Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Nasi Kucing Memang Makanan Murah, tapi Bisa kan Dibikin Lebih Manusiawi?

Raras Weni oleh Raras Weni
14 Januari 2024
A A
Nasi Kucing Memang Makanan Murah, tapi Bisa kan Dibikin Lebih Manusiawi?

Nasi Kucing Memang Makanan Murah, tapi Bisa kan Dibikin Lebih Manusiawi? (Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai kaum marjinal berkantong pas-pasan, nasi kucing kerap menjadi andalan saya dalam mengganjal perut. Tentu saja karena gampang didapat dan harganya yang tergolong murah meriah. Selama ada angkringan terlihat di mata, pasti ada kuliner ini di angkringan tersebut.

Sebagai penggemar nasi kucing atau yang kadang disebut juga dengan sego kucing, sampai kini masih suka mendapati bakul nasi kucing yang entah sengaja atau tidak tapi seolah memperlakukan kami penikmat produknya bagai kucing sungguhan. Sungguh terlalu memang.

Murah memang, tapi ya, masak gini banget.

Nasi kucing memang hemat, tapi…

Bagi kalian orang kota yang bingung, sini saya jelaskan dikit. Kenapa kuliner ini disebut nasi kucing, karena ukurannya yang super mini dan lauknya bandeng. Tapi perkara lauk, ini masih debatable, kadang teri kadang bandeng. Intinya “kayak makanan kucing” lah. Harganya bisa setengah atau sepertiga harga menu nasi lainnya seperti nasi uduk atau nasi kuning.

Di kota saya, Tangerang, rate harga nasi kucing masih sangat hemat di kantong. Per bungkusnya biasanya dibanderol 2-3 ribu rupiah. Nah, karena jelas porsinya yang amat kecil, jelas makan satu nggak akan kenyang, kecuali memang porsi makan kalian adalah porsi uceng. Kalo saya sih sebagai wanita yang memiliki lambung kuli biasanya beli 3 bungkus agar perut tidak berontak.

Nah, soal porsi, meski tentu tak berlaku di semua bakul nasi kucing, kadang saya menemukan porsi nasi kucing yang teramat atau bisa dibilang terlampau sedikit dan habis hanya dalam dua suapan saja.

Kalau begini, bahkan sekalipun saya beli lima bungkus, tak akan berhasil membuat saya kenyang. Dan alhasil kalau dihitung-hitung, jadi lebih mahal dibanding membeli nasi bungkus di warteg. Apakah ini ulah S3 marketing? Entahlah.

Dan sebagai tambahan, makan nasi kucing itu hemat asal take away. Kalau dine in siap-siap terlena bolak-balik mengambil lauk. Saat bayar akan kaget karena total yang harus dibayar setara dengan kuliner restoran. Makanya, kalau ada yang bilang makan di angkringan itu murah, jangan langsung percaya.

Baca Juga:

Poris Plawad, Negeri di Ujung Tangerang yang Katanya Pusat Ilmu Sihir

Pengalaman Sehari-hari Lewat Tol Jakarta-Tangerang yang Bikin Tua di Jalan

Lauk yang bikin istighfar

Terlepas dari porsi mininya yang bervariasi. Dari yang mini enough sampe mini bangeeet. Tapi bagi saya bukan porsi nasinya sih yang jadi permasalahan inti. Yang jadi soal adalah, kadang lauk yang saya dapati dalam nasi kucing itu sungguh bikin terkejut.

Membuka nasi kucing memang memberikan sensasi yang mendebarkan karena kita ngga pernah tau akan dapat doorprize atau malah zonk. Dan saya beberapa kali dapet zonk. Saya tau namanya juga nasi kucing, ya pasti lauknya juga sedikit. Tapi ya ngga gini juga tho mbak yuuu.

Sekali lagi bukan masalah kuantitas, karena hal itu bergantung dengan harga. Tapi, yang bikin nyesek adalah kualitas lauknya.

Pernah saya beli dua bungkus nasi kucing. Saat dibuka, isinya segumpal nasi, dengan dua ekor ikan teri pucat berbalut sambal yang super minimalis. Pesimis melihat penampakannya, saya beranikan untuk mencoba rasanya. Yah, don’t judge book by it’s cover ya kan?

Rasa yang… yah, begitulah

Tapi yah sesuai ekspektasi. Rasa ikannya amis dan seperti dimasak asal saja alias belum matang sempurna. Nasinya pun agak keras seperti belum matang sempurna.

Dalam hati saya berkata, saya masih manusia loh, bukan kocheng. Bahkan mungkin kucing saya di rumah juga ngga doyan makan beginian. Apakah sesulit itu membuat lauk dengan standar manusia?

Maksud saya, okelah ukuran mini dengan lauk sederhana. Tapi ya mohon masaklah dengan sepenuh hati sama seperti masakan pada umumnya. Jadi, sebagai pelanggan kami bisa menikmati dan nggak kapok untuk beli lagi. Atau boleh juga, test rasa dulu. Pedagang dan konsumen nasi kucing sama-sama manusia kan? Jadi kayaknya punya preferensi rasa yang relatif sama.

Jadi ya, meskipun nasi kucing, setau saya bisa dong standarnya dibikin mendingan. Mungkin jika porsi tak bisa dibikin mendingan, nggak apa-apa, tapi setidaknya lauknya dibikin mendingan lah. Bisa kan?

Penulis: Raras Weni
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Nasi Kucing, Satire Terbaik untuk Pemerintah Yogyakarta

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 14 Januari 2024 oleh

Tags: nasi kucingporsitangerang
Raras Weni

Raras Weni

Menulis adalah separuh jiwaku.

ArtikelTerkait

angkringan

Makan di Angkringan: Niatnya Hemat, Ujung-ujungnya Sekarat

15 Juli 2019
Lumpia Semarang Bukti Tuhan Maha Mendengar (Pixabay)

Sepotong Lumpia Semarang yang Membuat Saya Tambah Yakin Tuhan Itu Maha Mendengar

25 Desember 2023
Saya Bakul Angkringan dan Ini 4 Menu yang Paling Laris Tanpa Harus Diromantisasi terminal mojok.co

Saya Bakul Angkringan dan Ini 6 Menu yang Paling Laris

24 November 2020
nasi jinggo pindah ke bali arak bali kkn ruu minuman beralkohol mojok

Nasi Jinggo, Kuliner Hemat yang Wajib Dicoba Saat Berkunjung ke Bali

3 September 2021
Cisauk vs BSD, Kecamatan di Tangerang dengan Dua Wajah yang Kesenjangannya Bikin Serasa Pindah Alam tangerang raya, kabupaten tangerang, tangerang selatan, kota tangerang

Cisauk vs BSD, Kecamatan dengan Dua Wajah yang Kesenjangannya Bikin Serasa Pindah Alam

30 Oktober 2023
Lebak dan Tangerang: Masih Satu Provinsi, tapi Perbedaan Kualitas Pendidikannya bagai Bumi dan Langit

Lebak dan Tangerang: Masih Satu Provinsi, tapi Perbedaan Kualitas Pendidikannya bagai Bumi dan Langit

20 Juli 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.