Merantau ke Jawa sudah biasa, tapi kalau merantau ke Kalimantan? Sepertinya siapa pun perlu persiapan dan pengetahuan terlebih dahulu.
Kalimantan menjadi perbincangan setelah munculnya kabar perpindahan Ibukota Negara dari Jakarta ke IKN Nusantara, Kalimantan Timur. Keberadaan IKN Nusantara konon akan menarik banyak pendatang ke Kalimantan Timur dan Pulau Kalimantan. Kalau kalian salah satu yang orang yang tertarik merantau ke Kalimantan, bacalah artikel ini terlebih dahulu supaya tidak terkaget-kaget.
Daftar Isi
#1 Akses jalan kurang layak
Jalanan di Kalimantan jauh lebih baik daripada sebelumnya, tapi ini baru-baru saja terjadi. Pengembangan jalan dan berbagai fasilitas lain baru terjadi seiring gencarnya rencana perpindahan ibukota negara. Sebelumnya, jangan dibayangkan. Selama 17 tahun hidup di sana, jalan akses keluar kota sangat sulit, rasanya seperti off road. Di daerah lain yang lebih terpencil, kemungkinan akses jalan yang kurang layak masih mudah dijtemukan.
#2 Ongkir lebih mahal dari harga barang yang dipesan
Buat kalian yang gemar belanja online, pikir-pikir lagi kalau ingin merantau ke Kalimantan. Biaya ongkir ke berbagai daerah di pulau ini sangat mahal. Bahkan, bukan tidak mungkin ongkirnya lebih mahal daripada harga barang yang kalian pesan.
Sedikit tips kalau kalian tetap ingin merantau ke Kalimantan dengan hobi belanja online, pastikan membeli dengan jumlah banyak. Kalian bisa kumpulkan teman-teman yang ingin membeli barang yang sama atau sekalian saja buka warung. Ini untuk menyiasati agar kalian tidak rugi-rugi amat
#3 Merantau ke Kalimantan siap-siap disebut orang kaya
Saya warga Kalimantan yang merantau ke Jawa suka terheran-heran. Mereka sering mengira saya anak orang kaya raya. Memang sih Kalimantan punya banyak sumber daya alam yang melimpah seperti kelapa sawit dan tambang. Peluang mendapat keuntungan dari industri itu memang besar. Namun, ingat, tidak semua orang menikmatinya. Hanya segelintir saja.
Kalau kalian memilih merantau ke pulau ini, siap-siap untuk merasakan pengalaman serupa ya. Kalian pasti dikira bagian dari industri sawit dan tambang yang cuannya memang menggiurkan itu. Padahal ya banyak sekali lapangan pekerjaan lain di pulau ini yang tidak berkaitan dengan dua industri itu.
#4 Langganan mati lampu dan susah sinyal
Jangan heran ketika nanti kalian merantau ke pulau ini dan sering merasakan pemadaman listrik yang cukup lama. Saran saya, siapkan powerbank untuk mengisi daya ponsel kalian. Selain itu siapkan juga kipas angin mini. Ini tidak bercanda ya, daerah ini panasnya bukan main kalau tidak menyalakan AC dan kipas angin.
Merantau ke kalimantan perlu banyak-banyak bersabar juga soal jaringan. Jangkauan jaringan disana juga masih kurang luas, apalagi di pelosok daerah yang akses perjalanannya masih susah. Bisa bolak-balik naik bukit demi membalas sebuah chat WA.
#5 Merantau ke Kalimantan harus siap menghadapi panas
Seperti yang sudah saya singgung di atas, Kalimantan panasnya bukan main. Banyak hutan di pulau ini bukan berarti suasananya dingin dan sejuk. Saya tidak pernah terbiasa dengan panasnya Kalimantan, padahal sudah belasan tahun hidup di sana. Saat siang hari, di atas jam 12 siang, suhunya bisa mencapai 34 derajat celcius. Ingin keluar rumah jadi mikir dua kali.
Di atas beberapa uneg-uneg yang bisa saya sampaikan untuk kalian yang ingin merantau ke Kalimantan. Namanya juga uneg-uneg, kebanyakan memang pengalaman kurang menyenangkan. Namun, sebenarnya, ada enaknya juga kok hidup di pulau ini. Tunggu tulisan selanjutnya saja yaa.
Penulis: Raihan Dafa Achmada
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Kalimantan itu Isinya Nggak Cuma Hutan, Kuyang, dan Perdukunan, Bos
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.