Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Nasi Goreng Tiwul Adalah Inovasi Dunia Kuliner yang Harusnya Bisa Jadi Populer

Iqbal AR oleh Iqbal AR
14 Juni 2021
A A
Nasi Goreng Tiwul Adalah Inovasi Dunia Kuliner yang Harusnya Bisa Jadi Populer terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Kalau kita bicara makanan pokok bagi orang Jawa, nggak sah rasanya kalau hanya bicara soal nasi atau beras. Memang konsumsi nasi atau beras paling banyak dari orang Jawa (warga pulau Jawa), tapi orang Jawa sendiri juga punya pilihan makanan pokok. Bahkan ada juga beberapa yang menjadikan nasi atau beras sebagai makanan pokok nomor dua atau tiga, bukan yang utama. Jadi, anggapan bahwa semua orang Jawa itu makanan pokoknya adalah nasi nggak sepenuhnya bisa dibenarkan.

Bagi orang Jawa, singkong, ubi, atau jagung adalah makanan pokok yang bisa dan mampu menggantikan nasi. Apalagi untuk orang yang tinggal di daerah non-perkotaan, yang nggak selalu bergantung pada nasi. Ada banyak sekali olahan makanan dari makanan pokok selain nasi di atas, terutama singkong. Ada singkong rebus/goreng (ini yang paling umum), gatot, dan yang juga sering dijumpai adalah tiwul.

Tiwul sendiri adalah makanan yang berasal dari singkong, yang kerap dijadikan makanan pokok pengganti nasi. Di banyak daerah di pulau Jawa, terutama Jawa Timur dan Jawa Tengah, tiwul masih sering dijumpai sebagai makanan pokok. Kalorinya yang rendah dan harganya yang lebih murah dari beras membuat tiwul menjadi pilihan utama untuk makanan pokok. Apalagi bagi orang yang punya tanaman singkong, ya tinggal ambil saja lalu diolah. Selesai.

Meskipun berposisi sebagai makanan pokok, tiwul masih kerap dianggap sebagai makanan yang ndeso, kampungan, makanan yang jauh dari kata modern. Mereka yang bilang seperti itu mungkin belum pernah mencicipi bagaimana enaknya tiwul. Kalau sudah mencicipi, pasti bakalan menjilat ludahnya sendiri dan bilang bahwa tiwul adalah makanan terbaik yang pernah ada.

Sebagai orang yang suka dengan tiwul, stereotip tentang tiwul yang “ndeso” dan “kampungan” ini memang cukup melekat sekali. Tiwul selalu diidentikkan dengan orang Jawa pedalaman, atau orang kurang mampu. Masih ada rasa kurang percaya diri ketika ditanya tadi makan apa dan ingin menjawab tiwul. Maka dari itu, tulisan ini akan mencoba memperkenalkan satu inovasi yang mungkin akan membuat tiwul lebih modern lagi. Inovasi tersebut adalah nasi goreng tiwul.

Mungkin banyak yang bertanya-tanya, nasi goreng tiwul ini bagaimana maksudnya, bagaimana konsepnya, dan bagaimana bentuknya. Iya, nasi goreng tiwul ini ya nasi putih yang dicampur tiwul, lalu digoreng dengan bumbu nasi goreng pada umumnya. Awalnya memang saya pikir ini akan jadi aneh, tetapi setelah jadi, nggak ada keanehan apa-apa, malah jadi seperti satu masterpiece yang harus diketahui banyak orang.

Jadi, cara membuat nasi goreng tiwul ini sama seperti membuat nasi goreng pada umumnya. Tiwul dan nasi (tentu yan sudah didinginkan, ya, jangan yang masih panas) digoreng bersama dengan bumbu nasi goreng biasa. Oh iya, untuk nasi goreng tiwul ini sebaiknya nggak perlu ditambah kecap, karena tiwul sudah manis. Cukup bawang merah, bawang putih, cabai, dan bumbu penyedap lainnya, lalu digoreng seperti biasa, dan this is it! Nasi goreng tiwul siap disantap.

Perpaduan antara gurih rempah-rempah dengan manisnya tiwul ini yang seakan menjadi perpaduan sempurna sebuah masakan. Kalau mau lebih kuat lagi, tiwulnya jangan dicampur nasi putih. Tiwulnya saja yang digoreng seperti nasi goreng, dan itu rasanya lebih kuat lagi dan tentunya lebih enak lagi. Tabrakan antara tiwul dan bumbu rempah akan lebih sempurna lagi, dan karakter rasanya akan lebih keluar.

Baca Juga:

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

Dear HokBen, Nasi Pulenmu Itu Ditakdirkan buat Dimakan Langsung, Bukan Dijadikan Nasi Goreng

Sebagai masakan yang bisa dibilang inovatif, nasi goreng tiwul ini harusnya bisa dikenal banyak orang. Selain sebagai alternatif masakan, juga sebagai media untuk mengangkat tiwul kembali ke derajat atas dan sebagai makanan pokok, supaya nggak apa-apa nasi, apa-apa nasi. Siapa tahu dengan inovasi ini, nggak ada lagi kata “ndeso” dan “kampungan” yang tersemat di makanan tiwul. Sekali lagi, inovasi ini sudah saatnya menjadi populer.

Sumber Gambar: YouTube Uswatun Khasanah91

BACA JUGA Pengalaman Spiritual yang Saya Alami Saat Bertemu Rawon Kuah Kecap dan tulisan Iqbal AR lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 8 November 2021 oleh

Tags: Kuliner Terminalnasi gorengtiwul
Iqbal AR

Iqbal AR

Penulis lepas lulusan Sastra Indonesia UM. Menulis apa saja, dan masih tinggal di Kota Batu.

ArtikelTerkait

Nasi Goreng Instan Adalah Puncak Evolusi Budaya Instan Orang Indonesia sekaligus Penyelamat di Kala Saldo Cekak

Nasi Goreng Instan Adalah Puncak Evolusi Budaya Instan Orang Indonesia sekaligus Penyelamat di Kala Saldo Cekak

13 September 2025
Menu Sarapan Sehat dan Murah Meriah bagi Keluarga Pemalas dengan UMR Humble terminal mojok

Menu Sarapan Sehat dan Murah Meriah bagi Keluarga Pemalas dengan UMR Humble

1 Juli 2021
Menyebut Tempe Goreng Tepung sebagai Tempe Mendoan, Seburuk-buruknya Penghinaan! terminal mojok.co

Mendoan Itu Harus Lemes, Bukan Garing!

15 Agustus 2021
Meskipun Dianggap Jorok, Makan Makanan Berkuah Pakai Tangan Itu Menyenangkan terminal mojok

Meskipun Dianggap Jorok, Makan Makanan Berkuah Pakai Tangan Itu Menyenangkan

29 Juli 2021
Hal-hal yang Dirindukan dari Warung Makan Zaman Dulu terminal mojok

Hal-hal yang Dirindukan dari Warung Makan Zaman Dulu

5 Juni 2021
Kenapa Nasi Goreng Jadi Menu Aman yang Dipesan Banyak Orang Saat Makan di Restoran Terminal Mojok

Kenapa Nasi Goreng Jadi Menu Aman yang Dipesan Banyak Orang Saat Makan di Restoran?

15 Mei 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

27 Desember 2025
Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

28 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.