Terkhusus para lelaki, kalian nggak boleh sembrono memilih tempat pacaran. Dari dulu sampai sekarang, kesan atas spot pacaran itu berbanding lurus dengan jalannya sebuah hubungan. Oleh sebab itu, ikuti saran saya: Mari pacaran di sekitaran Monas, Jakarta!
Sebagian orang mungkin suka membayangkan kenikmatan pacaran di Malioboro atau Braga. Namun, kedua tempat itu terkesan dramatis dan muluk-muluk. Bagi saya yang nggak mau ribet, tikungan Monas di Jakarta itu justru menjadi pilihan yang otomatis masuk top list. Ibarat kata, sulit untuk dilewatkan.
Berdasarkan pengalaman yang saya alami, ada beberapa alasan mengapa tikungan Monas menjadi tempat pacaran yang memikat. Lokasi ini paati ngena di hati agar sobat asmara nggak ke tempat yang itu-itu saja.
Daftar Isi
#1 Tikungan Monas itu ajang mawas diri
Masyarakat perkotaan yang pacaran di akhir pekan biasanya disuguhi pemandangan lampu-lampu kota yang gemerlap. Tapi, di sini bukan itu saja. Anda bisa bertemu Monasco, salah satu komunitas yang doyan cornering atau menikung dengan tajam di tikungan Monas.
Aksi menegangkan ini bisa membuat Anda wawas diri. Khususnya agar selalu memikirkan orang tercinta dengan nggak kebut-kebutan di jalan.
#2 Peringatan untuk tidak menikung
Nggak cuma diingatkan soal bahaya kebut-kebutan, pacaran di tikungan Monas juga memberi self warning untuk tidak melakukan aktivitas “menikung”. Coba pikirkan, betapa banyak pasangan muda (bahkan tua) yang kandas akibat perbuatan saling menikung ini.
Dengan menerapkan tindakan preventif, sepasang kekasih tentu mampu melalui beragam “tikungan” yang ada di sekolah, kampus, atau kantor.
#3 Tikungan Monas pasti menjadi tempat yang memorable
Tikungan Monas sudah pasti memorable dan sulit dilupakan. Pengalaman ini dapat diceritakan ke teman, saudara, bahkan anak-cucu kelak. Pasalnya, di Jakarta sendiri, tempat ini bukanlah opsi utama untuk dikunjungi sambil membawa pacar. Orang-orang tentu akan berdecak kagum sekaligus keheranan.
Kondisi jalanan yang bising bukan masalah. Dua insan tentu akan saling mendekat saat berbicara dan akan cenderung lebih fokus satu sama lain.
#4 Dekat dengan Istana Merdeka
Siapa bilang hanya para elite yang bisa “dekat” dengan istana? Rakyat yang sedang dimabuk cinta pun sanggup melakukannya, kok.
Pacaran di tikungan Monas memangkas jarak Anda dengan Presiden. Kalau beruntung, Anda bisa sesekali melihat konvoi sang kepala negara. Hanya berjarak sekian ratus meter saja dari tempat Presiden beraktivitas sehari-hari, ada saja fenomena yang mungkin terjadi. Jadi pengamat istana itu enak, kan?
#5 Topik pembicaraan nggak bakal habis
Dengan beragam kesibukan yang ada di kawasan ini, Anda dan pacar bisa ngobrol tentang apa saja. Dari yang penting sampai yang nggak sama sekali.
Bengong sedikit, tampak Monas yang berdiri dengan gagahnya. Menengok ke arah lain, terlihat Markas Besar Angkatan Darat (Mabes TNI AD). Jika sudah bingung, Anda bisa mengarahkan pembicaraan soal tukang hipnotis yang biasa lalu lalang di sekitar. Pokoknya banyak, deh.
#6 Pacaran di tikungan Monas itu ekonomis
Alasan inilah yang paling menarik. Murah! Bila Anda masih sekolah dan belum bekerja, nggak usah sok mengajak pacar ke mall lalu shopping. Isi dompet Anda bisa dipakai untuk jajan Nutrisari, es teh manis, atau kopi hitam untuk menemani malam. Aneka makanannya juga nggak kalah murah.
Selain itu, tempat parkirnya pun low budget dengan hanya membayar Rp2.000 saja. Lantaran lahan yang terbatas, nggak ada urgensi untuk membawa mobil.
Terlepas dari itu semua, masa pacaran mau nggak mau mesti dilanggengkan sebagai upaya mencapai cita-cita bersama: Cinta yang hanya dipisahkan oleh maut. Demikian rekomendasi tempat pacaran di ibu kota. Bagi kawula muda yang tinggal di Jakarta dan kota satelit lainnya dipersilakan untuk mencoba tikungan Monas. Risiko ditanggung sendiri.
Penulis: Muhammad Faisal Akbar
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Jalan Layang MBZ, Mimpi Buruk Pengguna Jalan Tol Jakarta-Jawa Barat