Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Merawat Motor Suzuki Hayate 125, Sebuah Seni Slow Living yang Sebenarnya

Abrurizal Wicaksono oleh Abrurizal Wicaksono
27 November 2024
A A
Suzuki GSX-R150, Motor Sport untuk Kalian yang Muak dengan Honda CBR dan Yamaha R15 suzuki hayate 125 motor suzuki shogun 110 suzuki access 125 motor suzuki

Suzuki GSX-R150, Motor Sport untuk Kalian yang Muak dengan Honda CBR dan Yamaha R15 (Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sudah beberapa minggu terakhir, saya kembali menggunakan Suzuki Hayate 125 menggantikan Yamaha Aerox yang sebelumnya menjadi andalan. Keputusan ini bukan sekadar pilihan praktis, melainkan sebuah pengalaman yang membawa saya pada gaya hidup berbeda—slow living. Motor ini, yang merupakan penerus dari Suzuki Skywave 125, adalah salah satu produk yang bisa dibilang tidak terlalu sukses di pasaran. Di jalanan, jarang sekali saya berpapasan dengan pengguna motor ini. Paling-paling, polisi yang menggunakan motor dinas serupa, itupun kalau belum diganti model baru. “Hayoo, sing isih do makai motor iki, kowe pancen ket seleksi alam!”

Keberadaan Suzuki Hayate yang masih terawat bagaikan harta karun. Kalaupun ada motor Suzuki yang terawat dengan baik, biasanya tipe Satria FU yang lebih populer. Model lain, termasuk Hayate, sering kali terlihat seadanya, atau bahkan dibiarkan terlantar.

Tidak hanya itu, mencari bengkel resmi Suzuki yang melayani dengan baik adalah tantangan tersendiri. Rasanya seperti mencari oase di tengah gurun Sahara—langka dan melelahkan. Ironisnya, bengkel tidak resmi justru menawarkan layanan lebih ramah dengan harga yang lebih bersahabat, terutama bagi karyawan kelas menengah seperti saya. Mending ndang bengkel ndok Jo utawa ndok Wak, yang penting servismu kelar dan dompetmu tidak menangis!

Kenapa Beralih dari Yamaha Aerox ke Suzuki Hayate?

Keputusan kembali menggunakan Suzuki Hayate berawal dari kebutuhan yang sederhana, tetapi penuh pertimbangan. Salah satunya adalah faktor usia dan kenyamanan tubuh. Dengan kondisi lalu lintas Jakarta yang padat dan semakin sulit untuk bermanuver, menggunakan Yamaha Aerox terasa kurang ideal. Dimensinya yang besar membuat manuver cepat menjadi tantangan tersendiri.

Sebaliknya, Suzuki Hayate 125 yang lebih ramping menawarkan kelincahan di jalanan. Selap-selip di antara kendaraan terasa lebih mudah dan menyenangkan, meskipun ada harga yang harus dibayar, yaitu konsumsi bensin yang boros. Yo jelas boros, ini karbu, Bos, tidak seperti injeksi modern yang bergantung dengan teknologi.

Namun, meskipun boros bensin, Hayate memiliki daya tarik tersendiri. Motor ini mengajarkan saya untuk lebih sabar, memperhatikan hal-hal kecil, dan menghargai proses. Inilah yang kemudian membawa saya pada konsep slow living—gaya hidup yang mengutamakan ketenangan, kesederhanaan, dan keberlanjutan.

Motor Suzuki dan Filosofi Slow Living

Menggunakan Suzuki Hayate 125 bukan hanya soal memiliki kendaraan untuk mobilitas. Ada nilai-nilai yang secara alami muncul dari pengalaman ini. Sebagai pengguna motor Suzuki, terutama model seperti Hayate, Anda akan merasa seperti bagian dari minoritas. Ini motor tidak seperti merek lainnya yang mudah ditemukan. Sing duwe pancen kudu wong-wong pilihan, wong sing ora gampang sambat!

Salah satu tantangan utama menggunakan motor ini adalah ketersediaan suku cadang. Tidak seperti merek populer lainnya yang menawarkan beragam opsi, termasuk suku cadang KW dengan harga murah, Suzuki lebih banyak menyediakan produk asli (original). Harga suku cadang yang cenderung lebih mahal memaksa kita untuk lebih bijak dalam merawat motor dan memutuskan perbaikan.

Baca Juga:

Suzuki Satria Pro Punya Fitur Keren di Balik Bodi yang Tampak Payah

Meski Nggak Mudah, Motor Suzuki Sebenarnya Bisa Bangkit dan Bicara Banyak di Indonesia, asalkan Mau Melakukan 3 Hal Ini

Ini melatih kesabaran dan perencanaan jangka panjang—dua hal yang menjadi inti slow living. Nek ora sabar, wis ndang tuku merk sebelah wae sing gampang golek onderdile. Ora usah makai Suzuki. Sing penting ora sambat wae le, ra cocok kowe!

Pengalaman ini menjadi pengingat bahwa segala sesuatu dalam hidup tidak selalu bisa berjalan cepat atau instan. Ketika Anda memiliki motor Suzuki, Anda tidak hanya “menggunakannya”; Anda merawatnya, memikirkan detail-detail kecil, dan menerima bahwa proses itu sendiri adalah bagian dari kenikmatan.

Baca halaman selanjutnya: Menikmati proses, bukan hanya hasil… 

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 28 November 2024 oleh

Tags: motor Suzukisuzuki hayateyamaha aerox
Abrurizal Wicaksono

Abrurizal Wicaksono

Orang Jogja yang nyasar di kota hujan dengan hobi menulis agar menambah ilmu pengetahuan

ArtikelTerkait

Yamaha Aerox 155 Connected Nggak Cocok Dijadikan Motor Ojol, Bikin Resah Penumpang Mojok.co

Yamaha Aerox 155 Connected Nggak Cocok Jadi Motor Ojol, Cuma Bikin Resah Penumpang

24 Juni 2024
Suzuki Skywave 125, Motor Nyeleneh pada Zamannya yang Kini Banyak Dicari Mojok.co motor suzuki

Motor Suzuki Memang Bikin Pusing: Udah Desain Aneh, Suku Cadang Ori Susah Dicari

18 Februari 2025
Yamaha Lexi LX 155, Motor Bahaya yang Bikin Malu Penggunanya (Unsplash) motor yamaha

3 Motor Terburuk dan Terbaik yang Pernah Yamaha Produksi, Bisa Jadi Rekomendasi Kalian Sebelum Membeli!

31 Maret 2024
Suzuki RC 80: Namanya doang Jet Cooled, Tenaganya mah Lelet!

Suzuki RC 80: Namanya doang Jet Cooled, Tenaganya mah Lelet!

6 November 2023
Menguji Kesabaran dengan Mengisi Bensin di Belakang Motor Suzuki Thunder

Menguji Kesabaran dengan Mengisi Bensin di Belakang Motor Suzuki Thunder

3 Mei 2024
Suzuki Smash, Motor Kelas Bawah, tapi Melebihi motor Honda (Shutterstock)

Suzuki Smash, Motor Kelas Bawah yang Lebih Berkualitas ketimbang Motor Honda pada Zamannya

9 Desember 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

27 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.