Mie Kober, Mie Gacoan, dan Mie Sakera: Mana yang Lebih Digandrungi Anak Muda Jember?

Mie Kober, Mie Gacoan, dan Mie Sakera: Mana yang Lebih Digandrungi Anak Muda Jember? terminal mojok.co

Mie Kober, Mie Gacoan, dan Mie Sakera: Mana yang Lebih Digandrungi Anak Muda Jember? terminal mojok.co

Di Jember, ada beberapa merek mi yang digandrungi karena terkenal dengan mi setannya, di antaranya Mie Kober, Mie Gacoan, dan Mie Sakera.

Beberapa tahun belakangan bisnis kuliner di Jember semakin menggeliat. Para pemilik modal dan pengusaha mulai melirik sektor ini. Banyak rumah makan, kafe, dan restoran baru di Jember. Yang paling menarik minat pembeli adalah makanan-makanan yang pedas banget. Sasaran utamanya adalah para anak muda. Biasalah, anak muda dengan darah yang masih bergelora pasti senang dengan tantangan, termasuk tantangan untuk bisa menaklukkan makanan yang ekstra pedas.

Tak terkecuali pada makanan seperti mi. Penggemar makanan yang satu ini memang seperti tak ada habisnya. Sejak dulu, mi memang selalu digandrungi. Makanan berbentuk memanjang dan bertekstur kenyal ini bisa menjadi pengganti nasi saat ingin makan kenyang tapi lagi males makan nasi. Teksturnya yang unik dan kenyal membuat kepopuleran mi tak lekang ditelan zaman.

Di Jember ada tiga tempat yang terkenal dengan “mi setannya”. Dinamakan mi setan karena ketiganya menawarkan mi dengan rasa yang sangat pedas menampar. Kepopuleran mi dipadu dengan rasa pedas yang lagi hits sudah pasti merupakan perpaduan yang sempurna untuk menggaet pembeli. Nah dari ketiga “mi setan” ini, mana sih yang paling digandrungi anak muda Jember?

Pertama, Mie Kober. Mie kober bisa dikatakan sebagai pioneer mi setan di Jember dan juga yang pertama mengenalkan tempat makan dengan konsep semi kontainer di Jember. Jadi sebelum ada tempat lain yang pakai kontainer seperti saat ini yang menjamur di Jember, Mie Kober sudah lebih dulu bikin tempat makan dengan konsep seperti itu. Warung mi yang terletak di jalan Karimata ini sejak pembukaannya selalu ramai bahkan sampai sekarang.

Ukuran minya standar, seperti mi-mi pada umumnya. Ada beberapa level kepedasan. Mulai dari mie angel yang tidak pedas sama sekali, iblis yang lumayan pedas, dan level setan yang paling pedas. Nah level setan ini masih dibagi menjadi beberapa level lagi. Saya pernah pesan mi setan yang paling pedas. Dari penampakan, minya itu bukan mi bertabur sambal, tapi sambal bertabur mi. Saya yang suka pedes saja cuma berhasil makan separuh, nggak kuat makan semua. Memang sepedas itu, coba dah kalau berani. Kekurangan dari Mie Kober ini adalah sempitnya lahan parkir.

Kedua, Mie Gacoan. Mie ini hadir sebagai kompetitor dari Mie Kober. Perbedaanya terletak pada ukuran mi yang bisa dibilang lebih kecil dari mi pada umumnya. Untuk level kepedasan sama dengan Mie Kober. Ada mi yang nggak pedes sama sekali, sampai pedes mampus. Sejak pembukaan, Mie Gacoan sudah memberikan ancaman serius kepada Mie Kober. Mie Gacoan juga selalu ramai oleh pengunjung bahkan di saat pandemi seperti sekarang.

Kelebihan Mie Gacoan adalah lahan parkir yang cukup luas dan tempat makan yang nyaman. Di Mie Gacoan, pengunjung bisa memilih untuk makan di indoor atau outdoor. Biasanya para pengunjung yang datang bukan sekadar untuk makan tapi juga foto-foto akan mengincar spot outdoor karena memang Instagram-able. Mie Gacoan terletak di jalan Sumatra, sekitar 5 menit dari Kampus UNEJ.

Ketiga, Mie Sakera. Nah kalau ini mi yang asli Jemberan. Dilihat dari namanya sudah Madura banget. Sakera diambil dari nama seorang Pendekar Madura anti penjajah yang berasal dari Pasuruan. Pak Sakera ini terkenal banget dengan kesangarannya, kumis besar, tangan menggenggam celurit, dan baju garis-garis merah putih khas Madura. Dengan motonya “Peddes ta’ kapra” yang berarti pedas banget sampek nggak tahan, sudah menggambarkan betapa pedasnya mi ini.

Ada beberapa level juga di Mie Sakera ini. Jika Mie Kober dan Mie Gacoan menggunakan kata setan dan iblis untuk menggambarkan level kepedasan minya, Mie Sakera ini menggunakan istilah-istilah dalam bahasa Madura. Ada mie kosot yang sedikit pedas, mie pes-tepes yang pedesnya tipis, mie tobik yang pedasnya seperti dicubit, mie tapok yang pedasnya seperti ditampar, mie torkop yang pedesnya seperti ditinju, dan yang paling pedes adalah mie doble torkop. Bayangkan saja pedesnya gimana kalau sama dengan rasa ditorkop atau ditinju dua kali.

Mie Sakera ini awalnya terletak di Desa Ajung, Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember. Namun sekarang sudah buka cabang di Jember kota tepatnya di jalan Danau Toba dan Tegal Besar. Tempat Mie Sakera yang paling asyik buat nongkrong sih katanya yang di Tegal Besar karena ada lantai duanya.

Nah, itu tadi tiga mie setan yang hits di Jember. Kalian yang orang Jember atau mahasiswa yang kuliah di Jember lebih suka yang mana nih di antara ketiganya?

BACA JUGA Rekomendasi Mi Instan yang Sensasi Pedasnya Kebangetan dan tulisan Sigit Candra Lesmana lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version