Ada begitu banyak pasangan uwu di jagat manga dan anime yang di-ship para penggemarnya. Mulai dari Shinichi dan Ai, Kogoro dan Eri, hingga Takagi dan Miwako. Semuanya merupakan “tokoh baik-baik dan sama-sama good looking”. Sehingga, menurut saya, sebetulnya mereka sangat membosankan! Pasalnya, bukankah akan jauh lebih seru kalau nge-ship hubungan Shihio dan Yumi dalam anime Rurouni Kenshin?
Shishio Makoto adalah tokoh antagonis dalam anime Rurouni Kenshin. Ia merupakan penerus Kenshin Himura sebagai “pesuruh” para imperalis dalam Restorasi Meiji. Shishio memiliki dendam kesumat pada Pemerintah Meiji. Sebab, setelah Restorasi Meiji, blio dibakar hidup-hidup saat perang berakhir karena tugasnya dianggap sudah selesai dan supaya tidak membocorkan rahasia negara.
Sedangkan Yumi Komagata adalah seorang wanita penghibur kelas kakap pada era Tokugawa. Namun, pada saat Pemerintahan Meiji berkuasa, wanita penghibur seperti Yumi banyak yang kehilangan pekerjaannya dan dianggap sangat hina. Oleh karena itu, Yumi memutuskan untuk bergabung dengan kelompok Shishio.
Keberadaan Yumi tentu saja menarik perhatian Shishio. Lantas, Shishio menjadikan Yumi sebagai orang kepercayaannya, sekaligus kekasihnya. Kisah Shishio dan Yumi memang tidak banyak diangkat dalam manga dan anime Rurouni Kenshin, pun dalam film live-actionnya. Tapi, menurut saya, kisah cinta mereka adalah kisah cinta yang sangat romantis.
Seperti yang kita ketahui bersama, Shishio memiliki luka bakar di seluruh tubuhnya setelah dibakar hidup-hidup oleh Pemerintah Meiji. Ini membuatnya harus memakai perban ke mana-mana supaya tidak mencolok perhatian masyarakat. Mohon maaf, dari segi fisik, Shishio jauh dari kata tampan.
Di sini bisa dilihat bahwa Yumi tidak memandang fisik Shishio. Namun, Yumi memandang Shihio dari dalam, yakni hati dan pemikirannya. Demikian juga dengan Shishio, blio tidak peduli dengan masa lalu Yumi sebagai wanita penghibur kelas kakap. Blio menerima Yumi apa adanya meskipun masa lalu Yumi begitu kelam sebagai seorang wanita penghibur. Uwu banget sumpah!
Sebagai anak buah Shishio, Yumi memang tidak memiliki kemampuan bertarung seperti Soujiro maupun anggota Juppongatana lainnya. Yumi juga tidak memiliki kemampuan menyusun manajerial seperti Houji. Namun, keberadaan Yumi sangat penting bagi Shishio. Pasalnya, Shishio nggak gampang buat percaya sama orang lain setelah dibakar hidup-hidup oleh Pemerintah Meiji.
Shishio mempercayakan Yumi untuk menyiapkan perban Shishio yang harus diganti secara rutin. Yumi menyiapkan pakaiannya. Pun, ia mengingatkan Shishio untuk tidak bertarung lebih dari 15 menit atas petunjuk dari dokter karena alasan medis yang dialaminya.
Banyak yang menilai, “Kok bisa-bisanya sih Yumi pacaran sama Shishio? Dia kan orang jahat!”
Dua puluh tahun yang lalu pun saya berpikiran seperti itu. Tapi setelah mengalami pendewasaan hidup, saya akhirnya paham. Seperti yang pernah disampaikan Sujiwo Tejo, “Jatuh cinta itu nggak pakai ‘pengorbanan’ karena begitu kita merasa berkorban di situ bullshit cintamu. Cinta nggak pakai karena-karena. Hiburanku kalau lihat orang yang tertangkap karena narkoba, adalah wanitanya yang tetap setia mendampinginya, bukan malah meninggalkannya.” Itulah yang diprepresentasikan dengan sempurna oleh Yumi dan Shishio.
Dalam pertarungan hidup dan mati antara Kenshin dan Shishio, Shishio berusaha menenangkan Yumi yang cemas akan pertarungannya. Ia menenangkan Yumi dengan mengecupnya terlebih dahulu. Shishio pun berkata bahwa Yumi tidak usah khawatir karena ia akan menyelesikan pertarungannya dengan cepat. Di balik tindakan sadisnya, Shishio punya sisi uwu kayak gitu!
Ketika Kenshin dan Shishio bertarung, Yumi nggak henti-hentinya melihat jam untuk memastikan Shishio tidak bertarung lebih dari 15 menit. Ketika Shishio mencapai batas kemampuan fisiknya, Yumi dengan berani menghentikan pertarungan mereka sebagai upaya untuk menyelamatkan Shishio. Di situ, Shishio langsung menusuk Yumi dengan pedangnya supaya bisa melukai Kenshin.
Kenshin yang kesakitan, tentu saja mengutuk tindakan Shishio tersebut. Dia berkata, “Kok bisa-bisanya Shishio tega nusuk Yumi dengan pedang hanya untuk memenangkan pertarungan?”
Shishio pun hanya bisa tersenyum dan berkata bahwa hal tersebut tidak akan bisa dimengerti oleh orang lain selain mereka berdua. Yumi dalam keadaan sekarat pun berkata sambil tersenyum, ia rela ditusuk oleh Shishio supaya Shishio memenangkan pertarungan tersebut. Yumi akan menunggunya di alam sana.
Pada akhirnya, Shishio memang kalah meskipun sudah mengorbankan segalanya, termasuk kekasihnya sendiri. Namun, kisah cinta mereka tetap harum dan diabadikan melalui manga dan animenya. Shishio dan Yumi mengajarkan kita semua bahwa yang namanya cinta nggak memandang fisik sama sekali. Shishio dan Yumi mengajarkan kita semua bahwa yang namanya cinta nggak memandang masa lalu sama sekali.
Itulah yang membuat saya nge-ship hubungan Shishio dan Yumi alih-alih nge-ship hubungan Kenshin dan Kaoru yang biasa-biasa saja. Semoga ke depannya para kreator manga, anime, series atau film bisa lebih menggali hubungan cinta sejati seperti Shishio dan Yumi, deh. Jangan hubungan cinta biasa seperti Kenshin dan Kaoru. Bosan, nggak ada greget-gregetnya.
Penulis: Raden Muhammad Wisnu
Editor: Audian Laili