Naik Bus AKAP? Jangan Lakukan 3 Hal Ini!

Bus AKAP (Unsplash.com)

Bus AKAP (Unsplash.com)

Beberapa waktu yang lalu, sebuah video yang cukup mencekam tapi lucu lewat di FYP TikTok saya. Video tersebut berisi tentang sebuah bus AKAP yang ditahan oleh petugas SPBU. Pasalnya, ada penumpang berak di bus ketika berhenti di SPBU. Sudah begitu, nggak ada yang mengaku sudah melakukannya. Alhasil, bus tersebut “ditahan” di SPBU.

Rasa penasaran membawa saya ke bagian dua video tersebut. Lantaran tidak ada penumpang yang cukup kuat menahan malu sudah berak di bus AKAP ketika berhenti di SPBU, semua penumpang memilih patungan demi membayar denda.

Berkaca dari “tragedi mencekam” di atas, ternyata masih banyak orang yang belum paham tentang tata tertib naik bus AKAP. Entah karena menggampangkan aturan atau memang sudah tak tertahankan, “oknum” tadi jadi nekat. Padahal, ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui ketika naik bus AKAP. 

Mari, sini, saya rangkumkan tiga hal yang sebaiknya jangan dilakukan ketika naik bus AKAP. 

#1 Jangan berak di toilet bus AKAP

Beberapa bus AKAP memang punya toilet di bagian belakang. Namun, fungsinya cuma buat kencing saja, jangan untuk berak. Sudah begitu, ada syaratnya kalau kamu mau kencing. Syarat yang dimaksud adalah kita hanya bisa kencing ketika bus AKAP berjalan. 

Ingat, bus AKAP nggak punya bak penampung layaknya kereta api. Oleh sebab itu, kalau nekat berak, yah, kotorannya akan langsung jatuh begitu saja.

Salah satu contoh nyatanya ya kejadian di SPBU yang saya ceritakan di awal tadi. Bus sedang berhenti di SPBU, kok ya bisa-bisanya ada yang nekat berak. Bayangkan kalau penumpang di bus itu ada yang cepu dan mengatakan siapa pelakunya, ini bakal jadi perkara memalukan yang bukan hanya diingat tujuh hari tujuh malam, tapi tujuh turunan.

Yah, kebelet berak itu manusiawi dan kadang tidak mengenal waktu atau tempat. Namun, jika sedang bepergian, khususnya naik bus AKAP, nggak ada salahnya kalau sudah tidak tahan kita bilang pada sopir untuk berhenti di SPBU. Sopirnya juga bakal ngerti kok, yah gimana, daripada cepirit. Emang paling bener itu kalau naik bus jarak jauh gitu, ngantoingin kerikil kok ya. Hehehe.

#2 Jangan mengisi daya powerbank

Bus AKAP zaman sekarang itu sudah canggih. Hampir di setiap kursi disediakan colokan untuk mengisi daya. Jadi, kita nggak perlu khawatir kehabisan daya hape. 

Namun, perlu ingat, colokan itu hanya untuk mengisi daya pada hape saja. Arus listrik sebuah bus itu terbatas. Jadi, nggak bisa digunakan untuk mengecas alat elektronik lainnya dengan daya yang besar. Oleh sebab itu, sebaiknya kamu nggak mengisi daya powerbank di dalam bus.

Beberapa orang, saking asyiknya bermain hape, kadang suka malas kalau harus mengecas. Jadi, ada saja yang nekat mengecas powerbank di dalam bus. Perkara yang kadang dianggap sepele seperti ini ternyata cukup berbahaya karena bus bisa mengalami kebakaran. Seperti kasus sebuah bus yang pernah terbakar dan disinyalir penyebabnya berasal dari powerbank yang dicas. Meski tak ada korban jiwa, tapi bus mengalami kerusakan.

Memang paling benar itu sebelum kita mengisi daya barang elektronik, sudah semestinya kita mengisi daya intelektual terlebih dahulu. Sehingga ketika sudah ada larangan untuk tidak boleh mengecas powerbank, kita minimal bisa baca dan mengamalkannya. 

#3 Jangan rebahin sandaran kursi sampai full

Kita semua paham bahwa perjalanan jauh itu melelahkan. Duduk di kursi selama berjam-jam itu membuat tubuh kita pegal-pegal. Sehingga, memundurkan sandaran kursi ke belakang adalah privilege buat penumpang biar perjalanannya nyaman.

Namun ingat, penumpang di dalam bus AKAP itu bukan kita sendiri. Yang membayar tiket bus juga bukan cuma kita. Memundurkan sandaran ke belakang mungkin tidak akan berdampak pada kerusakan bus, tidak juga akan dikenakan denda seperti kejadiaan berak di toilet bus. Kamu cuma akan kena sanksi sosial hingga bisa menjadi bahan bakar untuk adu mulut sampai baku hantam dengan penumpang lain.

Orang-orang egois yang mau enaknya sendiri dan tidak peduli dengan orang di belakangnya seperti ini memang tidak pantas naik bus AKAP. Mereka ini bayarnya sama, tapi membuat resah dan tidak nyaman orang lain. Orang-orang seperti ini bahkan kalau ditegur malah nyolot dan ingin dimengerti. Susah pokoknya. 

Saran saja, kalau memang kita itu anak rebahan yang nggak bisa duduk lama di perjalanan, ada baiknya naik truk saja dan bawa kasur sendiri. Jangan naik bus AKAP. Cuma jadi beban.

Penulis: Reni Soengkunie

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA 4 Ciri Pengendara Mobil yang Sebenarnya Masih Pemula.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version