Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Sinetron

Merawat Guiding Block, Menjaga Hak dan Fasilitas Para Penyandang Tunanetra

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
17 Juli 2019
A A
tunanetra

tunanetra

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai pengguna KRL yang setiap harinya sudah pasti ke stasiun, rasanya sudah menjadi pemandangan biasa bagi saya melihat banyak orang yang berlalu-lalang, jalan terburu-buru karena menyesuaikan jam keberangkatan kereta, atau berlari karena memang sudah telat. Semua sudah menjadi rutinitas bagi banyak orang—entah mereka yang berangkat kerja, kuliah, dan lain sebagainya.

Saat di stasiun, beberapa di antara kita mungkin menyadari adanya kotak yang berjejer dengan pola garis lurus atau bulat. Umumnya berwarna kuning dan dipasang menelusuri beberapa titik di stasiun—ada yang menuju peron, toilet, pintu masuk juga keluar. Kemudian saya menyadari benda tersebut kini banyak di pasang di sepanjang jalan dan beberapa fasilitas umum.

Guiding block, nama benda tersebut yang memang diperuntukkan bagi para penyandang disabilitas khususnya tunanetra. Seharusnya dari apa yang saya perhatikan, guiding block ini sangat bermanfaat bagi yang membutuhkan. Pernah suatu ketika saya lihat di stasiun, seorang penyandang tunanetra berjalan menuju peron dengan mengandalkan guiding block yang disentuh dengan tongkat miliknya.

Itu kenapa sudah menjadi kewajiban bersama untuk tetap menjaga guiding block bagi para penyandang tunanetra, bukan sembarang menginjak apalagi merusaknya. Memang, dilansir dari Kompas mengenai arti jalur kuning yang terdapat di terminal dan stasiun, banyak yang mengira jalur panduan (khusus penyandang disabilitas) hanya variasi di jalanan.

Jangan sampai dengan dirusaknya guiding block—baik secara sengaja atau pun tidak—mereka yang membutuhkan jadi kesulitan dalam melangkah dan menemukan tempat tujuan. Sebab, sejatinya guiding block berfungsi sebagai penunjuk arah—sebagai jalur khusus yang mengarah ke suatu tempat—bisa peron, pintu masuk stasiun, toilet, dan lain-lain.

Kemudian yang menjadi menyebalkan adalah ketika guiding block di fasilitas umum seperti disepelekan oleh beberapa orang, entah karena tidak mengetahui apa fungsinya atau memang tidak bisa melihat suatu kemajuan yang dilakukan oleh pemerintah setempat yang sudah memberikan fasilitas dan kemudahan bagi mereka yang membutuhkan—dirusak.

Tak hanya di tempat umum, di stasiun pun beberapa guiding block sudah terlihat tidak layak, meski ada beberapa yang segera diperbarui. Saya sendiri selalu berhati-hati jika melangkah sewaktu melihat guiding block, karena saya sadar itu merupakan hak bagi mereka para penyandang tunanetra agar dapat berjalan senyaman mungkin tergantung ke mana tujuan mereka.

Hal menyebalkan lain adalah saat guiding block yang terpasang di sepanjang trotoar justru seringkali dilindas oleh para pengendara motor. Bahkan tak jarang pula dijadikan tempat parkir. Ya, berkaca pada hal tersebut wajar saja jika cepat rusak karena tidak dirawat dan dijaga sebagaimana mestinya. Hal ini perlu tindak lanjut dari bagian atau dinas terkait dalam memberi sosialisasi mengenai guiding block. Sebab, menjadi tidak salah jika seseorang tidak mengetahui sama sekali mengenai hal tersebut.

Baca Juga:

7 Sisi Terang Jakarta yang Jarang Dibahas, tapi Nyata Adanya: Bikin Saya Betah dan Nggak Jadi Pulang Kampung

Go Show Tidak Sama dengan Tarif Khusus, dan Istilah Kereta Api Lain yang Sering Dianggap Sama, padahal Beda

Meski begitu, pembuatan guiding block ini juga dirasa belum sempurna secara menyeluruh, di beberapa tempat bahkan ada yang lintasannya terpotong oleh tiang, pepohonan, bahkan lubang jalan. Jika tidak segera ditangani, akan berdampak buruk dan mengakibatkan korban luka bagi siapa pun—tak terkecuali para penyandang disabilitas juga tunanetra.

Mungkin karena belum familiar, ada pula petugas yang memasang guiding block secara sembarang dan berpotensi membahayakan. Mengutip dari wartakota, di kawasan Sarinah guiding block justru mengarah ke jalan raya bukan ke zebracross. Lalu, di depan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Jakarta Menteng Dua dipasang mengarah bertabrakan dengan halte.

Hal seperti itu tentu butuh perhatian lebih agar penyandang disabilitas dan tunanetra dapat tetap berjalan dengan nyaman sebagaimana baiknya. Mereka pun memiliki hak yang sama untuk sekadar berjalan-jalan dan menikmati trotoar—sebagai pedestrian. Dan sudah menjadi tugas bersama bagi kita semua untuk menjaga fasilitas yang sudah diberi dan dibuat oleh pemerintah setempat.

Khusus untuk guiding block, meski memang terkesan sepele baiknya tetap perhatikan langkah, sebab jika salah langkah sedikit saja tak sedikit komponen menjadi rusak dan menyamarkan arah yang seharusnya sudah ditujukan ke suatu tempat bagi yang membutuhkan. Terakhir, ada baiknya jika kita tidak bisa menjaga, paling tidak jangan merusak.

Terakhir diperbarui pada 19 Januari 2022 oleh

Tags: guiding blockKRLpublic spacestasiunTempat Umumtunanetra
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

Kasta Stasiun KRL “Neraka” yang Wajib Diketahui Orang Luar Jabodetabek Mojok.co

Kasta Stasiun KRL “Neraka” yang Wajib Diketahui Orang Luar Jabodetabek

10 Januari 2025
Stasiun Metland Telagamurni, Penyelamat Pekerja Jakarta yang Tinggal di Pinggiran Kota Mojok.co

Stasiun Metland Telagamurni, Penyelamat Pekerja Jakarta yang Tinggal di Pinggiran Kota 

7 Januari 2024
5 Tipe Penumpang Menyebalkan di KRL Jogja-Solo Mojok.co

5 Tipe Penumpang Menyebalkan di KRL Jogja-Solo

30 September 2024
Persamaan Aroma Roti O di Stasiun dan Kue Pukis di Pasar Tradisional terminal mojok.co

Persamaan Aroma Roti O di Stasiun dan Kue Pukis di Pasar Tradisional

3 Januari 2021
Merasakan Tua di Jalan: Naik KRL Transit Manggarai Harus Bayar Pakai Mental Health

Merasakan Tua di Jalan: Naik KRL Transit Manggarai Harus Bayar Pakai Mental Health

15 September 2023
Stasiun Semarang Poncol: Saksi Bisu Sejarah hingga Urban Legend di Sudut Kota Semarang

Stasiun Semarang Poncol: Saksi Bisu Sejarah hingga Urban Legend di Sudut Kota Semarang

17 Mei 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025
Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.