Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Film

Meski Punya Latar yang Mirip, Film Coco Lebih Terasa Nyelekit Dibanding Encanto

Utamy Ningsih oleh Utamy Ningsih
29 Maret 2022
A A
Meski Punya Latar yang Mirip, Film Coco Lebih Terasa Nyelekit Dibanding Encanto Terminal Mojok.co

Meski Punya Latar yang Mirip, Film Coco Lebih Terasa Nyelekit Dibanding Encanto (Akun Instagram Encanto Movie dan Pixar)

Share on FacebookShare on Twitter

Encanto, film produksi Walt Disney Animation, baru saja dinobatkan sebagai pemenang dalam kategori Best Animated Feature Film di ajang Academy Awards ke-94 atau Oscar 2022. Bersamaan dengan kabar tersebut, komentar berupa “Encanto VS Coco“, kembali mencuat di media sosial. Setidaknya dari warganet Indonesia.

Jika dilihat secara utuh, memang ada beberapa kesamaan antara Encanto dan Coco. Wajar jika penonton Encanto, teringat pada film Coco yang tayang pada 2017.

Keluarga di Film Encanto (Akun Instagram Encanto Movie)

Persamaan tersebut antara lain berdasarkan tema (tentang konflik keluarga), latar (sama-sama berlatar Amerika Latin, meski beda tempat. Encanto di Kolombia, sementara Coco di Mexico), dan yang ketiga sama-sama memotret perjuangan ibu tunggal demi keberlangsungan hidup keluarga.

Perbedaan kemudian muncul jika kedua film ini dilihat secara utuh. Meski sama-sama menghadirkan kisah coming of age, tetapi bagaimana alur cerita dikemas, terasa sangat jauh berbeda.

Dalam semesta Encanto, diceritakan tentang sebuah keluarga yang mendapat karunia berupa kekuatan ajaib, setelah satu tragedi traumatik menimpa sang nenek. Anehnya, dari sekian anggota keluarga yang ada, hanya satu orang (cucu) yang tidak punya kekuatan ajaib. Namanya Mirabel. Lantaran tidak punya kekuatan ajaib, posisi Mirabel dalam keluarga pun sering kali tersisihkan. Terutama oleh neneknya.

Sebenarnya, jika melihat apa yang Mirabel alami, terutama bagaimana sikap neneknya yang begitu keras, penonton akan sangat mudah untuk merasa relate. Pasalnya, menjadi biasa di tengah lingkungan keluarga yang serbaistimewa tentu saja adalah satu beban berat yang menyakitkan untuk dilewati.

Dibandingkan, disisihkan, tidak dianggap, semua bisa terjadi. Lebih jauh, film ini pun menyinggung tentang bagaimana pentingnya mencintai diri sendiri.

Sayangnya, hal-hal menarik di atas, tidak dieksusi dengan baik. Dari konflik sampai penyelesaian rasanya terlalu terburu-buru. Akhirnya, ini malah tidak menimbulkan kesan mendalam. Jadi, konflik di dalam Encanto terasa sekadar ada, lalu selesai begitu saja. Beda dengan Coco.

Baca Juga:

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Keluarga arwah di Film Coco (Akun Instagram Pixar)

Dalam film Coco, konflik yang dimunculkan sejak awal sudah langsung menghentak. Ketika cerita bergulir dan mulai memasuki konflik demi konflik, unsur ketegangannya benar-benar terasa. Konfliknya pun diceritakan dengan jelas meski memakai alur maju mundur.

Di Encanto maupun Coco, keduanya punya adegan yang menampilkan perdebatan antara nenek dengan cucu. Namun, entah kenapa perdebatan antara nenek dan cucu dalam film Coco lebih bisa sampai emosinya. Padahal kedua nenek dalam film tersebut sama-sama punya trauma yang jadi alasan mereka berlaku sedemikian keras.

Satu hal yang juga istimewa dari Coco adalah latar tempatnya yang bukan cuma indah, tetapi juga mengajak penonton untuk berimajinasi sejauh mungkin. Tidak tanggung-tanggung, sampai ke alam kematian.

Di Encanto, memang kamar anggota keluarga yang memiliki kekuatan ajaib, juga dipenuhi dengan pemandangan-pemandangan indah. Akan tetapi, ya gitu, hanya berperan sebagai tampilan.

Scene Miguel dan Mama Coco (Akun Instagram Pixar)

Kekuatan film Coco lainnya adalah bagaimana film ini mengemas sesuatu yang deep, tetapi tetap bisa menyenangkan untuk ditonton. Cerita dunia arwah ala Coco, benar-benar juara, sih. Pas nonton, saya langsung memikirkan banyak hal tentang kematian. Sampai sekarang, kalau nonton ulang, saya masih nangis ketika ceritanya sudah masuk ke dunia arwah.

Meski banyak pujian untuk Coco, bukan berarti tidak ada yang istimewa dari Encanto. Saya sendiri suka sekali dengan visual dalam film Coco. Akan tetapi, jika dibandingkan dengan Encanto, jelas Encanto lebih unggul.

Warna-warna cerah dan ceria yang ada dalam film Encanto, jadi satu hal yang memanjakan mata. Soundtrack-nya juga terasa lebih kekinian dan enak didengar meski liriknya sat-set-sat-set. Intinya, jika dibandingkan, Coco unggul dalam hal alur cerita. Sementara Encanto, unggul dari segi visual dan soundtrack.

Jika disuruh memilih, saya jelas ada di tim Coco!

Penulis: Utamy Ningsih
Editor: Audian Laili

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 30 Maret 2022 oleh

Tags: Amerika LatinCocoEncantoFilmKeluargapilihan redaksi
Utamy Ningsih

Utamy Ningsih

Suka Membaca, Belajar Menulis.

ArtikelTerkait

Kucumbu Tubuh Indahku

Kucumbu Tubuh Indahku: Sempat Ditolak Tetapi Laku di Pasar Internasional

20 September 2019
4 Kebohongan di Fakultas Pertanian Unpad yang Telanjur Dipercaya Mahasiswa

4 Kebohongan di Fakultas Pertanian Unpad yang Telanjur Dipercaya Mahasiswa

4 Juni 2025
4 Film dan Series MCU yang Perlu Ditonton Sebelum Nonton Doctor Strange in the Multiverse of Madness Terminal Mojok

4 Film dan Series MCU yang Perlu Ditonton Sebelum Nonton Doctor Strange in the Multiverse of Madness

3 Mei 2022
3 Kuliner Autentik Gresik yang Kurang Cocok di Lidah Wisatawan

3 Kuliner Autentik Gresik yang Kurang Cocok di Lidah Wisatawan

15 Desember 2024
Upin Ipin Harus Dikasih Tahu Menjadi Kak Ros Itu Sulit

Upin Ipin Harus Dikasih Tahu Menjadi Kak Ros Itu Sulit

17 September 2023
Teror Mistisisme Jawa Bikin Warga Jogja Selalu Narimo Ing Pandum terminal mojok.co

Teror Mistisisme Jawa Bikin Warga Jogja Selalu Narimo Ing Pandum

7 Oktober 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

27 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.