Halloween tiba, dan media sosial langsung ramai oleh polemik. Dari perkara “kafir” sampai seru-seruan pesta kostum di kantor yang buang-buang waktu. Perayaan “orang mati” ini juga jadi momen konten horor berseliweran di berbagai kanal. Podcast, vlog, dan thread di Twitter penuh nuansa mistis. Semua bicara Halloween dan urusan lelembut. Dan di setiap keseruan itu, terdengar sebuah nama yang selalu dikumandangkan. Nama yang menjadi personifikasi horor dan mistisme. Nama yang diabadikan sebagai “Ratu Horor Indonesia”, the one and only, Suzzanna.
Orang Mexico boleh merayakan dengan memuliakan tokoh suci. Orang Amerika Serikat boleh merayakan dengan parade dan berbagi permen. Kelab malam boleh merayakan dengan pesta kostum dan promo “Free for Ladies.” Namun di benak orang Indonesia, Halloween adalah harinya Suzzanna. Hari di mana blio terus abadi sebagai simbol urusan klenik dan mistis. Tak hanya Halloween, malam satu Suro pun jadi malamnya blio.
Meskipun ratu horor ini lahir pada 13 Oktober 1942 dan meninggal pada 15 Oktober 2008, namun 31 Oktober akan dirayakan untuk mengenang blio. Mengenang kehidupan, karier, dan segala mitos yang melekat pada sang ratu.
Menurut saya, Suzzanna Martha Frederika van Osch lebih cocok memerankan seorang madam. Paras campuran Jawa-Manado-Belanda-Jerman terlihat cantik dengan gaun dan topi lebar. Namun, kini kita lebih mengenal Suzzanna sebagai Nyi Blorong, Nyi Roro Kidul, dan Suketi si Sundel Bolong. Dengan baju megah ala pewayangan, atau daster putih berdarah-darah. Bahkan ketika kita mendengar nama Nyi Roro Kidul, yang terlintas adalah wajah indo blio. Bukan wajah sosok putri kraton berkulit kuning langsat.
Maklum saja, 10 film terbaik Suzzanna adalah film horor. Dari Beranak dalam Kubur sampai Malam Satu Suro, Suzzanna terabadikan dengan peran-peran mistis. Saya tebak, Anda pasti bingung mencari judul film di mana blio berperan sebagai orang biasa. Bocoran, film debut Suzzanna adalah drama musikal berjudul Asmara Dara.
Mitos memakan melati dan puasa ngrowot
Selain peran yang dimainkan, Suzzanna juga masyhur karena kebiasaan yang penuh nuansa mistis. Salah satunya adalah hobi memakan bunga melati. Banyak yang penasaran apa tujuan dari memakan bunga yang wanginya memicu bulu kuduk berdiri ini. Apalagi tidak ada klarifikasi langsung dari blio. Banyak yang mengaitkan kebiasaan Suzzanna ini berhubungan dengan paras yang awet muda. Ada yang bilang agar blio dapat memelihara citra horornya. Bahkan ada yang berteori ini adalah ritual yang disyaratkan oleh Penguasa Laut Selatan.
Saya sering bertemu dengan orang yang gemar memakan bunga. Bahkan nyemil langsung di toko bunga kubur dan sesajen. Kalau bukan bunga kantil, ya melati. Menurut beberapa sumber, memakan bunga akan memberi pancaran magis pada diri seseorang. Kalau meminjam istilah reviewer produk skincare, beauty from inside.
Bunga melati adalah salah satu bunga yang tetap cantik meskipun sudah kering. Kelopaknya tidak layu dan menjadi coklat, namun mengering dan hanya sedikit menguning. Bahkan harumnya tidak hilang meskipun sudah berbulan-bulan mengering. Maka muncul teori bahwa dengan memakan bunga melati maka kecantikan seseorang juga tidak akan layu dan pudar. Seperti paras Suzzanna yang tetap terjaga kecantikannya sampai akhir hayat.
Saya sih tidak akan dan tidak ingin membuktikannya. Mending saya nyemil mendoan sambil ngeteh. Ra risiko.
Mitos lain yang melekat adalah kebiasaan semedi atau meditasi. Beberapa situs dikenal sebagai jujugan Suzzanna untuk bersemedi. Yang paling terkenal adalah Umbul Jumprit di Temanggung, Jawa Tengah. Di tengah malam, blio melawan dingin dengan bersemedi dan berendam di sumber air dan pemandian tersebut. Kebiasaan yang sering dikisahkan Clift Sangra, suami kedua Suzzanna, ini membuat citra klenik sang ratu makin seru dibicarakan.
Ritual semacam ini memang umum dilakukan oleh seniman yang percaya. Semisal ritual mandi di Sendang Kasihan di Jogja. Banyak orang yang mandi di sana untuk mengharapkan ilmu pengasihan. Sebuah ilmu untuk memikat lawan jenis. Dari pemandu lagu sampai biduan dangdut sering datang dan mandi di pemandian ini. Maka kabar ritual Suzzanna itu sebenarnya biasa saja bagi orang Jawa.
Namun, karena dilakukan oleh sang ratu horor, kisahnya menjadi legenda tersendiri. Coba kalau Anda yang melakukan, paling dikira kesambet demit.
Urusan puasa dan menjinakkan ular juga melekat pada Suzzanna. Dikabarkan bahwa blio sering melakukan puasa ngrowot dan ngebleng. Dua puasa ini cukup berat karena memiliki berbagai pantangan. Seperti hanya boleh makan buah saat sahur dan tidak boleh menyalakan cahaya. Blio juga dikabarkan selalu akrab dengan ular yang menemaninya saat bermain peran. Seluruh ular itu akan jinak kepada blio.
Urusan puasa memang lumrah dilakukan oleh penganut kepercayaan. Bahkan berbagai agama juga memerintahkan puasa. Puasa bagi orang Jawa adalah bentuk prihatin. Melepaskan kenikmatan duniawi untuk membersihkan diri dari dosa. Prihatin juga menunjukkan keteguhan hati seseorang untuk memohon. Karena orang tersebut rela menahan lapar dan nafsu kenikmatan asal permohonannya dikabulkan.
Sesuatu yang lumrah ini menjadi legenda ketika dilakukan Suzzanna. Kalau Anda puasa ngrowot sambil bermain ular, Anda akan dipandang seperti Mapala yang kehabisan uang saku.
Baca halaman selanjutnya
Semua ingin jadi Suzzanna
Citra Suzzanna yang horor ini tidak hanya memanjakan pemirsa dengan imajinasi liar. Para aktris pun ingin menjadi penerus bahkan titisan sang ratu horor. Salah satunya adalah mendiang Julia Perez. Dewi Persik juga disebut ingin menjadi penerus dari Suzzanna. Luna Maya juga pernah mengunjungi tempat-tempat yang melekat pada blio, serta merasakan bagaimana blio bersemedi.
Wajar sih. Siapa yang tidak mau mendapat gelar titisan Suzzanna? Nama sang ratu saja sudah cukup untuk mendatangkan tawaran bermain di film horor. Menjadi titisan Suzzanna adalah masa depan benderang bagi seorang aktris.
Clift Sangra sih mengaku mengetahui sembilan syarat untuk menjadi titisan Suzzanna. Dari makan kembang tadi sampai puasa dibeberkan oleh Clift. Beberapa ritual dibagikan pada media, namun beberapa ritual terakhir disimpan bagi mereka yang benar-benar ingin menjadi titisan sang ratu.
Tapi saya yakin, tidak ada orang yang bisa menjadi titisan Suzzanna.
Blio adalah fenomena. One of a kind. Siapap un bisa mencoba menjadi Suzzanna. Mengikuti ritual sampai jadi langganan film horor bisa dilakukan siapa saja. Namun untuk menjadi fenomena seperti Suzzanna? Mustahil!
Suzzanna hadir pada era di mana film horor bangkit menuju masa keemasan. Dia menjadi aktris yang unik dengan spesialisasinya dalam film horor. Suzzanna tidak perlu susah payah bermimik muka menyeramkan, ketika sorot matanya saja sudah membuat orang merinding. Peran yang dimainkan blio selalu unik, abadi, dan monumental. Banyak orang yang hidup bersama film-film Suzzanna, dan terus mengenangnya hingga hari ini.
Ketika Suzzanna meninggal dunia, sosoknya naik kelas menjadi legenda. Dan dengan tren konten horor hari ini, nama blio akan terus dikenang oleh generasi yang tidak mengenalnya. Setiap podcast dan vlog horor pasti pernah menyebut namanya barang sekali. Mitos dan gaya hidup yang ditinggalkan akan terus jadi bahan pembicaraan selama konten horor masih laku di pasaran.
Posisi Suzzanna tidak dapat digantikan olek aktris lain. Mau mencontoh sekuat apa pun, blio tetap tidak tergantikan. Blio telah abadi sebagai Ratu Horor Indonesia. Semua aktris yang mencoba mencontohnya hanya akan dicap sebagai peniru.
Hari Halloween akan terus membangkitkan “hantu” Suzzanna. Film dan kehidupan pribadinya akan dikenang setiap orang mendengar kata “mistis” dan “horor”. Selamat hari Halloween, dan selamat merayakan Suzzanna!
Sumber gambar: Akun Instagram @suzzannaofficial
Penulis: Prabu Yudianto
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Suzzanna: Ratu Horor Paling Lawak yang Menciptakan Ketakutan dalam Komedi