Karya Mat Solar dalam Bajaj Bajuri dan Tukang Bubur Naik Haji akan selalu dikenang…
Sosok Mat Solar tidak akan lepas dari sosok pria yang tambun, kumis tebal, dan tawa renyahnya. Nama aslinya Nasrullah. Dalam dunia industri hiburan Indonesia, beliau dikenal sebagai Mat Solar.
Kariernya di dunia hiburan sudah dimulai sejak bergabung di Teater Mama. Kelompok teater ini berani mengkritik Pemerintah Orde Baru pada masanya. Ketika teater tersebut dibredel, Mat Solar tetap melanjutkan karirnya sebagai komedian dalam beberapa program televisi.
Daftar Isi
Bajuri yang melegenda
Namanya mulai melambung ketika memerankan tokoh Bajuri di serial televisi Bajaj Bajuri. Mat Solar berperan sebagai tokoh utamanya, Bajuri. Sosoknya selalu memakai sarung dan kaos oblong ketika berada di rumah.
Serial Bajaj Bajuri menggambarkan kehidupan masyarakat Jakarta dengan hiruk pikuknya. Dalam perannya, beliau berpasangan dengan Oneng yang diperankan oleh Rieke Diah Pitaloka. Suami dari Betawi yang kocak, istri dari Sunda yang sedikit lambat, dan tetangga-tetangganya yang seru dengan beragam latar belakang budayanya.
Format latar metropolitan dalam serial televisi ini mampu bersanding dengan Si Doel Anak Sekolahan yang sama-sama berpusat dengan tokoh utama berlatar belakang Betawi. Mat Solar mampu menampilkan sosok sopir bajaj yang ditekan oleh tuntutan ekonomi dan emaknya yang merepotkan. Dengan banyolan khas Betawi yang ceplas-ceplos dan mengocok perut, wajar jika dia menjadi sosok ikonik bagi penonton setia televisi era tahun 2000-an. Kesuksesannya terlihat dari bertahannya serial ini hingga lima tahun.
Menjadi tukang bubur yang naik haji
Kesuksesan Mat Solar berlanjut di proyek serial berikutnya, Tukang Bubur Naik Haji. Dia tidak lagi menjadi sopir bajaj, melainkan tukang bubur bernama Sulam. Barangkali wajah ramahnya menjadi penyebab atas perannya yang selalu cocok menjadi masyarakat kelas bawah.
Impian Sulam dalam serial Tukang Bubur Naik Haji sederhana. Dia ingin berangkat naik haji. Selain menjadi salah satu rukun Islam, haji juga menjadi status sosial yang spesial bagi masyarakat Indonesia. Hal ini menjadi isu utama dalam konfliknya dengan Haji Muhidin dan istrinya.
Sulam dianggap kurang setara dengan mereka sehingga menentang perjodohan anaknya. Serial ini berhasil memikat hati pemirsa setianya hingga bertahan selama lima tahun dengan lebih dari 2000 episode.
Sayangnya, peran sebagai Haji Sulam menjadi peran ikonik terakhirnya. Dengan kondisi kesehatan yang mulai menurun, Mat Solar harus lebih dahulu pamit dari serial yang dibintanginya dengan skenario meninggal dunia ketika bekerja di Arab Saudi.
Karier politik Mat Solar
Seperti legenda komedian lainnya, Mat Solar tidak hanya berfokus di ranah hiburan, tetapi juga politik. Beliau terjun sebagai politikus di Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Sempat mengikuti pemilu DPR RI tahun 2014, namun tidak berhasil.
Rieke yang berperan sebagai istrinya dalam Bajaj Bajuri, justru berhasil menjadi anggota DPR RI. Kendati demikian, Rieke tetap membela sahabatnya, bahkan ketika Mat Solar menghadapi ganti rugi penggusuran aset tanahnya dengan Jasa Marga.
Selamat jalan, Mat Solar
Mat Solar yang selalu tersenyum dan punya celetukan khas akan selalu diingat penonton setianya. Dalam perannya sebagai sopir bajaj maupun tukang bubur yang ingin naik haji, Mat Solar menunjukkan figur laki-laki, ayah, sekaligus bapak yang menutupi lelahnya dalam mencari uang dengan canda tawa. Figur ini agaknya mulai terasa dirindukan di tengah isu fatherless di Indonesia.
Mat Solar tak akan tergantikan. Terlebih, momen meninggal dunianya tepat pada bulan Ramadan. Terbayang beliau mengendarai bajaj kesayangannya dengan sumringah ke atas langit sana. Selamat jalan, Bang Bajuri!
Penulis: Ahmad Sulton Ghozali
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA ‘Bajaj Bajuri’ Masih Merupakan Sitkom Terbaik Hingga Kini.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.