Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Nggak Ada yang Peduli Tahun Berapa dan Asalmu saat Nonton Video di YouTube

Siti Halwah oleh Siti Halwah
9 Juni 2020
A A
Dear Ferdian Paleka, YouTuber yang Udah Ngerjain Transpuan terminal mojok.co
Share on FacebookShare on Twitter

Akhir-akhir ini, saya hobi banget nonton beragam video di YouTube. Efek gabut, mager, dan malas beraktivitas membuat saya membuka aplikasi YouTube di ponsel. Padahal, aplikasi tersebut jarang sekali saya sentuh karena memakan banyak kuota, yang seharusnya saya hemat agar cukup dikonsumsi selama sebulan.

Ada beragam video yang saya tonton di YouTube. Mulai dari MV Lathi, Mukbang, review makanan, The Voice dari berbagai negara, sampai videonya Kekeyi “Aku Bukan Boneka” yang sensasional itu. Semuanya saya tonton tanpa peduli pada sisa-sisa kuota internet yang menjerit.

Setiap kali menonton video, daripada fokus untuk videonya sampai akhir, saya justru sering kali tergerak untuk melihat kolom komentar. Berharap menemukan komentar-komentar para penonton YouTube akan suatu video.

Namun, sayangnya harapan saya terlalu tinggi. Bukannya mengomentari isi suatu video, kebanyakan para penonton YouTube justru lebih banyak nyepam. Komentar-komentar spam tersebut sebagian besar berisi seseorang yang ingin mengumpulkan orang-orang lain yang secara kebetulan bernasib sama dengan seperti dirinya. Berikut saya jabarkan pada kalian apa saja komentar-komentar spam tersebut.

Pertama, komentar spam mengenai tahun menonton

“Januari 2018, like.”

“2016, ada?”

“2015?”

“Like yang nonton video ini Maret 2013.”

Baca Juga:

4 Jasa yang Tidak Saya Sangka Dijual di Medsos X, dari Titip Menfess sampai Jasa Spam Tagih Utang

7 Rekomendasi Channel YouTube untuk Belajar Materi SKD CPNS secara Gratis

“Apa cuman gue yang nonton ini Desember 2017?”

Semakin saya scroll ke bawah, komentar-komentar seperti ini malah semakin banyak. Anehnya, yang nge-like juga sama banyaknya. Sampai ribuan likes. Apa sih, gunanya? Mau mengumpulkan masyarakat untuk janjian nobar di video lainnya? Kurang kerjaan banget, deh.

Selain itu, banyaknya likes di komentar-komentar spam tersebut justru membuatnya berada di peringkat tertinggi dalam kolom komentar suatu video. Dan akhirnya malah menutupi komentar-komentar sebenarnya—yang entah berisi apresiasi, pertanyaan, dan sejenisnya—akan suatu video di YouTube.

Lalu, bukannya menemukan komentar orang-orang tentang video yang saya tonton, saya justru merasa kesal sendiri setelah melihat komentar-komentar spam tersebut. Hish, pokoknya kesel banget, deh. Orang-orang pada kenapa, sih? Bukannya cuma nonton saja videonya, komentari isi videonya, dan kalau perlu diapresiasi, kek. Ini malah asal nyepam nanya-nanya tahun pas nonton. Emangnya mau ngapain kalau waktu nontonnya barengan? Belum tentu jodoh juga, kan?

Kedua, komentar spam tentang asal negara

“Indonesia like.”

“Hey, i like your video. Love from India (tambahkan emoticon gambar bendera banyak).”

“Your video is amazing. Love from Philippines (tambahkan emoticon gambar bendera).”

“Yang orang Indonesia lapaknya di sini (tambahkan emoticon gambar bendera dan tangan nunjuk ke bawah).”

“Indonesia ada?”

“Ayooo orang Indonesia, semuanya ngumpul di sini.”

Ini adalah jenis-jenis komentar spam yang paling banyak saya temui saat menonton video-video orang luar negeri. Banyak banget orang-orang di kolom komentar yang nyepam dan ngasih tahu asal negaranya. Serius deh, saya sebenarnya gatel dan pengin banget balesin satu-satu komentar-komentar kayak gitu dengan pertanyaan:

Kamu ngapain? Maksudnya apa? Buat apa ngumpulin orang-orang yang satu negara denganmu dan kebetulan sedang sama-sama nonton video ini? Apa untungnya buat kamu? Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang mungkin nggak cukup kalau saya jabarkan di sini.

Entah mengapa, menurut saya, komentar-komentar spam tersebut jatuhnya malah norak. Dan menemukan orang-orang Indonesia yang melakukan hal tersebut di video-video orang dari negara lain malah membuat saya merasa malu—meskipun sebenarnya saya nggak kenal dengan orang tersebut.

Apalagi kalau ada orang Indonesia yang kebetulan terkenal di negara lain, seperti tahun 2019 lalu, saat Claudia Immanuela Santoso mengikuti ajang The Voice di Jerman dan bahkan menjuarainya. Woah, komentar-komentar spam seputar ‘mengumpulkan orang-orang Indonesia’ semakin bertebaran di mana-mana. Banyak banget, saya sampai ogah ngelihat kolom komentarnya.

Lagian, kalian yang suka banget ngumpulin orang se-negaranya di kolom komentar tuh niatnya apa, sih? Mau ngapain, hah? Mendirikan koalisi dan membentuk sebuah aliansi? Atau mau bikin partai baru diam-diam? Coba jelaskan pada saya biar saya nggak lagi merasa jengkel, keki, dan kesal secara berbarengan cuma gara-gara komentar-komentar spam kalian itu.

Mungkin saking banyaknya komentar-komentar spam tentang tahun dan asal-usul negara tersebut, beberapa YouTuber memutuskan untuk menon-aktifkan kolom komentarnya. Ya, meskipun dengan konsekuensi besar, yaitu memutuskan hubungan dengan para fansnya di luar sana yang ingin memberikan apresiasi pada konten videonya di kolom komentar akun YouTube-nya.

BACA JUGA Buat Kamu yang Suka Nge-skip Iklan Youtube dan tulisan Siti Halwah lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 9 Juni 2020 oleh

Tags: kolom komentarNetizenYoutube
Siti Halwah

Siti Halwah

menulis untuk eksis

ArtikelTerkait

pansos instagram

Jika Kita Mau Berhusnuzan, Pansos di Instagram Ternyata Punya Sisi Positif

4 Agustus 2019
netizen

Ngerasani Netizen, Ngerasani Diri Sendiri

12 Juni 2019
reuploader konten youtube snackvideo video alur cerita time code youtube MOJOK.CO

Mau Download Gim di Iklan YouTube? Pikir Lagi

25 Agustus 2020
Mengenal Mugshot, Konsep Foto Thumbnail dalam MV BTS 'Butter' terminal mojok

Mengenal Mugshot, Konsep Foto Thumbnail dalam MV BTS ‘Butter’

22 Mei 2021
Rekomendasi Kanal YouTube yang Bikin Otak Auto Cerdas Terminal Mojok

Rekomendasi Kanal YouTube yang Bikin Otak Auto Cerdas

21 November 2022
Rekomendasi 5 Drama Korea Satu Episode yang Bisa Ditonton di YouTube Terminal Mojok

5 Rekomendasi Drama Korea Satu Episode yang Bisa Ditonton di YouTube

25 Juli 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

14 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.