Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Mustahil Mahasiswa UI Meromantisasi Kota Depok, Kenal Saja Tidak

Karina Londy oleh Karina Londy
3 Mei 2025
A A
Mustahil Mahasiswa UI Meromantisasi Kota Depok, Kenal Saja Tidak

Mustahil Mahasiswa UI Meromantisasi Kota Depok, Kenal Saja Tidak (Dokumentasi pribadi Karina Londy)

Share on FacebookShare on Twitter

Wajar saja kalau kalian nggak pernah dengar mahasiswa UI meromantisasi Kota Depok, kenal saja tidak, gimana mau meromantisasi?

Merantau untuk kuliah bikin seseorang jadi kenal daerah lain di luar daerah asalnya. Saat pulang ke daerah asalnya, dia bakal ditanya, “di Malang, kuliner apa yang harus dicoba?” atau “apa tempat wisata yang nggak mainstream di Jogja?”

Dari yang tadinya buta, jadi sumber informasi kota tempat dia berkuliah itu. Seperti banyak penulis Terminal Mojok, yang suka mengulas berbagai aspek dari kota tempat mereka berkuliah. Baik itu dari sisi romantis hingga realistisnya. 

Saya salut sama mereka. Soalnya peningkatan pengetahuan kedaerahan itu belum tentu terjadi juga pada seseorang yang berkuliah di UI.

Kampus UI di Depok, tapi jarang ada anak UI yang beneran kenal daerah ini

Sebagai orang Jakarta yang kuliah di UI, awalnya saya buta sama Kota Depok. Dan pas lulus pun saya masih sama butanya! Saya cuma kenal sama Kecamatan Beji, tempat kampus UI berada. Saya pun yakin, nyaris semua mahasiswa UI juga nggak kenal Depok selain wilayah Beji. 

Iseng, saya melangsungkan survei di Instagram story. Hasilnya hanya satu teman saya, perantau dari Blitar, yang selama kuliah di UI telah menjelma menjadi seorang Depok explorer. Sisanya tidak, nanti saya bahas lebih lanjut di bawah. 

Menurutmu sebagian besar anak UI ini apatis? Setelah nyimak tulisan ini sampai habis, kamu pasti akan jadi maklum.

Kampus UI masih Jaksel

Jadi gini, Kampus UI Depok itu nggak sepenuhnya terletak di Depok. Gerbang utama kampus dengan plang “Welcome to Depok Friendly City” memang hampir sejajar. Tapi jangan salah, sekitar sepertiga area kampus itu masih termasuk wilayah Jakarta Selatan. Tepatnya di Kecamatan Jagakarsa.

Baca Juga:

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Mengingat justifikasi geografis ini, mahasiswa UI berhak memilih: mau explore Depok atau Jakarta dalam waktu luang yang kami punya? Berhubung daya tarik Jakarta jauh lebih kuat daripada Depok, wajar saja kami lebih memilih untuk main di Jakarta. Jadinya, di Depok kami cuma kuliah di kelas, ngekos atau jajan di Kukusan, dan kalau main pun mentok sampai Jalan Margonda aja.

Depok sangat luas tapi konektivitasnya terbatas

Demi menulis artikel ini, untuk pertama kalinya saya googling “nama-nama kelurahan di Depok”. Ternyata banyak nama yang sama sekali belum pernah saya dengar. Seperti Pondok Petir dan Duren Mekar. Unik juga nama-namanya (sebetulnya saya pengen bilang lucu, tapi khawatir menyinggung warga Depok). Saya jadi penasaran inspirasi nama Duren Mekar itu dari mana.

Tapi intinya bukan itu. Intinya adalah posisi UI di Depok itu cuma basa-basi. Alias cuma ujungnya doang. Depok itu luas banget. Lebih luas daripada kota terluas di Jakarta yaitu Jaktim. Dengan tidak adanya transum yang nyaman, jangan heran kalau nyaris nggak ada anak UI yang bela-belain pergi ke penjuru Depok. 

Apalagi dibandingkan akses ke Jakarta yang sangat mudah. Selain Commuter Line, ada juga Transjakarta dengan rute khusus UI-Lebak Bulus. Bisa langsung naik dari halte Bikun di dalam kampus. Di Lebak Bulus, bisa langsung lanjut naik MRT. Meski ke arah Depok juga terhubung Commuter Line hingga Bogor, tapi opsi transum feeder yang Depok bisa tawarkan hanya angkot. Naik angkotnya pun mesti nyebrang Jalan Margonda dulu kalau dari kawasan kampus. 

Nggak ada yang dituju di pelosok

Misalnya pun, ada yang bela-belain ke pelosok Depok meski angkutannya ribet. Nah, dia mau ngapain juga? Mau ke Masjid Kubah Emas? Itu mah destinasi ibu-ibu pengajian. Kecuali buat beberapa proyek pengmas untuk warga Depok, rasanya nggak ada lagi yang dituju sama mahasiswa UI di wilayah lain dari kota ini.

Pusat bisnis, komersial, dan daya tarik terbesar Depok ada di Jalan Margonda. Jalan Margonda itu letaknya persis di samping Kampus UI. Jadi semua yang perlu dicari oleh seorang mahasiswa dapat ditemukan tanpa perlu jauh-jauh dari wilayah kampus. 

Mulai dari tempat makan murah meriah, segala macam kafe baik yang branded maupun yang tidak. Dan kalau ada yang perlu dibeli atau sekadar mau cuci mata saja, ada tiga jenis mall yang bisa dipilih di jalan itu. 

Mahasiswa UI yang kenal Depok, ya cuma mereka yang berasal dari Depok 

Sejauh ini sudah terlihat masuk akal ya, kenapa jarang sekali ada anak UI yang betul-betul kenal sama Kota Depok. Apalagi yang bisa (dan boro-boro ingin) meromantisasi Depok seperti mahasiswa pendatang di Jogja meromantisasi Kota Pelajar itu. Soalnya nggak ada yang dituju di Depok, ada tujuan pun aksesnya sulit, jadi lebih baik kami mencetak kenangan di Jakarta saja.

Anak UI yang kenal Depok, ya cuma mereka yang berasal dari Depok. Serta teman saya pemuda Blitar itu. Dia sering menyantap bubur gentong di Sawangan, main badminton di belakang salah satu kuburan Pancoran Mas, dan bisa menceritakan tentang stand up paddle di Bojongsari. Tapi yang macam dia ini langka. Hanya satu dari 36 responden survei Instagram story saya.

Sementara sebagian besar dari kami hanya kenal Kecamatan Beji serta paling banter satu atau dua kecamatan lainnya. Biasanya karena kalau untuk ke kampus, mesti melewati kecamatan lainnya itu. Seperti saya, yang kalau pulang pergi dari rumah ke kampus, bakal melewati Cimanggis. Tapi ya, kenalnya sebatas numpang lewat aja.

Ngomong-ngomong, stand up paddle di Bojongsari itu terdengar menarik sih. Belum telat kan, kalau sekarang saya mulai berminat jadi Depok explorer juga?

Penulis: Karina Londy
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Mahasiswa UI Wajib Tahu, Ini 10 Istilah Tempat yang Cuma Ada di UI!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 3 Mei 2025 oleh

Tags: jakselKota Depokmahasiswa UIMargonapilihan redaksiUI
Karina Londy

Karina Londy

Lulusan komunikasi yang bekerja di industri penerbangan. Fotografer dan pegiat olahraga alam bebas. Pengelola taman baca swadaya di Jakarta Timur.

ArtikelTerkait

Kata Siapa Ijazah S2 Nggak Ada Artinya di Dunia Kerja? 5 Profesi Ini Justru Butuh Ijazah S2 sebagai Tiket Masuk ke Dunia Kerja

Kata Siapa Ijazah S2 Nggak Ada Artinya di Dunia Kerja? 5 Profesi Ini Justru Butuh Ijazah S2 sebagai Tiket Masuk ke Dunia Kerja

26 Agustus 2024
jalan rusak tanah vertisol mojok bupati sumenep

Hidup Itu Fana, yang Abadi Adalah Jalan Rusak di Indonesia

2 September 2021

Busana Kim Kardashian di Met Gala Nggak Beda dengan Kiri Kekimcil-Kimcilan

17 September 2021
Perempatan ITC Fatmawati Jaksel Malah Semakin Ruwet setelah Keberadaan MRT Mojok.co

Perempatan ITC Fatmawati Jaksel Malah Semakin Ruwet setelah Kehadiran MRT

15 Juli 2024
4 Hal yang Sering Disalahpahami sebagai Bukti Kehadiran Makhluk Astral terminal mojok

4 Hal yang Sering Disalahpahami sebagai Bukti Kehadiran Makhluk Astral

12 November 2021
4 Oleh-Oleh Magelang yang Jarang Dilirik Wisatawan, padahal Sangat Pantas Jadi Buah Tangan Mojok.co

4 Oleh-Oleh Magelang yang Jarang Dilirik Wisatawan, padahal Sangat Pantas Jadi Buah Tangan

7 Juni 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

27 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.