Misteri Siti Zainab, Sosok Gaib Penunggu Stasiun Kaliwedi

Misteri Siti Zainab, Sosok Gaib Penunggu Stasiun Kaliwedi

Misteri Siti Zainab, Sosok Gaib Penunggu Stasiun Kaliwedi (Pixabay.com)

Stasiun Kaliwedi terkenal angker, dan salah satu keangkeran tersebut disumbang oleh Siti Zainab

Stasiun kereta api menjadi salah satu pusat keramaian bagi masyarakat yang ingin menggunakan transportasi kereta api. Tetapi, beberapa stasiun kereta api di Indonesia ternyata menyimpan misteri dan kengerian tersendiri. Salah satunya adalah Stasiun Kaliwedi yang konon katanya merupakan sarang penunggu ghaib.

Stasiun Kaliwedi merupakan satu dari banyaknya stasiun nonaktif yang dilewati kereta api setiap harinya. Banyak cerita mistis dan hal-hal aneh tersebar dari mulut ke mulut dari stasiun yang berada di Cirebon ini. Apalagi, secara kasat mata, bangunan stasiun ini sudah menyerupai sarang demit karena tidak terawat.

Meski berdiri di jalur aktif, stasiun ini sudah berhenti sejak 20 tahun yang lalu. Dengan jangka waktu tersebut, bukan tidak mungkin para mahluk gaib ini memilih Stasiun Kaliwedi sebagai tempat tinggalnya yang baru, terlebih sudah tidak ada manusia yang mengunjunginya.

Stasiun Kaliwedi pertama kali berdiri pada 3 Juni 1912, dengan kata lain, usianya sudah 110 tahun. Dengan usia selama itu, entah demit seperti apa yang bersarang di sana sejak zaman penjajahan Belanda. Stasiun ini dibangun dengan tujuan menghubungkan jalur Staatsspoorwegen (SS) dengan jalur Semarang-Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS).

Ketika jalur ganda Cikampek-Cirebon diselesaikan, stasiun ini ditutup pada 6 Januari 2002. Padahal, jalur ganda itu baru selesai dibangun pada 2007. Sebelumnya ditutup, Stasiun Kaliwedi punya dua jalur kereta api dengan jalur 2 berupa sepur lurus ditambah sepur badug yang tersambung dengan jalur 1.

Tidak terawat selama 20 tahun, ditambah atap bangunan yang telah dirobohkan, membuat tampilan stasiun ini seakan menjadi lokasi empuk bagi para konten kreator uji nyali. Namun, di balik itu semua, ternyata banyak cerita dari warlok tentang misteri yang hingga kini belum terpecahkan.

Salah satunya adalah sosok Siti Zainab, makhluk gaib yang kerap mengganggu orang-orang yang mendekati Stasiun Kaliwedi. Siti Zainab ini punya partner sesama mahluk ghaib yang kerap disebut Kentrung Budeg. Warga lokal percaya, kedua sosok inilah yang membuat banyaknya kecelakaan terjadi di perlintasan dekat Stasiun Kaliwedi, dan tidak sedikit pula memakan korban jiwa.

Konon, telinga orang yang melintasi rel kereta dekat stasiun ini tiba-tiba budeg alias tidak bisa mendengar suara peringatan kereta yang lewat. Banyak yang percaya telinga orang tersebut ditutup oleh Siti Zainab dan Kentrung Budeg.

Kata anak kampung sini, Siti Zainab ini merupakan sosok perempuan yang memakai kebaya berwarna putih dengan bawahan batik liris. Konon katanya, Siti Zainab ini adalah seorang sinden yang jadi korban pemerkosaan oleh orang jahat. Banyak warga lokal yang mengaku melihat sosok tersebut sesaat sebelum kecelakaan terjadi.

Belum ada informasi yang jelas siapa Siti Zainab ini sebenarnya, hingga kini sosok ini menjadi misteri yang belum terpecahkan di Stasiun Kaliwedi. Akan tetapi, banyak orang percaya kalau si Siti Zainab ini punya dendam kepada orang yang berpakaian merah. Entah apa sebabnya belum apa yang tahu jelas.

Tidak hanya itu, perlintasan ini sering disebut sebagai lokasi yang langganan kecelakaan, tetapi tidak banyak catatan yang menyebutkannya. Bahkan, konon, setiap tahunnya selalu saja terjadi kecelakaan di perlintasan dekat Stasiun Kaliwedi ini. 

Hanya ada satu kecelakaan besar yang terjadi dekat perlintasan Stasiun Kaliwedi, yaitu pada 2011 silam. Saat itu, kereta api Argo Jati menabrak sebuah mobil di perlintasan tanpa palang pintu, tepatnya 500 meter dari Stasiun Kaliwedi. Dalam kecelakaan tersebut, lima orang tewas.

Warga lokal percaya, kecelakaan tersebut karena Siti Zainab dan Kentrung Budeg tengah beraksi. Entah apa yang membuat Siti Zainab melakukannya, yang jelas, misteri ini, sepertinya tak akan terpecahkan dalam waktu dekat.

Penulis: Muhammad Afsal Fauzan S.
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Tragedi Berdarah Terowongan Paledang dan Misteri Pelajar Tanpa Kepala

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version