Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Meromantisasi Purwokerto Adalah Upaya Meremehkan Sejarah

Yanuar Abdillah Setiadi oleh Yanuar Abdillah Setiadi
3 Mei 2023
A A
Meromantisasi Purwokerto Adalah Upaya Meremehkan Sejarah (Unsplash)

Meromantisasi Purwokerto Adalah Upaya Meremehkan Sejarah (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Purwokerto adalah salah satu kota yang menjadi tujuan para pelajar untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya jumlah universitas di kota ini. Kini, Kota Satria menjadi salah satu kota dengan daya tarik tinggi untuk mendatangkan para kaum pelajar selain Yogyakarta, Bandung, dan Malang. Banyaknya pendatang yang notabene adalah pelajar membuat kota ini bertransformasi sedemikian rupa.

Dulu, kota ini begitu sejuk dan damai karena letaknya yang berada di bawah kaki Gunung Slamet. Semenjak munculnya berbagai universitas membuat kota ini beradaptasi. Mata pencaharian rakyat yang dulunya petani dan pedagang berubah seketika. 

Banyak profesi baru yang muncul untuk menunjang kegiatan mahasiswa seperti tukang foto kopi dan digital printing. Dunia kuliner Purwokerto juga kena pengaruh dengan munculnya berbagai jenis makanan yang sedang happening di kalangan anak muda. Bisnis waralaba pun bermunculan begitu banyak. Mulai dari KFC, Starbucks, HokBen hingga McD yang masih dalam proses pembangunan.

Suasana Purwokerto sudah berubah drastis 

Di antara para remaja yang sedang mengenyam pendidikan di bangku kuliah, mereka menemukan cintanya di Purwokerto ini. Ketika malam minggu tiba kamu bisa dengan mudah menemukan pasangan sedang memadu kasih di berbagai sudut Purwokerto. Mulai dari Alun-Alun, Rita Super Mall, Rajawali Cinema, Jalan Ir. Soekarno hingga Stasiun Purwokerto. 

Romantisasi kota ini sudah menyebar ke segala penjuru bagaikan sapuan ombak Tsunami yang menerjang segala titik tanpa kompromi. Hal ini sudah menjadi hal wajar yang tumbuh dan berkembang di sini.

Romantisasi yang justru tidak bermanfaat

Segala romantisasi juga didukung dengan fasilitas yang ada di Kota Purwokerto. Alun-Alun Purwokerto dibangun seperti jalan di area Malioboro. Mulai dari lampu, tempat duduk hingga pedestriannya yang hampir disamakan dengan jalanan di area nol kilometer, Yogyakarta. 

Hal ini juga didukung dengan munculnya reels di instagram dan tik tok. Backsound lagu yang sering digunakan adalah lagu dari Guyon Waton berjudul Purwokerto Ninggal Cerito. Lagu ini seringkali muncul di FYP Tiktok saya diiringi dengan berbagai kisah dilematis di kota penghasil mendoan ini.

Satu hal yang kalian perlu tau. Romantisasi ini rasanya sangat norak. Kenapa demikian? Karena kota ini terlahir sebagai kota-nya para kesatria. Sebut saja Jenderal Besar Soedirman. 

Baca Juga:

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

Pak Jendral lahir di Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga yang saat itu masih berada di wilayah Karesidenan Banyumas. Selain itu, ada nama Jenderal Suprapto yang menjadi salah satu korban G30S PKI dan meninggal di Lubang Buaya, Jakarta. Beberapa orang tersebut menjadi alasan kenapa kota yang berada di Provinsi Jawa Tengah ini berjuluk Kota Satria.

Pahlawan yang lahir dari rahim Kota Satria

Dari sejarah tersebut, kita dapat mengetahui betapa hebatnya kota satu ini. Dari rahim Purwokerto lahirlah pahlawan-pahlawan kuat di negeri ini. Maka, romantisasi Purwokerto saya rasa hanya akan menjadikan para pemuda dan pemudi di kota ini bermental tipis. 

Banyak di antara mereka yang menangis karena masalah percintaan, rindu, dan kenangan. Seharusnya mereka mampu menilik sejarah. Melihat perjuangan besar Soedirman yang tak pernah berhenti bergerilya ke hutan-hutan di tanah Jawa demi memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. 

Bertempur dengan dengan kondisi sakit dan risiko besar. Selain itu, beliau juga meninggalkan istri, anak, dan keluarga. Tapi, akhir-akhir ini banyak pemuda-pemudi cengeng bermental mendoan yang lahir di kota ini. Mentale klemar-klemer, Lur!

Ayolah kawan, mari kita ubah lagi perspektif kota ini menjadi kota yang penuh wibawa. Masa Kota Satria dihuni oleh anak muda yang cengeng. Pemuda-pemudi yang hanya bisa joget dan bikin snap galau di instastory. Aja ngisin-ngisina, Lur!

Penulis: Yanuar Abdillah Setiadi

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Saatnya Purwokerto Memisahkan Diri dari Kabupaten Banyumas

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 3 Mei 2023 oleh

Tags: jawa tengahjenderal soedirmankota purwokertoMalioboropurwokertoYogyakarta
Yanuar Abdillah Setiadi

Yanuar Abdillah Setiadi

Santri. Murid Cak Nun, Rocky Gerung, Sujiwo Tejo. Instagram: @yanuarabdillahsetiadi

ArtikelTerkait

Bukan Semarang, Sebaik-baiknya Tempat Tinggal di Jawa Tengah Adalah Purwokerto

Bukan Semarang, Sebaik-baiknya Tempat Tinggal di Jawa Tengah Adalah Purwokerto

7 Februari 2024
7 Dosa Bupati Blora yang Sulit Dimaafkan Warga

7 Dosa Bupati Blora yang Sulit Dimaafkan Warga

9 September 2024
3 Alasan yang Membuat Orang Purwokerto Minder dan Iri pada Warga Jogja Mojok.co

3 Alasan yang Membuat Orang Purwokerto Iri pada Warga Jogja

15 Juli 2025
Nasi Kucing Adalah Satire Terbaik untuk Pemerintah Yogyakarta Terminal Mojok.co

Nasi Kucing, Satire Terbaik untuk Pemerintah Yogyakarta

10 Mei 2022
Kebumen Jawa Tengah, Kabupaten Paling Miskin Se-Jawa Tengah dengan Kekayaan Alam yang Luar Biasa Mojok

Kebumen Boleh Jadi Kabupaten Paling Miskin Se-Jawa Tengah, tapi Potensi Alamnya Paling Kaya

23 Februari 2024
4 Keunikan UIN SAIZU Purwokerto yang Nggak Ada di Kampus Lain purwasera uin saizu

4 Keunikan UIN SAIZU Purwokerto yang Nggak Ada di Kampus Lain

11 September 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.