Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Mohon Maaf, Jadi Karyawan Toko Busana Muslim Nggak Langsung Bikin Saya Jadi Religius

Salim Maruf oleh Salim Maruf
25 Januari 2021
A A
Mohon Maaf, Jadi Karyawan Toko Busana Muslim Nggak Langsung Bikin Saya Jadi Religius terminal mojok.co

Mohon Maaf, Jadi Karyawan Toko Busana Muslim Nggak Langsung Bikin Saya Jadi Religius terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai mahasiswa yang kehidupan akademiknya mendekati deadline, sebut saja terancam DO, selain bergelut dengan makhluk yang bernama skripsi dan administrasi kampus, saya juga hobi bekerja serabutan untuk menjaga alur keuangan agar tetap berjalan dengan stabil. Beragam pekerjaan pernah saya lakoni untuk menjaga kestabilannya, mulai dari menjadi joki menulis makalah, menjual sayur-mayur, menjadi jurnalis di sebuah media online, dan banyak lagi.

Dan kini, ketika takdir mengarahkan jalan hidup saya kepada suatu pekerjaan dengan gaji agak lumayan (setidaknya menurut ukuran kantong saya), pekerjaan teranyar yang saya lakoni adalah menjadi karyawan toko baju yang khusus menjual beragam busana muslim. Jadi, toko tempat saya bekerja ini identik dengan citra religius.

Dengan adanya citra religius demikian, hal ini mengakibatkan cara pandang orang lain atau pembeli terhadap kehidupan personal saya yang sebenarnya tidak relijiyes-relijiyes amat ini berubah. Maksudnya begini, ketika bekerja di toko tersebut, pandangan orang-orang atau pembeli terhadap saya sering kali bermuara pada kesalehan pribadi. Padahal, dalam sudut pandang dan pengalaman saya pribadi, hanya dengan bekerja di tempat tersebut tidak serta-merta saya bertransformasi menjadi manusia-manusia rohani secara instan.

Boleh jadi, segala “atribut” religius yang dipakai oleh karyawan toko merupakan prosedur yang telah ditetapkan oleh tempat bekerja, dan sebagai karyawan toko wajib bersifat profesional dalam hal penerapannya. Misalnya dalam konteks ini, memakai baju koko, mengucapkan salam, dan kesalehan lahir lainnya.

Di sini perlu diklarifikasi bahwa saya dan kawan-kawan satu barisan ingin menyampaikan, meskipun kami bekerja di tempat-tempat yang bercitra religius, tidak secara instan juga memiliki pemahaman agama yang mumpuni. Kami juga tidak langsung cerdas menganalisis isu-isu keagamaan yang sedang ramai dibicarakan. Hal ini sering menjadi kegelisahan saya sendiri.

Begini, jujur saya pribadi dan kemungkinan kawan-kawan yang seirama kadang mengisi waktu luang menunggu pembeli itu dengan perilaku-perilaku sekuler. Misalnya menonton anime, bermain game, nonton YouTube, atau stalking medsos sang mantan. Bhaaaaaa. Lha wong, ketika aktivitas tersebut lebih dominan, maka kesalehan pribadi itu berada di server yang berbeda.

Namun, saya juga tidak.menutup mata bahwa ada karyawan toko yang mengisi waktu dengan tafakur, zikir, selawat, serta mengonsumsi berbagai konten keagamaan. Sehingga mereka selaras dengan pandangan pembeli yang telah disebutkan di atas tadi.

Jadi, kepada para pembeli, khususnya yang sering berbelanja di toko busana muslim, harap dimaklumi bahwa tidak semua karyawan toko tersebut memiliki kesalehan pribadi serta pemahaman agama yang mumpuni. Lantaran kami hadir dari latar belakang yang berbeda dan kebetulan bekerja di tempat ini untuk mengisi saldo rekening.

Baca Juga:

Alfamidi Solo Baru Pantas Dinobatkan sebagai Alfamidi Terbaik di Kabupaten Sukoharjo, Inilah Alasannya!

5 Dosa MR DIY yang Nggak Bisa Diampuni, Bikin Pelanggan Kapok Datang Lagi

Agak nggak asyik misalnya ada calon pembeli yang mengunjungi toko kami dengan membawa niat untuk bertanya tentang agama atau isu-isu keagamaan yang banyak dibicarakan orang di jagat maya. Hanya karena melihat kami dari segi pakaian yang terlihat lebih religius.

Pernah suatu kali saya ditanya oleh pembeli tentang isu keagamaan yang sedang ramai dibahas. Berhubung tidak mengerti sama sekali terkait poin yang ditanyakan, saya memilih jalan ninja berupa diam dan mengaku tidak mengetahui apa-apa. Hal ini tidak berlangsung satu kali, bahkan cukup sering. Terkadang yang paling menyebalkan, ketika saya tidak dalam mode bekerja atau sedang jalan-jalan. Kemudian, saya bertemu dengan pembeli yang sering berbelanja. Mereka heran dengan penampilan saya yang memakai celana jeans dan kaos oblong. Aduhhh.

Namun, kalau dilihat melalui sudut pandang yang berbeda, dari kasus ini saya memperoleh satu pembelajaran. Bahwa saya mesti memiliki kemampuan untuk menyelaraskan pribadi dengan toko tempat bekerja. Misalnya, saya mengisi waktu luang ketika menunggu pembeli dengan mendengarkan ragam pengajian atau membaca konten-konten keagamaan. Supaya nantinya dapat terjadi keseimbangan antara duniawi dan ukhrawi. Gaji dapat, pahala juga. Kok, ujung-ujungnya tulisan ini seperti isi ceramah, sih?

BACA JUGA Mengenal Karakter Calon Pembeli Perhiasan di Toko Emas dan tulisan Salim Maruf lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 24 Januari 2021 oleh

Tags: tokoToko Busana Muslim
Salim Maruf

Salim Maruf

Pernah patah hati, tapi bahagia.

ArtikelTerkait

5 Dosa MR DIY yang Nggak Bisa Diampuni, Bikin Pelanggan Kapok Datang Lagi

5 Dosa MR DIY yang Nggak Bisa Diampuni, Bikin Pelanggan Kapok Datang Lagi

8 November 2025
Alfamidi Solo Baru Pantas Dinobatkan sebagai Alfamidi Terbaik di Kabupaten Sukoharjo, Inilah Alasannya!

Alfamidi Solo Baru Pantas Dinobatkan sebagai Alfamidi Terbaik di Kabupaten Sukoharjo, Inilah Alasannya!

17 November 2025
Dibanding Usupso, Miniso Lebih Sering Jadi Destinasi Saat ke Mal terminal mojok.co

Dibanding Usupso, Miniso Lebih Sering Jadi Destinasi Saat ke Mal

13 November 2021
MR DIY Memang Cocok Buat Dikunjungi Tanpa Membeli

MR DIY Memang Cocok Buat Dikunjungi Tanpa Membeli

6 Mei 2023
5 Hal Enaknya Kerja di Gudang Alfamart Ketimbang di Toko Terminal Mojok

5 Hal Enaknya Kerja di Gudang Alfamart Ketimbang di Toko

14 Oktober 2022
5 Toko yang Cocok Dikunjungi Tanpa Perlu Membeli selain MR DIY

5 Toko yang Cocok Dikunjungi Tanpa Perlu Membeli selain MR DIY

14 Mei 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.