Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

Nggak Usah Kaget Mahasiswa Terlantar karena Kampus Bubar, Namanya Juga Bisnis

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
25 Oktober 2021
A A
Nggak Usah Kaget Mahasiswa Terlantar karena Kampus Bubar, Namanya Juga Bisnis terminal mojok.co
Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa kali saya bertemu kawan yang di-PHK karena tempat kerjanya bangkrut. Apalagi setahun terakhir, ketika ekonomi dunia dirudapaksa oleh pandemi. Ternyata, situasi PHK akibat bangkrut atau bubar ini tidak hanya dirasakan oleh kelas pekerja. Mahasiswa pun bisa merasakan model-model PHK ini.

Salah satunya adalah mahasiswa kampus Institut Teknologi Medan (ITM). Kampus yang berada di bawah Yayasan Pendidikan dan Sosial Dwiwarna ini dicabut izin kegiatan akademik dan non akademiknya oleh Kemendikbud-Ristek. Ini termasuk pelarangan penerimaan mahasiswa baru. Pencabutan izin dan penutupan ini dikarenakan ada dualisme dalam yayasan yang membawahi ITM ini.

Penutupan operasional kampus ini tentu berdampak kepada mahasiswa. Beberapa waktu lalu sempat viral tentang kekecewaan mahasiswa tingkat akhir ITM. Mereka telah menyelesaikan skripsi dan skipsinya sudah dicorat-coret untuk revisi. Tapi pada akhirnya, skripsi mereka seperti tidak bermanfaat. Semata-mata karena kampus yang menaungi pendidikan mereka: kukut!

Dari pihak kementerian sendiri menginstruksikan mutasi para mahasiswa ke universitas lain. Tentu dengan jurusan yang sama sehingga pendidikan para mahasiswa ini bisa dilanjutkan. Tapi, sampai sekarang belum ada penjelasan tentang pemindahan massal mahasiswa ini. Yah tentu saja akan lebih merepotkan daripada memutasi polisi aktris yang mengambil HP warga.

Pada awalnya saya miris melihat peristiwa ini. Bagaimana mimpi para cendekiawan muda ini direnggut karena sengketa yayasan. Cita-cita menuntaskan pendidikan dan meraih gelar sarjana terhalang tembok birokrasi. Tapi kalau dipikir-pikir, sebenarnya wajar lho peristiwa ini terjadi. Kampus bubar adalah hal paling lumrah karena memang sewajarnya sebuah bisnis dan industri, ada naik dan ada turun.

Tidak harus karena pandemi sebuah kampus bisa bangkrut. Pada 2009, sekitar 30 perguruan tinggi di Banten terpaksa tutup karena bangkrut. Alasannya adalah kurangnya peminat calon mahasiswa untuk mendaftar. Dan 2020-2021 menyempurnakan kisah ini. Banyak perguruan tinggi swasta diproyeksikan bangkrut karena tidak mampu bertahan pada saat pandemi.

Inilah yang kadang terlalu naif untuk disadari masyarakat, terutama kelompok mahasiswa. Kampus adalah sebuah industri. Pabriknya berupa kampus. Bahan bakunya ada maba dan segenap ilmu. Buruhnya para dosen sampai akademik. Dan produknya adalah mahasiswa.

Selama mahasiswa yang diproduksi layak untuk pasar, pasti kampus tersebut laris peminat. Siapa pasar para mahasiswa ini? Tentu saja industri lagi. Kampus adalah badan penyedia tenaga kerja bagi industri lain.

Baca Juga:

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Mungkin saya menggambarkan kampus dengan keji. Tapi nyatanya memang demikian, kok. Kampus tidak pernah menjadi tempat menggali dan mengkaji ilmu. Lantaran segala ilmu yang dijejalkan adalah ilmu demi kepentingan industri. Jadi, nuansa menggali ilmu tidak lebih dari proses produksi tenaga kerja ahli (dan murah).

Lihat saja, kampus-kampus selalu mempromosikan alumninya yang bekerja di berbagai perusahaan multinasional. Kalau tidak, ya, jadi staf di pemerintahan. Lantaran memang itulah produk dari kampus. Masalah kecerdasan dan kesadaran sosial, sih bisa nomor sekian. Pokoknya mahasiswanya laku di pasar industri setelah lulus.

Nah, kalau sudah bicara industri, kita bicara profit. Kalau bicara profit, sebuah usaha yang merugi akan tutup karena bangkrut. Karena kampus adalah industri, wajar kalau bisa bangkrut. Dan bangkrutnya sebuah kampus bukan karena rendahnya ilmu yang ditransfer, tapi karena sudah tidak menguntungkan.

Kecuali kampus dicetak sebagai tanur yang mencetak pemikir-pemikir brilian. Tentu kasus serupa tidak akan terjadi. Karena yang menghidupi kampus model ini adalah para cendekiawan haus ilmu. Namun, ini hampir mustahil juga karena cendekiawan haus ilmu tidak menguntungkan industri.

Ini ironis juga. Ketika mahasiswa digadang-gadang sebagai agent of change, sebenarnya mereka juga produk dari sebuah industri. Perubahan yang mereka telan adalah perubahan untuk optimasi bisnis. Kasihan sih, tapi memang itu adanya.

Sumber Gambar: Unsplash.com

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 25 Oktober 2021 oleh

Tags: industriKampusMahasiswapilihan redaksi
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

Derita Mahasiswa yang Masuk Jurusan Sastra Indonesia sebagai Pilihan Kedua, Selalu Dipandang Sebelah Mata Mojok.co

Derita Mahasiswa yang Masuk Jurusan Sastra Indonesia sebagai Pilihan Kedua, Selalu Dipandang Sebelah Mata

3 Mei 2024
5 Mi Instan yang Cocok Dibikin Mi Nyemek, Lebih Enak daripada Indomie Goreng!

5 Mi Instan yang Cocok Dibikin Mi Nyemek, Lebih Enak daripada Indomie Goreng!

20 September 2023
skripsi itu baik

Skripsi Itu Baik, Kalau Ada yang Jahat, Mungkin Dia Skripsi yang Tersakiti

12 Desember 2019
4 Tipe Perempuan di Kolom Komentar IG Nicholas Saputra terminal mojok

4 Tipe Perempuan di Kolom Komentar IG Nicholas Saputra

28 September 2021
Misteri Sri Sultan HB VII dan Kutukannya pada Raja Jogja yang Makin Hari Makin Nyata

Misteri Sri Sultan HB VII dan Kutukannya pada Raja Jogja yang Makin Hari Makin Nyata

30 Januari 2024
4 Perilaku Penjaga Kos yang Diam-diam Dibenci Penghuninya Mojok.co

4 Perilaku Penjaga Kos yang Diam-diam Dibenci Penghuninya

15 Agustus 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025
Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.