Siapa yang waktu kecil takut sama hantu? Nggak waktu kecil doang, sih. Sampai sekarang pun saya yakin masih banyak dari kalian yang takut sama hantu-hantuan. Wajar-wajar aja, kok. Santuy, nggak kamu doang yang penakut. Saya juga iya.
Ada nggak sih, dari kalian yang nggak takut sama hantu, kalau pas bulan Ramadan doang? Dulu orang tua saya selalu bilang, “Kalau Ramadan itu setan pada dipenjara, jadi nggak usah takut”. Biasanya kalimat itu selalu dilontarkan orang tua saya, kalau saya nggak berani ke kamar mandi atau dapur rumah yang tepatnya berada di ruang bagian paling belakang.
Sampai-sampai kalau saya masuk kamar mandi, pintu kamar mandi saya tutup. Tapi saya tetap memastikan, kalau di depan pintu kamar mandi harus ada yang nungguin. Penakut parah bin alay, kan?
Sebagai orang tua pastinya juga jengkel nggak sih, tiap hari kok anaknya minta dianter kalau ke dapur, ke kamar mandi, padahal juga sama-sama di rumah. Tapi dulu saya memang separno itu. Salat di musala rumah aja takut, kalau salatnya nggak berjamaah. Orang tua saya pasti selalu bilang, “Di musala itu nggak ada setan, lha wong tempatnya orang ibadah, baca Alquran kok ada setan”.
Dulu waktu kecil saya mengira itu beneran dan karena memang banyak orang ibadah, jadi setan itu nggak berani datang di bulan Ramadan. Ya, memang beneran, saya pas lagi bulan Ramadan jadi nggak takut lagi mau ke dapur, kamar mandi, bahkan di rumah sendirian pun saya nggak takut. Tapi pas udah nggak Ramadan, takut lagi. Hahaha.
Semakin saya besar, kok jadi mikir. Tugas setan kan menggoda manusia, nyatanya masih ada tuh orang-orang yang bermaksiat di bulan Ramadan. Terus juga beberapa kali saya melihat acara uji nyali di tv saat bulan Ramadan. Nah, itu nyatanya masih ada setan.
Setan itu sama nggak sih, sama hantu?
Iya, memang benar disebutkan dalam sebuah hadis riwayat Imam Muslim, “Apabila (tiba) bulan Ramadan, pintu-pintu surga dibuka dan pintu-pintu neraka ditutup, serta setan-setan dibelenggu.” Saya memahami hadis tersebut ketika dijelaskan oleh guru saya. Setan-setan yang dimaksud tersebut adalah setan-setan yang menggoda manusia, karena manusia sendiri sedang berikhtiar menahan hawa nafsu mereka dan memperbanyak beribadah.
Kalau kata guru saya, setan-setan di Indonesia seperti yang biasa disebutkan: pocong, kuntilanak, kolongwewe, genderuwo, dan sebangsanya, itu kan nggak jelas riwayatnya dalam Alquran dan Hadis.
Jadi pas udah tahu kebenarannya, kalau makna setan dalam hadis tersebut bukan hantu-hantuan macam pocong, wewe, atau kunti, saya jadi takut lagi buat ke kamar mandi, dapur, dan di mana pun kalau sendirian. Padahal ya, belum pernah liat. Tapi percaya-percaya aja sih, karena barang gaib yang seperti itu sebenarnya kan memang ada.
Okelah, nasihat orang tua saya kalau di tempat dan waktu yang banyak orang beribadah itu nggak ada hantu. Kalau kita senantiasa berzikir, beribadah, ngapain juga itu para hantu datengin kita, kan? Paling yang ada juga kepanasan~
BACA JUGA Esai-esai Terminal Ramadan Mojok lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.