Beberapa waktu lalu Honda Vario 110 tahun 2008 milik saya nggak enak badan. Gejalanya motor terasa gredeg-gredeg ketika awal gas ditarik. Itu loh, kalau ditarik gasnya, laju motor kaya kesangkut-sangkut. Motor nggak langsung jalan mulus dan halus. Ya ada rasa gredeg-gredeg gitu deh.
Agaknya memang klise banget penyakit kayak gini menimpa motor matic. Tapi yang bikin saya mangkel, seumur-umur pakai tu Honda Vario 110—karburator—baru pertama kali ini penyakit itu menyerang. Tanpa permisi pula. Ya namanya juga penyakit sih ya, mana ada yang datangnya permisi lebih dulu.
Penyakit gredeg ini memang menyerang bagian continuous variable transmission alias CVT pada motor matic. Oh iya, di dalam CVT ada 3 komponen utama yang bertugas untuk mengubah tenaga mekanik dari kruk as/poros engkol menjadi tenaga gerak pada roda. Yakni: pulley depan, drive belt, dan pulley belakang.
Pulley depan terdiri dari: piece slide, tutup rumah roller, roller, rumah roller, bos rumah roller, dan kipas. Pulley belakang terdiri dari, yang utama: mangkok ganda, kampas ganda, per CVT, dudukan per CVT, face comp moveable driven/pulley cewek, o-ring, seal pulley cewek, driven face/pulley cowok, bearing bambu, bearing pulley cowok, roller guide, dan pin roller guide.
Bentar. Saya narik nafas dulu. Capek juga nyebutin part-nya yang keminggris itu.
Intinya semua part itu saling bekerja sama untuk menjepit drive belt agar motor bisa jalan. Cara kerjanya dengan gaya sentrifugal.
Balik lagi ke penyakit motor gredeg. Biasanya disebabkan karena roller yang udah aus atau terjadinya slip antara kampas ganda dengan mangkok gandanya. Terus kalau kita nanya ke Mbah Gugel atau Mas Yusup, udah pasti disaranin buat beli obatnya yang berupa spare part CVT custom.
Apa aja obatnya nih, Lur?
Obatnya mulai dari rumah roller custom yang udah diderajat ulang, roller aftermarket dengan berat gram yang bervariatif, per/pegas CVT aftermarket atau subtitusi dari varian motor matic lain, kampas ganda aftermarket atau subtitusi dari varian motor matic lain, sampai mangkok CVT custom yang udah dibolong-bolongin.
Di marketplace banyak banget pelapak yang menawarkan obat-obat tersebut dengan harga yang cukup bervariatif. Mulai dari eceran sampai paketan. Yang paketan mulai Rp400.000 sampai Rp600.000. Mulai dari part original yang udah di-custom sampai part aftermarket, seperti merek TDR, AHRS, Kitaco, Kawahara, dan Daytona. Semua bisa dipilih menyesuaikan cuan di rekening.
Eitsss, tunggu. Sebelum membeli obat, ada baiknya perlu kita ketahui lebih dulu tujuan dari parts custom itu semua. Mari kita mulai dari rumah roller custom, peranti ini diklaim bertujuan supaya naiknya drive belt bisa lebih cepat karena derajatnya semakin tirus/curam. Bagian jalur roller juga di-custom bertujuan agar naiknya roller bisa sampai di puncak maksimal/tertinggi.
Untuk roller, biasanya kita akan disuguhkan roller yang lebih ringan dari standar bawaan motor. Semua kembali ke selera kita dan gaya berkendara. Misalnya, kita bisa pilih roller satu sampai dua step lebih ringan daripada roller standar untuk mengejar akselerasi awal dengan gaya berkendara stop and go di wilayah perkotaan yang padat lalu lintas.
Per CVT biasanya disuguhkan yang lebih keras dari standaran untuk mengejar top speed. Kekerasan Per CVT aftermarket ditunjukan dari angka 1.000 rpm-3.000 rpm. Makin besar angkanya, makin keras juga pernya. Pengantian peranti ini diklaim bisa bikin tarikan motor matic jadi lebih smooth. Tenaganya bisa “ngisi” terus. Untuk pilihannya, balik lagi ke selera dan gaya berkendara kita, biasa main stop and go di track pendek atau gas poll di track panjang.
Sementara mangkok ganda custom diklaim bisa menambah daya gigit permukaannya saat saling bersentuhan dengan kampas ganda. Bolong-bolongan yang kayak rem cakram itu berfungsi untuk melepas panas, membuang debu, dan meringankan bobot dari mangkok ganda itu sendiri. Kalau kampas ganda, biasanya dipilih yang lebih lebar permukaan kampasnya daripada part standar bawaan motor. Hal ini bertujuan agar bidang sentuh dengan mangkok ganda menjadi lebih luas.
Awalnya saya juga sempat tergiur buat menebus obat-obat itu semua meskipun tanpa resep dari mekanik yang ahli di motor matic. Tapi kok, rasa-rasanya saya lebih suka yang standaran aja. Apalagi motor juga suka dipakai istri, paling banter lari 50 km/jam. Yang penting motor enak dipakai. Kendati demikian galau tetap menyerang batin saya.
Di saat galau itu juga saya chatingan sama adik saya yang jam terbang ngoprek motornya udah nggak saya ragukan lagi. Ya awalnya cuma cerita-cerita aja sih ke adik, kalau Honda Vario 110 milik saya ini lagi sakit. Tapi di tengah chatingan itu saya malah dapat pencerahan, bahwa saya nggak perlu menebus obat gredek yang dijual di marketplace itu.
Adik menyarankan saya untuk lebih dulu mengecek kondisi CVT-nya. Jangan ujug-ujug main transaksi. Dan dari sarannya, saya mendapat 5 hal yang musti diperhatikan lebih dulu sebelum beli obat gredek berupa spare part custom itu.
Hal yang perlu diperhatikan saat motor matic gredeg #1 Drive belt
Drive belt atau v-belt yang berbentuk fisik karet sabuk ini merupakan part yang krusial dan pertama kali dicek. Ya namanya juga karet, semakin lama dipakai, semakin lama kena panas, semakin rapuh atau getas kondisinya. Biasanya tarikan awal motor matic gredek juga bisa disebabkan dari drive belt yang udah mulai kaku. Amit-amit aja nih ya, Lur, jangan sampai karena lalai ngecek drive belt malah berakibat putus di jalan. Ngeriii~
Hal yang perlu diperhatikan saat motor matic gredeg #2 Rumah roller dan roller
Kedua piranti ini saling berkesinambungan. Roller bekerja dengan cara naik turun sebab gaya sentrifugal. Sementara rumah roller-nya sebagai tempat roller itu bekerja. Selama bekerja roller dan rumahnya saling bergesekan yang lama-kelamaan akan membuat keduanya aus. Umumnya roller yang sudah aus bentuknya akan menjadi persegi. Nggak berbentuk bulat sempurna lagi. Dan rumah roller yang udah aus, dindingnya akan meninggalkan bekas dari gesekan roller itu sendiri. Akibatnya gredek bisa aja terjadi pada motor matic kita.
Hal yang perlu diperhatikan saat motor matic gredeg #3 Kampas ganda
Saat mengecek kampas ganda, hal yang perlu diperhatikan pertama kali adalah ketebalannya. Kalau dirasa sudah tipis atau nyaris habis bisa jadi kampas gandalah penyebab gredek itu. Kedua, perlu diperhatikan juga bekasan bidang sentuh/gesek kampas itu sendiri. Apakah merata atau hanya ujungnya saja. Umumya kalau kampas ganda cuma ujungnya aja yang bersentuhan dengan mangkok ganda, akibatnya akan terjadi slip. Efeknya motor juga akan terasa gredek.
Hal yang perlu diperhatikan saat motor matic gredeg #4 Mangkok ganda
Di mangkok ganda ini kita musti perhatikan permukaan yang menjadi bidang gesek dengan kampas ganda. Biasnya akan menumpuk debu/kotoran dari serpihan kampas ganda itu sendiri. Jika memang menumpuk maka perlu dibersihkan. Toh fungsinya servis berkala CVT, tujuannya untuk membersihkan bagian ini juga kan, Lur~
Hal yang perlu diperhatikan saat motor matic gredeg #5 Seal pulley cewek dan o-ring
Setelah saya melakukan pengecekan dan memastikan part di atas semua masih oke pada motor Honda Vario 110 milik saya, akhirnya saya menemukan adanya bekas grease CVT—yang melumasi roller guide dan pin roller guide—menyiprat ke area kampas ganda dan mangkoknya. Ternyata penyebabnya adalah seal pulley cewek yang bocor. Sebuah part berkode 91211-KN7-671: Seal driven face 34 X 41 X 4 pada part katalog Honda Vario 110 karbu. Terungkap sudah perkara kampas ganda slip sampai menimbulkan penyakit gredeg di motor saya. Wqwqwq~
Oh iya, Lur. Mungkin di beberapa kasus motor matic yang lain, meskipun semua part di CVT terbilang masih bagus dan part-nya masih tokcer semua, tapi penyakit gredeg tetap saja menimpa motor yang masih tergolong baru itu. Kadang terasa membandel. Kalau begitu kasusnya mau nggak mau, harus mencoba obat berupa spare part CVT custom tersebut. Atau lakukan sesuai anjuran pak dokter mekanik andalan kamu.
Toh, selain diklaim ampuh untuk menghilangkan gredeg, sekalian juga mendongkrak akselerasi. Ya hitung-hitung sambil menyelam minum nata de coco. Gredeg hilang, tarikan smooth. Gasss~
BACA JUGA 6 Penyebab Motor Mogok di Jalan dan Solusi Memperbaikinya dan tulisan Allan Maullana lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.