Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Nasi Uduk: Kuliner Identitas Budaya Betawi dan Penyelamat Kelas Pekerja

Aditya Yudistira oleh Aditya Yudistira
25 Oktober 2021
A A
nasi uduk betawi
Share on FacebookShare on Twitter

Eksistensi nasi uduk sebagai identitas budaya Betawi setidaknya sudah populer sejak abad ke-17. Jejaknya dapat ditelusuri ketika Kerajaan Mataram Islam bertandang ke Batavia untuk menaklukan sekaligus membuka jalur laut menuju Selat Malaka yang dihalangi VOC.

Dilansir dari Kompas, menurut ahli kuliner Betawi, Pudentia, bahwa sejarah nasi uduk berawal dari orang Melayu yang berasal dari server negeri Jiran (Malaka) melakukan hijrah ke Batavia setelah diokupasi oleh Portugis. Mereka membawa nasi lemak sebagai salah satu alat bertahan hidup di negeri seberang. Lalu dikawinkan dengan santapan orang Jawa, yaitu nasi gurih. Maka lahirlah nasi uduk, sebagai temuan yang sangat berarti bagi masyarakat Betawi, maupun para pendatang yang mengadu nasib di Jakarta. Kala dini hari hingga pagi buta.

Dalam buku Akademi Kuliner Indonesia yang berjudul Kuliner Betawi Selaksa Rasa & Cerita (2016) menyebutkan bahwa secara etimologi kata uduk berarti susah. Sebab, pada masa lampau nasi uduk adalah bekal para petani (yang diidentikan sebagai profesi yang susah). Dan konon nasi uduk hanya dimasak dan dinikmati oleh rakyat kecil saja. Nggak percaya? Mungkin kita bisa melihat beberapa makna dari aspek seputar nasi uduk, cekidot untuk verifikasi kebenaran tersebut:

Pertama, pembuatan nasi uduk yang cenderung sederhana. Nasi uduk bisa disajikan hanya bermodalkan beras putih, santan kelapa, garam, daun serai, daun salam, dan daun jeruk sebagai bumbunya. Ada pula lauk pauknya yang variatif tergantung pilihan pembeli dan ketersediaan penjual. Tetapi, umumnya ada telur dadar iris, ayam goreng, tempe atau tahu bacem, tempe orek, semur atau balado telur bulet, bihun, mi, gorengan, kerupuk, hingga taburan abon atau bawang goreng. Dan dilengkapi oleh sambal kacang, sambal terasi, atau sambal goreng.

Nah, dalam aspek ini kita bisa melihat bahwa orang Betawi memang identik dengan kesederhanaan. Misalnya kesederhanaan menepi untuk bersemayam ke kantung-kantung Ibu Kota. Bukan karena digusur tanahnya lho yha, melainkan untuk mencari ketenangan batin bak Dalai Lama, hehe.

Kedua, nama-nama penjual kuliner ini yang inklusif sekaligus absurd alias susah dimengerti. Berdasarkan pengalaman saya yang lahir dan besar di Jakarta, dan berpetualang dalam mencari nasi uduk yang nikmat dan murah, akhirnya saya membuat suatu kesimpulan tentang para penjual kuliner ini.

Ternyata para pedagang nasi uduk di Jakarta, didominasi oleh perempuan. Sehingga para penjual tersebut memiliki predikat kata depan yang paten, yaitu Mpok/Pok yang berarti Kakak dalam bahasa Betawi.

Kembali ke nama-nama para penjual nasi uduk yang pernah saya jumpai. Ada beberapa nama unik yang pernah saya temui. Pertama, Mpok Aceh. Berdasarkan rumor yang beredar blio adalah keturunan pedagang yang sangat akrab dengan Kesultanan Aceh. Kedua, Mpok Atun. Konon semasa usia remaja blio sangat mirip dengan pemeran Atun dalam film Si Doel. Ketiga, Mpok Ntot. Beliau memiliki kebiasaan latah dengan mengucap nama panggilannya sendiri. Keempat, Mpok Ntin. Blio berasal dari keluarga wedding organizer yang terkenal se-kelurahan. Yang terakhir, Mpok Racing. Dia mendapat nama tersebut setelah diproklamirkan sebagai juru selamat perut anak-anak balapan liar di sekitar tempat berdagangnya.

Baca Juga:

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

5 Hal Menyebalkan di Purwokerto yang Bikin Wisatawan Mikir Dua Kali sebelum Berkunjung

Ketiga, pahlawan tanpa tanda jasa bagi masyarakat kelas menengah atau bawah di Jakarta. Aspek ini bukan berarti menunjukan masyarakat kelas atas tidak suka kuliner ini. Toh, terbukti juga beberapa hotel bilangan elit di Jakarta masih menyediakan nasi uduk sebagai pilihan menu sarapan.

Yang saya maksud adalah harganya yang merakyat. Dari kisaran harga 7 ribu hingga 10 ribu seporsi, sudah mengisi atau bahkan mengenyangkan perut. Harga yang cocok buat kelas menengah dan kelas bawah untuk mengawali hari.

Dari uraian di atas, bisa dilihat bahwa kuliner ini punya sejarah yang panjang dan lekat dengan kelas pekerja. Kuliner ini membuktikan bahwa makanan terkadang tak sekadar pengenyang perut, namun punya nilai yang berarti untuk suatu kaum.

Sumber gambar: Wikimedia Commons karya Takeaway

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 25 Oktober 2021 oleh

Tags: budaya betawikelas pekerjaKulinernasi uduk
Aditya Yudistira

Aditya Yudistira

Mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Andalas.

ArtikelTerkait

7 Tipu Daya Penjual Bakso yang Mengaku Asli Malang

7 Tipu Daya Penjual Bakso yang Mengaku Asli Malang

13 Juli 2024
ayam geprek

Sulitnya Mencari Ayam Geprek yang Enak di Kota Padang

13 Desember 2021
6 Dosa Penikmat Sate Ayam Ponorogo yang Sebaiknya Dihentikan

5 Kuliner Legendaris Ponorogo yang Jarang Orang Tahu

17 Desember 2022
Sumber Gambar Tumpeng Menoreh via YouTube Rian Wicaksono

3 Jenis Orang yang Sebaiknya Tidak Berkunjung ke Tumpeng Menoreh

22 September 2021
6 Dosa Penikmat Sate Ayam Ponorogo yang Sebaiknya Dihentikan

6 Dosa Penikmat Sate Ayam Ponorogo yang Sebaiknya Dihentikan

16 Februari 2022
inovasi bisnis kuliner usaha kuliner selama pandemi corona agar bisa survive bertahan mojok.co

3 Inovasi Bisnis Kuliner yang Dilakukan Pedagang agar Bisa Bertahan selama Pandemi

27 Mei 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.