Pernah perhatiin kemasan Oatside nggak? Kenapa kata milk-nya harus disensor jadi m*lk, ya?
Pilihan minuman susu di pasaran semakin bervariasi. Kalau dulu kita mungkin cuma kenal susu sapi dan susu kambing, sekarang kita juga bisa mencicipi minuman susu lain yang nggak berasal dari hewan. Kini di rak-rak minimarket sampai supermarket sudah bermunculan macam-macam susu kedelai, almond, sampai oat.
Merek Oatside bisa dibilang menjadi yang paling terkenal di antara jenis-jenis susu inovatif itu. Oatside ini sangat populer di kalangan pencinta susu atau kopi tapi punya alergi susu sapi atau intoleransi laktosa. Alergi tersebut membuat mereka nggak bisa mencerna susu sapi. Tapi berkat adanya oatside, mereka tetap bisa menikmati latte hingga milk tea tanpa takut efek samping diare atau kulit bentol-bentol.
Berkat popularitasnya yang menanjak, banyak juga orang yang pengin mencicipi Oatside. Susu yang dibuat dari oat Asia ini menyediakan empat rasa, yaitu barista blend, coffee, chocolate, dan choco hazelnut, dengan kemasan 200 ml dan 1 liter.
Daftar Isi
Kok kata milk di kemasan Oatside disensor, sih?
Sebenarnya kemasan Oatside nggak unik-unik amat, masih serupa kayak merek susu yang lain. Cuma kotak dengan tutup di sisi atas. Hanya saja, ada satu bagian dari Oatside yang dirasa aneh, khususnya buat para konsumennya.
Di bagian depan kemasan, tepat di atas merek Oatside yang gede banget, ada tulisan “Oat M*lk” yang diikuti oleh serangkaian huruf Katakana. Di bagian bawah dan belakang kemasan pun sama, kata yang seharusnya ditulis “milk” justru seakan-akan disensor jadi “m*lk”. Seorang warganet dengan username @andreayudias menyadari kejanggalan ini dan membagikan pengalamannya ke media sosial. Ia juga menyebut kalau penyensoran semacam itu malah meninggalkan sejuta tanya.
View this post on Instagram
Hmmm, kira-kira kenapa, ya?
Oatside bukan susu perah atau hewani
Coba kita cek dulu komposisi Oatside. Empat varian Oatside diketahui sama-sama mengandung air, oat bubuk (10%), minyak kanola, penstabil fosfat, penstabil kalsium karbonat, dan garam.
Dari komposisinya kita bisa simpulkan kalau Oatside nggak mengandung sedikit pun susu dari hewan. Jadi, Oatside ini termasuk susu non-dairy, yaitu kandungan susu yang asalnya bukan dari hewan ternak. Selain susu oat kayak Oatside, susu kedelai dan susu almond juga termasuk susu non-dairy.
Mengingat Oatside adalah susu nabati yang berasal dari tumbuhan, Oatside “nggak boleh” pakai embel-embel “milk”.
Regulasi untuk susu alternatif dan susu nabati lainnya
Memang ada regulasi buat Oatside dan segala susu alternatif atau susu nabati lain untuk nggak menggunakan kata “milk” di kemasan mereka. Ada beberapa tujuan di balik pelarangan ini.
Pertama, mengantisipasi agar konsumen nggak bingung. Buat masyarakat awam, susu sapi jauh lebih familiar dibandingkan susu alternatif. Nggak menutup kemungkinan kalau masyarakat awam mengira kalau susu alternatif juga berasal dari susu perah.
Kalau di Amerika Serikat sendiri, US Food and Drug Administration (FDA) mengatur agar produsen susu nabati menggunakan label yang jelas dan informatif untuk memudahkan konsumennya. Bisa dibilang, penyensoran kata “milk” ini menjadi bagian dari edukasi bagi konsumen.
Kedua, untuk membedakan informasi nutrisi susu sapi dengan susu alternatif. Soalnya, susu nabati nggak bisa sepenuhnya dijadikan pengganti susu sapi. Memang, sih, Oatside itu nggak mengandung lemak trans dan laktosa, sekaligus kaya akan beta-glukan yang kelihatannya jauh lebih sehat disbanding susu sapi. Tapi kamu juga perlu tahu kalau susu nabati nggak memiliki nutrisi yang sama persis dengan susu sapi.
Biasanya produsen susu nabati menambahkan vitamin hingga kalsium ke produknya. Tapi berdasarkan studi yang ditunjukkan pada acara tahunan American Society for Nutrition, Nutrition 2023, hanya sebagian kecil produk susu nabati yang punya nutrisi yang mirip dengan susu sapi. Hanya mirip lho ya, bukan sama persis atau bahkan melebihi.
Para produsen susu sapi di Amerika Serikat sebelumnya juga pernah menyebut bahwa kandungan nutrisi susu nabati nggak sama dengan susu sapi. Gara-gara itu, para produsen susu sapi tersebut mendesak agar produsen susu alternatif nggak menggunakan embel-embel “milk” di produk mereka.
Kalau nggak disensor, emang boleh?
Kalau dari yang saya temukan, kasus penyensoran “milk” jadi “m*lk” ini baru ada di Oatside. Soalnya, susu nabati lain nggak melakukan hal itu. Alih-alih menyensor, biasanya mereka akan mengubah kata “susu” menjadi “minuman”. Contohnya, merek ABC dan Naraya yang bikin susu kedelai menyematkan label minuman kedelai atau minuman sari kedelai. Tropicana Slim juga pakai label almond drink, bukan almond milk.
Tapi, beda negara beda pula regulasinya. Merek-merek susu nabati asal Thailand dan Korea Selatan yang dijual di Indomaret sejauh ini masih memakai kata “milk”. Contohnya saja Blue Diamond Almond Milk, Yonsei Soy Milk, dan Lactasoy Soy Milk.
Bisa jadi keputusan Oatside buat menyensor adalah biar kelihatan beda dari merek lain, tapi sekaligus tetap mematuhi regulasi.
Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Perang Oat Milk: Oatly vs Oatside, Mana yang Paling Enak untuk Campuran Kopi Susu Rumahan?