Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Olahraga

Nyatanya, FIFA Sama Saja dengan PSSI, Sama-sama Problematik!

Gusti Aditya oleh Gusti Aditya
20 Oktober 2022
A A
Nyatanya, FIFA Sama Saja dengan PSSI, Sama-sama Problematik!

Nyatanya, FIFA Sama Saja dengan PSSI, Sama-sama Problematik! (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sebelum Presiden FIFA, Gianni Infantino, senyum-senyum main fun football bersama Ketum PSSI yang sakti sekali dan enggan saya sebut namanya itu, saya sudah skeptis. Memang, niat baik Presiden Jokowi ini harus diapresiasi dan ini bukan satir. Namun, masuknya FIFA ke Indonesia memang harus diawasi. Sejatinya, federasi ini problematik.

Kita akan selalu bertentangan dengan kekuatan absolut. Dalam sepak bola, ya FIFA hulu dan hilir segalanya. Dulu (mungkin juga sampai saat ini), FIFA gembar-gembor mengatakan untuk “menendang” politik dari sepak bola. Dan itu, jujur saya, munafik. Suporter dilarang mengekspresikan pandangan politik (bahkan yang tak berbahaya sekalipun), tapi FIFA selalu terseret politik.

Pemilihan Qatar jadi tuan rumah Piala Dunia adalah contoh jelas. Dari awal, Qatar bukanlah tempat ideal untuk diselenggarakannya Piala Dunia. Tapi, demi terwujudnya hal ini, FIFA bahkan mau-mau saja mengobrak-abrik jadwal yang sudah tersusun rapi. Peduli setan kesejahteraan pemain.

Dilansir dari Detiksport, bahkan Presiden FIFA dan UEFA saat itu, Sepp Blatter dan Michel Platini, mengakui bahwa ada aroma politik di dalamnya. Isu korupsi, suap, dan mafia juga nggak pernah lepas dari federasi sepak bola dunia yang satu ini.

Sepp Blatter cuci tangan dari isu itu dengan menjauh secara berkala dari Qatar. Apalagi banyak eks Exco FIFA yang tertangkap tangan menerima suap soal bidding pemilihan tuan rumah Piala Dunia.

Kontroversi Qatar tak berhenti di sini. Dalam proses pembangunan infrastruktur, banyak tenaga kerja yang haknya dirampas dan tak dipenuhi. Banyak hak asasi manusia yang dilanggar, dari upah yang rendah, hingga fasilitas yang amat tak layak

Pemerintah Qatar memang sudah menandatangani perjanjian dengan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) pada 2017, namun rentang waktu dipilihnya Qatar sampai tahun perjanjian tersebut, tetap saja membuat luka banyak pekerja. Apalagi, isu seperti kerja paksa, upah nggak layak dan jam kerja yang berlebihan tetap bergaung nyaring.

Namun, ketika suporter menyuarakan kepedulian dan mengekspresikan pandangan politik mereka, suporter dihukum. Sebagai contoh, suporter Celtic pada kualifikasi Liga Champions 2016 melawan tim Israel, Hapoel Be’er Sheva. Mereka mengibarkan bendera Palestina sebagai bentuk solidaritas, dan mereka dihukum. Oke, yang menghukum memang UEFA, tapi itu semua kan bermula dari polah FIFA.

Baca Juga:

Benang yang Kembali Kusut: Langkah Membingungkan PSSI Memecat STY di Tengah Jalan  

Sepak Bola Indonesia Memang Penuh Drama, Shin Tae-yong Cuma Salah Satunya

Jika kalian sakit hati nonton Ketum Federasi Indonesia yang fun football sama Presiden FIFA, saya sih maklum. FIFA sendiri bisa dibilang tak peduli betul sama nasib-nasib suporter dan pemain. Bagi mereka, pencinta sepak bola tak lebih dari mesin uang berjalan. Melihat mereka secara manusia pun tidak. Kalau iya, pasti, pasti, Qatar sudah dicoret dari dulu.

Tragedi Kanjuruhan ini, mungkin saja tak benar-benar memukul mereka. Sebab, selama ini, mereka sudah melihat eksploitasi secara terang-terangan, tapi memilih diam dan malah ikut senyum-senyum dengan pemodal yang besar.

Jadi, jangan berharap banyak-banyak kepada FIFA, apalagi berharap mereka “mengubah” PSSI. Keduanya cut from the same cloth, alias sama saja. Sama-sama remuk, sama-sama korup. Perubahan, tampaknya, hanya omong kosong.

Penulis: Gusti Aditya
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA PSSI dan FIFA Membuang Empati ke Tempat Sampah

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 20 Oktober 2022 oleh

Tags: fifakoruppssi
Gusti Aditya

Gusti Aditya

Pernah makan belut.

ArtikelTerkait

7 Kota dan Provinsi di Indonesia yang Selalu Apes Dapat Pemimpin Korup Terjerat KPK

7 Kota dan Provinsi di Indonesia yang Selalu Apes Dapat Pemimpin Korup Terjerat KPK

28 November 2023
PSSI, Erick Thohir, AFC, Bali United (M. Wigya Permana Putra via Shutterstock.com)

Bukan Salah PSSI Kalau Tim Indonesia Hancur di Asia. Pokoknya PSSI Nggak Pernah Salah!

28 Juni 2022
Mati Listrik Tanpa Kompensasi Adalah Budaya Kita Pita hitam

Mungkin Saja Pita Hitam Beneran Berguna bagi Timnas U-20

1 April 2023
Iwan Bule dan Jasanya yang Kelewat Besar untuk Timnas

Iwan Bule dan Jasanya yang Kelewat Besar untuk Timnas

10 Juni 2022
Jasa Raharja, BUMN yang Diam-Diam Cuan (Unsplash)

Jasa Raharja, BUMN yang Diam-Diam Cuan

30 Mei 2023
Efek Positif Timnas Indonesia yang Luput dari Perhatian, Kafe-kafe Sepi Jadi Hidup Lagi erick thohir prabowo shin tae-yong pssi

Sepak Bola Indonesia Memang Penuh Drama, Shin Tae-yong Cuma Salah Satunya

6 Januari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.