Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Misteri di Dukuh Tenjo Desa Muncanglarang Bumijawa Tegal, Ada Makam yang Ditakuti para Pejabat!

Malik Ibnu Zaman oleh Malik Ibnu Zaman
26 Juli 2023
A A
Misteri di Dukuh Tenjo Desa Muncanglarang Bumijawa Tegal, Mulai dari Makam yang Ditakuti Pejabat sampai Angkernya Sungai Beton

Misteri di Dukuh Tenjo Desa Muncanglarang Bumijawa Tegal, Ada Makam yang Ditakuti para Pejabat! (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Saya tinggal dan besar di Dukuh Legokmeno, salah satu pedukuhan di Desa Jejeg, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal. Meskipun secara administratif masuk ke dalam wilayah Desa Jejeg, dukuh tempat tinggal saya justru memiliki keterkaitan dengan Dukuh Tenjo, sebuah pedukuhan lain di Desa Muncanglarang, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal. Konon katanya, warga Dukuh Legokmeno dulunya berasal dari Dukuh Tenjo.

Secara geografis, letak Dukuh Tenjo terpencil. Dukuh ini dikelilingi oleh sawah dan sungai. Jaraknya ke Desa Muncanglarang pun terbilang jauh. Jika dilihat dari kejauhan, Dukuh Tenjo akan terlihat seperti bukit berbentuk kubah. Dari tempat tinggal saya, dukuh ini terletak di sebelah timur dipisahkan oleh Sungai Diang, sawah, dan Sungai Beton.

Pendiri Dukuh Tenjo

Dukuh Tenjo didirikan oleh Mbah Maya Tenjo, ada juga yang menyebutnya dengan nama Mbah Mayasari. Beliau memiliki nama asli Syekh Abdurrahman bin Muhammad Nur Salim. Ada beberapa versi mengenai siapa Mbah Maya Tenjo. Ada yang mengatakan dia memiliki keterkaitan dengan Mbah Ciptasari, pendiri Desa Cenggini, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal. Dengan kata lain, ia hidup di masa yang sama dengan pendiri Tegal, Ki Gede Sebayu.

Versi lainnya mengatakan, Mbah Maya Tenjo merupakan salah satu pengikut Pangeran Diponegoro dan ikut serta dalam Perang Jawa. Ketika Pangeran Diponegoro ditangkap, ia melarikan diri ke Tegal, lebih tepatnya ke Dukuh Tenjo. Dalam pelariannya itu, Mbah Maya Tenjo menyebarkan agama Islam. Makam Mbah Maya Tenjo terletak di belakang rumah warga. Oleh masyarakat sekitar, makam tersebut diberi nama Makam Candi Tenjo.

Makam Mbah Maya Tenjo yang ditakuti pejabat

Uniknya, makam Mbah Maya Tenjo ini ditakuti oleh para pejabat sejak zaman dulu. Mitosnya jika ada pejabat yang mengunjungi makam tersebut, dia akan dipecat atau dimutasi. Mitos lain yang beredar adalah tanah dari makam tersebut bisa digunakan untuk berbuat sirik kepada tetangga. Caranya dengan menyebarkan tanah pada rumah orang yang bersangkutan.

Akan tetapi, menurut penjelasan kakek buyut saya, kejadian nggak baik itu akan terjadi pada pejabat yang datang ke makam dengan niat nggak baik. Atau hanya terjadi pada pejabat berhati picik. Sementara untuk cerita soal tanah makam, kakek buyut saya memiliki pendapat lain. Beliau menjelaskan bahwa tanah tersebut hanya bisa digunakan sebagai senjata oleh warga Dukuh Tenjo dan mereka yang memiliki garis keturunan Mbah Maya Tenjo. Selain itu ada bacaan tertentu juga.

Kakek buyut saya lebih lanjut menjelaskan bahwa kita juga nggak bisa menggunakan tanah makam tanpa sebab untuk mencelakai tetangga atau orang lain karena bisa jadi senjata makan tuan. Dulu seorang sepupu ibu saya bekerja di sebuah rumah makan di Jakarta. Apesnya, dia difitnah telah menggelapkan uang oleh pemilik rumah makan tersebut, padahal dia sama sekali nggak melakukannya.

Akhirnya sepupu ibu saya dipecat dan pulang kampung. Beliau kemudian curhat pada kakek saya sekaligus meminta saran. Kakek saya kemudian memberi tahu untuk menggunakan tanah dari makam Mbah Maya Tenjo. Sepupu ibu saya kemudian menyebarkan tanah di depan rumah makan tersebut. Entah kebetulan atau nggak, rumah makan tersebut bangkrut dalam hitungan hari.

Baca Juga:

Beratnya Jadi Laki-laki di Tegal: Daerahnya Makin Maju, Banyak Pabrik Dibuka, tapi Tak Ada Lowongan untuk Mereka

Kecamatan Talang: Kecamatan Paling Seimbang Dunia-Akhirat di Kabupaten Tegal

Dukuh Tenjo, tempat persembunyian paling aman

Semasa perang mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia, Dukuh Tenjo dijadikan sebagai tempat persembunyian para pejuang karena dinilai paling aman. Tentara Belanda nggak bisa masuk ke Dukuh Tenjo. Mereka hanya bisa sampai ke Sungai Beton, sebab konon katanya mereka nggak bisa melihat Dukuh Tenjo. Para tentara Belanda hanya melihat hutan belantara di hadapan mereka. Konon, tentara Belanda pernah menghujani Dukuh Tenjo peluru, tapi peluru tersebut nggak menembus dukuh melainkan terpental ke arah markas tentara Belanda.

Kalian juga tentu pernah mengetahui soal Pemberontakan Darul Islam (DI) /Tentara Islam Indonesia (TII), kan? Tegal merupakan salah satu daerah basis dari DI/TII di Jawa Tengah. Mereka bermarkas di kaki Gunung Slamet.

Untuk memenuhi perbekalan, ketika malam hari mereka menjarah desa-desa yang ada di kaki Gunung Slamet. Desa Jejeg nggak luput dari penjarahan tersebut, makanya banyak warga Desa Jejeg yang mengungsi ke Dukuh Tenjo. Sebab konon katanya DI/TII nggak bisa masuk ke Dukuh Tenjo.

Keangkeran Sungai Beton

Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, Dukuh Tenjo terletak di sebelah timur tempat tinggal saya dipisahkan oleh Sungai Diang, sawah, dan Sungai Beton. Nah, saat masih kecil dulu saya sering bermain di Sungai Beton bersama sepupu ibu yang seumuran dengan saya, Irkham dan Apik.

Nggak hanya sampai ke Sungai Beton, kami juga sering main hingga ke Dukuh Tenjo, mengunjungi rumah adiknya kakek buyut. Saya masih ingat setiap kali ke sana, pasti warga Dukuh Tenjo menyapa dan menyuruh untuk mampir karena mereka memang mengenal baik keluarga kami.

Sungai Beton ini memang terkenal angker. Konon, tempat ini dijadikan tempat untuk membuang benda pusaka dan tempat mandi para peri. Makanya saya dan saudara lain selalu diwanti-wanti untuk nggak terlalu lama bermain di Sungai Beton. Selain itu, kami juga diminta berhati-hati dan mengabaikan jika mendengar suara minta tolong. Sebab, bisa saja itu adalah golek kencana.

Golek kencana

Jadi ceritanya dulu ada teman dari kakek buyut saya, sebut saja namanya Jam. Suatu hari Pak Jam sedang mencangkul di sawah di samping Sungai Beton. Ketika wayah bedug/wayah tanggung (jam 11 siang) beliau menghentikan pekerjaannya, dan bersih-bersih di Sungai Beton sebelum pulang ke rumah. Ketika sedang bersih-bersih Pak Jam mendengar suara minta tolong. Setelah ditelusuri, ternyata suara itu bersumber dari boneka berbentuk batu yang bisa bicara.

Boneka batu tersebut memperkenalkan diri sebagai golek kencana. Katanya, dia dibuang oleh pemiliknya, sehingga minta dibawa pulang. Golek kencana tersebut berjanji akan memberikan kekayaan pada Pak Jam dengan syarat cukup mudah, yaitu diberi makan kemerki (kutu ayam). Pak Jam pun membawa pulang golek kencana itu. Dalam waktu singkat, beliau menjadi kaya dan selalu untung dalam bisnisnya.

Namun karena sibuk, Pak Jam lupa akan janjinya. Golek kencana tersebut nggak diberi makan kemerki lagi. Secara misterius, Pak Jam kemudian jatuh sakit. Konon katanya, beliau menderita gatal-gatal. Pak Jam selalu menyebut soal golek kencana yang disimpan di kandang ayam. Akhirnya Pak Jam meninggal dunia, dan setelah kepergiannya, sang istri baru ingat soal ucapan Pak Jam mengenai golek kencana di kandang ayam. Saat dicek, ternyata golek kencana itu sudah nggak ada.

Peri

Waktu kecil dulu, saya, Irkham, dan Apik penasaran dengan cerita peri yang mandi di Sungai Beton. Konon, kemunculan peri yang mandi di sana ditandai dengan hujan, padahal matahari bersinar terang, serta muncul pelangi. Gara-gara itulah kami bertiga penasaran dan mencoba mencari tahu.

Saya masih ingat betul, waktu itu setelah zuhur, hujan turun nggak terlalu deras, matahari bersinar hangat dan ada pelangi juga. Saya, Irkham, dan Apik bergegas menuju Sungai Beton. Kami bersembunyi di semak-semak untuk menunggu para peri yang katanya mandi di Sungai Beton. Setelah menunggu cukup lama, kami pun menyerah dan pulang dengan tangan kosong. Mungkin cerita tersebut memang hanya mitos yang beredar dan nggak valid kebenarannya. Entahlah. 

Itulah misteri mengenai Dukuh Tenjo, salah satu pedukuhan di Desa Muncanglarang, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal. Apakah di daerah kalian ada cerita serupa?

Penulis: Malik Ibnu Zaman
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 3 Alasan Orang Bumijawa Tegal Malas “Turun Gunung” ke Slawi.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 26 Juli 2023 oleh

Tags: Bumijawakabupaten tegalmisteri
Malik Ibnu Zaman

Malik Ibnu Zaman

Penulis lepas & Imam Besar Republik Mahasiswa Rebahan.

ArtikelTerkait

Sejarah dan Misteri Jeritan Minta Tolong di Jembatan Merah Surabaya

Sejarah dan Misteri Jeritan Minta Tolong di Jembatan Merah Surabaya

10 Oktober 2022
4+1 Aturan Tidak Tertulis supaya Nyaman Tinggal di Tegal

4+1 Aturan Tidak Tertulis supaya Nyaman Tinggal di Tegal

11 Desember 2024
4 Hal yang Bikin Saya Malas Belanja ke Yogya Mall Slawi

4 Hal yang Bikin Saya Malas Belanja ke Yogya Mall Slawi

1 Juli 2024
Slawi, Kota Teh yang Tidak Punya Kebun Teh

Slawi, Kota Teh yang Tidak Punya Kebun Teh

15 November 2023
Adi, Air Minum dalam Kemasan dari Sumber Mata Air Gunung Slamet Bumijawa Tegal yang Justru Sulit Dijumpai di Daerah Pegunungan

Adi, Air Minum dalam Kemasan dari Sumber Mata Air Gunung Slamet Bumijawa Tegal yang Justru Sulit Dijumpai di Daerah Pegunungan

26 Oktober 2024
Es Lontrong_ Minuman Legendaris Asli Slawi yang Sayang untuk Dilewatkan terminal mojok

Es Lontrong: Minuman Legendaris Asli Slawi yang Sayang untuk Dilewatkan

16 Juni 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.