Nasi goreng Olive bisa jadi menu baru untuk kalian yang sudah mulai bingung mau makan apa lagi di Olive Fried Chicken
Olive Fried Chicken sudah (telanjur) mendapat cap sebagai oleh-oleh khas Jogja. Harganya yang ramah di kantong telah menjadikan Olive sebagai makanan istimewa sekaligus penolong bagi ribuan mahasiswa. Maka tak mengherankan jika para alumni Jogja kerap memasukkan Olive ke dalam list kuliner wajib untuk sekedar bernostalgia.
Begitupun saat saya berkesempatan mengunjungi Jogja lagi. Saya menyempatkan diri untuk menyinggahi salah satu cabang Olive di Palagan bersama teman. Kebetulan ada menu baru yaitu paket nasi goreng. Wah ayam goreng Olive Fried Chicken saja sudah nikmat, gimana kalau dipadukan sama nasi goreng? Bakal jadi duet maut nggak tuh?
Tanpa pikir panjang saya langsung memesan dua paket nasi goreng geprek. Satu menggunakan sambal geprek, sedangkan yang satunya lagi menggunakan sambal bawang.
Daftar Isi
Bukan digoreng dadakan
Pesanan segera tersaji dengan cepat. Ternyata nasi goreng Olive tidak dimasak langsung ketika ada pesanan, melainkan sudah distok dalam jumlah banyak lalu dimasukkan ke dalam penghangat. Ya sesuai dengan branding Olive yang merupakan jenis makanan cepat saji. Jadi jangan pernah berekspektasi ketinggian kalau nasi goreng yang kalian pesan di sini akan mengeluarkan bau smokey khas nasi goreng abang-abang kaki lima.
Menurut saya, karakteristik nasi goreng Olive cenderung mirip dengan nasi goreng rumahan saja. Nasinya masih pulen, tetapi tidak sampai kempal. Bumbunya sendiri tipikal yang ringan. Tidak terlalu asin, sama sekali tidak pedas, dan cita rasa dari bawang-bawangannya terkesan malu-malu. Kalau nasi gorengnya dimakan sendiri memang terasa biasa saja, mungkin cenderung banyak kurangnya. Jatuhnya malah mirip nasi goreng di kantin sekolah.
Namun alasan ini menjadi sangat masuk akal ketika saya memadukan nasi goreng dan ayam gepreknya dalam satu suapan. Nasi goreng dengan cita rasa yang tidak terlalu mendominasi memang diperlukan untuk mengimbangi si ayam geprek. Sebab ayam geprek Olive sudah cukup asin dan berbumbu. Ditambah lagi sambalnya yang pedas dan sedap karena menggunakan bawang putih. Justru kalau rasa nasi gorengnya dibuat terlalu medhok akan membuat kenikmatan ayam gepreknya kalah saing.
Yang saya apresiasi, nasi goreng Olive dibuat tidak terlalu berminyak sehingga tidak menyakiti tenggorokan saya. Meskipun tetap saja akan membuat tenggorokan kering karena menyantap makanan serba digoreng. Nasi goreng ini juga dilengkapi dengan telur orak-arik yang cukup melimpah, membuat sajian ini semakin terasa mewah.
Nasi goreng Olive emang nggak pedas, tapi tetap harus hati-hati sama sambalnya
Walaupun nasi gorengnya tidak pedas sama sekali, tetap saja harus hati-hati dengan sambalnya. Saya hanya mampu mencicipi sedikit karena nggak terlalu kuat makan pedas. Seperti biasa, kenikmatan sambal Olive tak perlu diragukan lagi. Sambalnya selalu segar dan pedas, seolah tidak terpengaruh fluktuasi harga cabai di pasaran. Benar-benar nggak pernah mengecewakan deh.
Kebetulan saya memesan dua jenis sambal, sehingga bisa membandingkan perbedaannya. Sambal geprek menggunakan campuran cabai merah dan cabai hijau. Secara penampilan terlihat lebih menarik. Cita rasa khas bawang putihnya masih terasa, nggak terlalu kuat dan terkesan pas. Sedangkan sambal bawangnya hanya menggunakan cabai merah saja. Cita rasa bawang putihnya tentu lebih nendang dibandingkan sambal geprek, namanya saja sambal bawang. Menurut saya, sambal bawang ini akan cocok untuk orang-orang yang selera lidahnya serba medhok. Bagi saya, tingkat kepedasan sambal bawang masih lebih unggul dibandingkan sambal geprek.
Buat yang nggak kuat pedas tapi penasaran mau mencoba menu baru ini, saya sarankan untuk request sambalnya sedikit saja biar nggak banyak yang terbuang percuma. Adapun untuk kalian yang sama sekali nggak bisa makan pedas, masih ada opsi menu Panasgor 2. Pilihan menu ini juga ramah untuk anak-anak. Isinya nasi goreng, ayam paha bawah, dan es teh, Harganya cuma Rp12.500 saja. Sepertinya masih bisa memilih bagian ayam goreng yang lain seperti dada dan paha atas dengan tambahan biaya.
Harga paket nasi goreng
Satu paket nasi goreng geprek yang saya pesan harganya Rp19.000. Isinya sudah termasuk nasi goreng, dada geprek super besar, dan es teh. Sedangkan untuk paket nasi goreng geprek sambal bawangnya dikenakan tambahan biaya sedikit, menjadi Rp 20.000. Harganya masih tergolong terjangkau apalagi jika menggunakan standar harga ibu kota dan luar Jawa. Mengingat potongan ayam yang didapat sangat besar, sambalnya nggak pelit, porsi nasinya banyak, dan masih ada tambahan telurnya.
Secara keseluruhan menu baru Olive ini sangat worth to buy. Cocok buat kalian yang suka bimbang mau makan nasi goreng atau ayam goreng. Nggak usah galau lagi deh, buruan cus ke Olive buat nyobain nasi goreng gepreknya.
Sumber gambar: Dokumentasi penulis
Penulis: Erma Kumala Dewi
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Olive Fried Chicken Boleh Didapuk sebagai Makanan Khas Jogja, tapi Tolong Jangan Dijadikan Oleh-oleh