Pada 15 Oktober yang lalu, di tengah riuhnya perbincangan tentang Squid Game dan Hometown Cha-cha-cha, Netflix kembali menghadirkan serial drama Korea yang juga menarik untuk ditonton. Mengangkat tema balas dendam, My Name (demikian judul drakor tersebut) tayang dalam delapan episode dan menyajikan cerita bergenre action, crime, dan thriller.
My Name yang saat ini ada di deretan top list Netflix, bercerita tentang Jiwoo (Han So Hee), anak seorang gembong narkoba yang jadi buronan polisi. Kondisi inilah yang membuat kehidupan Jiwoo tidak berjalan baik. Ke mana-mana dia dibuntuti oleh polisi dan di sekolah pun dia dijadikan sasaran bullying. Demi menjaga nama baik sekolah, Jiwoo diminta untuk keluar dari sekolah.
Hingga akhirnya, peristiwa mengerikan itu terjadi. Tepat pada hari ulang tahunnya yang ke-17, Jiwoo menyaksikan ayahnya (Donghoon, diperankan oleh Yoon Kyung Ho) dibunuh oleh sosok misterius. Lantaran pihak kepolisian tidak berhasil menemukan siapa pelakunya, kasus pembunuhan ayah Jiwoo akhirnya ditutup. Petualangan Jiwoo dalam mengungkap siapa pembunuh ayahnya pun dimulai.
Pada mulanya, ada Mujin (Park Hee Soon)—sahabat sekaligus ketua/pemilik jaringan narkoba tempat ayahnya Jiwoo bergabung—yang menjadi penolong bagi Jiwoo. Mujin lah yang mengajak Jiwoo untuk ikut bergabung dalam organisasinya dengan tujuan membuat Jiwoo menjadi sosok yang tangguh jika ingin mengungkap siapa pelaku pembunuhan ayahnya.
Selanjutnya, atas arahan Mujin, Jiwoo kemudian menyamar dan bergabung di kepolisian. Untuk memudahkan misinya, Jiwoo berusaha kuat agar bisa ditempatkan di departemen narkoba. Di sanalah Jiwoo bertemu dengan Cha Giho (Kim Sang Ho)—pimpinan departemen narkoba di kepolisian, yang tahu dan punya peran dalam kasus pembunuhan ayahnya Jiwoo—dan Pildo (Ahn Bo Hyun), detektif yang nantinya akan menjalin hubungan dengan Jiwoo.
#1 Tema yang umum dan bisa ditebak
Siapa pun pasti setuju bahwa balas dendam adalah tema yang sudah banyak dijumpai dalam berbagai tontonan. Perihal siapa pembunuh ayah Jiwoo pun, pasti sudah banyak penonton yang bisa menebaknya sejak awal.
Namun, adanya hal tersebut bukan berarti drakor ini menjadi biasa-biasa saja. Dalam mengungkap siapa pembunuh ayah Jiwoo, hingga episode akhir, drakor ini tetap menyajikan kejutan-kejutan kecil yang membuat penonton tetap betah untuk mengikuti misi balas dendam Jiwoo.
#2 Han So Hee dengan image barunya
Saya termasuk salah satu dari entah berapa banyak orang yang tertarik menonton serial drakor ini, sejak melihat posternya diunggah di akun Twitter Netflix.
Dalam poster tersebut, terpampang nyata Han So Hee dengan wajah babak belur, ekspresi datar penuh misteri, dan pisau berlumur darah di tangan. Pemandangan ini menjadi image baru dalam karakter yang diperankan oleh Han So Hee, setelah pada dua drakor sebelumnya (The World of the Married dan Nevertheless) dia menjadi sosok feminin.
Dalam drakor ini, Han So Hee memerankan tokoh perempuan petarung. Dia menjadikan kesedihan dan kehilangan sebagai bekal untuk kuat dan berani.
#3 Aksi laga yang sadis
Sejak episode awal, aksi perkelahian yang brutal sudah langsung muncul ketika Jiwoo berhadapan dengan teman kelasnya yang melakukan bullying. Selanjutnya, adegan perkelahian tangan kosong, tusukan pisau, dan penembakan, tidak terelakkan lagi di sepanjang episode.
Dalam aksi perkelahian yang sadis dan melibatkan Jiwoo, penonton akan melihat Han So Hee dengan karakter perempuan petarung. Menyerang dan bertahan, tangan kosong ataupun dengan pisau atau pistol, semuanya disajikan oleh Han So Hee sebagai Jiwoo.
Akting Han So Hee yang sedemikian mengagumkan, tentu tidak lepas dari peran karakter lain yang juga lincah dan tampak sealami mungkin dalam aksi laga yang berdarah-darah.
#4 Sisi dramatis
Awalnya, penonton mungkin akan dibuat iba atas apa yang dialami oleh Jiwoo. Menjadi korban bullying dan kehilangan ayah—sebagai satu-satunya keluarga yang dimiliki—jelas bukanlah hal yang mudah untuk dilalui. Namun, bagaimana kerapuhan membuat Jiwoo bertransformasi menjadi sosok yang kuat, pada kenyataannya menjadi hal lain dan poin utama dalam drakor ini.
Selain itu, kisah persahabatan antara Donghoon dengan Mujin adalah bagian penting yang juga menampilkan sisi gelap dan dramatis. Dalam hubungan persahabatan layaknya persaudaraan yang mereka jalani, ada makna tentang kejujuran dan pengkhianatan yang tersirat.
Hubungan antara Jiwoo dan Pildo yang terjalin dari benci menjadi cinta adalah pemanis yang muncul menjelang episode akhir. Hubungan mereka ini juga jadi contoh atas kalimat “baru juga memulai, sudah harus berakhir”. Baru bahagia sebentar, sudah harus kehilangan lagi. Nyesek sekali.
Bagi saya yang selama ini selalu kebingungan untuk memutuskan mau menonton drakor yang mana, menonton My Name melahirkan rasa kepuasaan tersendiri. Aksi laga yang sadis, tapi seru, ditambah teknik sinematografi yang keren, benar-benar memanjakan mata saat menonton drakor ini.
Hal yang juga menarik adalah tentang hubungan ayah-anak yang diangkat. Dalam hal bacaan maupun tontonan, saya termasuk seseorang yang gampang mewek kalau disajikan cerita tentang manisnya hubungan ayah-anak.
Setiap kali Jiwoo flash back saat menghabiskan waktu bersama ayahnya, hingga bagaimana dia harus kehilangan ayahnya saat hubungan dengan ayahnya sedang berjarak, di situlah saya tidak bisa menahan air mata. Terlebih setelah tahu tentang apa yang sebenarnya terjadi pada ayahnya Jiwoo, duh… ambyar sudah.
Meskipun saya bukan pencinta drakor sejati (karena jumlah drakor yang saya tonton masih sedikit), izinkan saya merekomendasikan drakor ini, jika kalian suka cerita bergenre action, crime, dan thriller.
Tontonlah My Name dan temukan misteri di balik judulnya.
Sumber Gambar: Akun Instagram Netflix