Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Mitos Gunung Pegat Lamongan yang Bisa Bikin Pegatan

Muhammad Rizal Firdaus oleh Muhammad Rizal Firdaus
14 Desember 2021
A A
Mitos Gunung Pegat Lamongan yang Bisa Bikin Pegatan terminal mojok.co
Share on FacebookShare on Twitter

Bagi masyarakat Jawa, bicara soal mitos tidak akan ada habisnya. Mitos bahkan sudah menjadi laku hidup orang Jawa. Mitos tersebut penuh makna sampai terkadang kita sulit untuk memahaminya. Tak ayal, banyak mitos berseliweran di setiap lini kehidupan kita. Begitu juga dengan masyarakat Lamongan yang sampai hari ini masih teguh dan kokoh mempercayai mitos-mitos yang ada.

Mitos yang masyhur di kalangan masyarakat Lamongan di antaranya, pertama, larangan makan lele meski banyak penjual pecel lele. Kedua, larangan menikah dengan orang Kediri. Pasalnya, dulu ada kejadian Adipati Kediri dengan Adipati Lamongan pernah geger geden karena tidak jadi melangsungkan pernikahan.

Penyebabnya, Dewi Andongsari dan Dewi Andanwangi datang ke Lamongan saat banjir. Lantaran banjir, mereka mengangkat kain yang dikenakan sampai terlihat oleh putra Adipati Lamongan, yakni Panji Laras dan Panji Liris. Lantas, kedua putra tersebut menolak lamaran Dewi Andongsari dan Dewi Andanwangi karena kaki keduanya terlihat berbulu dan berotot. Sejak kejadian itu, Adipati Kediri bersumpah agar anak turunnya tidak menikah dengan orang Lamongan. Karena mereka telah merendahkan martabat keluarga Adipati Kediri.

Bukan hanya mitos larangan menikah dengan orang Kediri. Di Lamongan juga ada mitos tentang anjuran melempar ayam di Gunung Pegat, tepatnya di Kecamatan Babat Lamongan. Banyak orang yang salah paham tentang letak Gunung Pegat ini. Orang-orang mengira Gunung Girik yang terletak di Kecamatan Ngimbang adalah Gunung Pegat. Namun sebenarnya, Gunung Pegat berada di Kecamatan Babat. Ini dikarenakan suasana Gunung Girik lebih angker dan mistis karena samping kanan dan kiri jalan adalah batuan cadas menjulang tinggi dan banyak ditumbuhi pepohonan yang dibelah dengan jalan.

Mitos soal Gunung Pegat ini berawal dari masa pendudukan Belanda di tanah Jawa. Untuk memperlancar “penghisapan” SDA dan distribusi rempah, Belanda membangun jalan penghubung pantura dengan daerah tengah Jawa. Pembangunan tersebut terkendala pegunungan kapur. Oleh karena itu, Belanda membelah gunung tersebut dan banyak pekerja yang jadi korban.

Ini membuat masyarakat yang dipekerjakan paksa murka dan bersumpah bahwa orang yang melewati jalan tersebut, jika belum menikah akan mengalami banyak kesialan. Begitu pula dengan orang yang sudah menikah, akan mengalami banyak penderitaan sampai pegat atau cerai. Sejak itulah muncul mitos soal Gunung Pegat.

Sesuai namanya, “pegat” dalam bahasa Jawa adalah cerai. Mitosnya, orang yang hendak melangsungkan pernikahan dan terpaksa melewati gunung ini, harus melemparkan ayam di sini agar pernikahannya tidak mengalami prahara apalagi sampai pegatan.

Mitos ini tidak hanya dipercaya oleh masyarakat Lamongan, tapi juga kabupaten yang berbatasan langsung dengan Lamongan, yakni Tuban, Bojonegoro, dan Jombang. Meski hanya mitos, kepercayaan ini masih dipegang kuat. Tidak sedikit orang yang yang ingin melangsungkan pernikahan dan melewati gunung ini harus mencari jalur alternatif. Ini bukan karena rawan cegatan, tapi rawan pegatan.

Baca Juga:

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

Bagi masyarakat Lamongan, biasanya lebih memilih lewat jalur Mantup (jalur Mojokerto-Lamongan). Selain lewat jalur ini, biasanya untuk mengelabuhi mitos Gunung Pegat, para rombongan pengantar pengantin juga memilih ospi lewat Kabupaten Bojonegoro. Tentu ini rute yang lebih jauh kalau tujuannya ingin ke Jombang dan sekitarnya.

Jika terpaksa harus melewati jalur yang penuh mitos ini, berarti harus siap membawa ayam untuk dilemparkan. Tidak sedikit yang berprinsip, lebih baik kehilangan ayam daripada kehilangan anggota keluarga atau pernikahannya ditimpa banyak masalah.

Sumber Gambar: Unsplash

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 10 Desember 2021 oleh

Tags: ceraigunung pegatlamonganMitosPernikahan
Muhammad Rizal Firdaus

Muhammad Rizal Firdaus

Penikmat setia masakan ibu.

ArtikelTerkait

mitos biji buah yang tertelan mojok.co

Takut Makan Buah Gara-gara Mitos Biji Buah yang Tertelan Waktu Masih Kecil

23 Juni 2020
hamil satu jam penjelasan kehamilan samar cryptic pregnancy mojok.co

Hamil Satu Jam Lalu Melahirkan Bukan Keajaiban, Malih. Itu Namanya Kehamilan Samar.

24 Juli 2020
Tanjung Kodok Beach Resort, Wisata ala Bali di Lamongan yang Perlu Dikunjungi Setidaknya Sekali Seumur Hidup

Tanjung Kodok Beach Resort, Wisata ala Bali di Lamongan yang Perlu Dikunjungi Setidaknya Sekali Seumur Hidup

27 Desember 2024
Anatomi Perasaan Ibu oleh Sophia Mega: Ibu Tak Harus Selalu Sempurna

Anatomi Perasaan Ibu oleh Sophia Mega: Ibu Tak Harus Selalu Sempurna

menabrak kucing

Menabrak Kucing Bisa Mengalami Kesialan, Tapi Tidak Menabrak Kucing Bisa Mengalami Kesialan Juga

19 Juni 2019

4 Bulan Menurut Primbon yang Nggak Baik untuk Pesta Pernikahan

22 Januari 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.