Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Merantau di Jogja Lebih Enak Dibanding Surabaya, Lebih Slow dan Manusiawi

Audea Septiana oleh Audea Septiana
23 Agustus 2025
A A
Merantau di Jogja Lebih Enak Dibanding Surabaya, Lebih Slow dan Manusiawi Mojok.co

Merantau di Jogja Lebih Enak Dibanding Surabaya, Lebih Slow dan Manusiawi (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Saya pernah merantau di Surabaya sebelum akhirnya sekarang ini merantau di Jogja. Di Kota Pahlawan, saya merantau selama tiga tahun sehingga sudah terbiasa dengan ritme hidup di sana yang serba cepat. Telat bangun 5 menit saja, dapat dipastikan saya terjebak macet. Rasanya jadi serba terburu-buru.

Semua pengalaman merantau ke Surabaya begitu berbeda ketika akhirnya saya merantau ke Jogja. Saya sampai syok. Kota ini amat santai. Memang ada macet di sana-sini, tapi di titik dan waktu tertentu saja. Misalnya, Jalan Kaliurang yang benar-benar menguji mental saat pagi dan sore hari. Macetnya lebih manusiawi lagi dan pengendaranya lebih santun. 

Saya merasa, merantau di Jogja tidak terlalu ngos-ngosan, tidak seperti di Surabaya. Selain kondisi lalu lintas, masih banyak culture shock lain yang membuat saya merasa merantau di Jogja jauh lebih manusiawi daripada merantau di Surabaya. 

#1 Di Jogja masih ada tarif parkir motor Rp1.000 

Ini kekagetan pertama saya ketika pertama kali menginjakan kaki di Jogja. Ternyata masih ada yang mengenakan tarif parkir sebesar Rp1.000. Tarif semurah ini tidak pernah sekalipun saya temukan ketika tinggal di Surabaya. Di Jogja pun sangat jarang, hanya di beberapa tempat saja. Salah satunya tempat belanja yang sering saya datangi, Manna Kampus. 

Saya masih ingat betul, hari pertama di Jogja, saya langsung meluncur ke Manna Kampus untuk membeli berbagai macam kebutuhan. Setelah puas belanja, saya keluar menuju tempat parkir dan mengeluarkan motor. Betapa kagetnya saya ketika harus membayar Rp1.000 saja. Saya benar-benar kaget mengingat selama ini parkir penyetan di Surabaya aja bisa kena Rp2.000- 5.000. 

Selain Manna kampus, beberapa warung makan juga masih mematok tarif parkir Rp1.000. Ketika saya menyerahkan selembar uang pecahan Rp2.000-an, saya masih dapat kembalian Rp1.000. 

Ada perasaan senang dalam diri saya. Pasalnya selama di Surabaya saya sering merasa boncos saat keluar ke 4 tempat. Artinya, saya harus membayar Rp8.000 hanya untuk parkir. Di Jogja, setidaknya saya bisa menghemat setengahnya. 

#2 Warmindo Jogja sangat lengkap, seperti warteg

Selama tinggal di Surabaya, saya sangat sering makan warung Tegal (wateg). Selain menu yang beragam dan murah meriah, warteg sangat mudah ditemui di sana. Hampir di tiap tikungan ada. 

Baca Juga:

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Akan tetapi, kebiasaan itu mungkin akan banyak berubah ketika tinggal di Jogja. Warteg memang ada dan tersebar di sana-sini. Namun, saya menemukan alternatif yang tidak kalah menarik, warmindo atau lebih dikenal burjonan di Jogja. 

Sejauh pengalaman mencicipi warmindo di Surabaya, setahu saya warmindo hanya menyajikan berbagai macam olahan mi instan. Namun, konsep ini ternyata sedikit berbeda di Jogja. Warmindo Jogja benar-benar berada di level lebih tinggi. 

Wamindo Jogja tidak hanya menyajikan berbagai macam olahan mi instan, tapi juga lauk dan sayur mirip seperti warteg. Di warung makan inilah saya berkenalan dengan menu yang benar-benar baru dalam hidup, magelangan. Makanan semacam nasi campur yang terdiri dari nasi, sayur, dan mie. Juga bisa tambah telur atau ayam, sesuai selera. 

#3 Masih banyak kos layak di bawah harga Rp1 juta

Berdasar pengalaman saya berburu kos, menemukan tempat tinggal yang ramah di kantong jauh lebih mudah di Jogja daripada Surabaya. Bayangkan saja, di Jogja, dengan harga Rp700.000 sudah bisa dapat fasilitas lengkap. 

Kosan saya misalnya, harga segitu sudah dapat jendela mengarah ke luar, isian kamar lengkap, dan kamar mandi dalam. Sudah gitu lokasinya strategis, yaitu dekat dengan kampus UNY dan UGM. Ditambah lagi, sekitar kos banyak tempat makan dan akses ke transportasi umum yang mudah. 

Saya tidak bisa membayangkan mencari kos layak dengan budget segitu di Surabaya. Saya yakin seperti mencari jarum dalam tumpukan jerami. Kalau dapat yang layak, pasti lokasinya nyempil di dalam gang. 

Mungkin terdengar seperti meromantisasi Jogja berlebihan. Tapi, itulah yang saya rasakan ketika pertama kali menginjakkan kaki di Jogja. Saya memahami di balik kos-kosan murah, jalanan bersahabat, hingga parkir yang ramah di kantong, Jogja juga punya segudang persoalan. Namun, untuk saat ini, biarlah saya menikmati Jogja yang jauh lebih manusiawi dan slow daripada Surabya ini. 

Penulis: Audea Septiana
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA 13 Tabiat Mahasiswa KKN yang Dibenci Warga Desa, Jangan Dilakukan atau Kalian Jadi Musuh Bersama.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

 

Terakhir diperbarui pada 22 Agustus 2025 oleh

Tags: Jogjamerantauperantauan jogjaperantauan surabayaSurabaya
Audea Septiana

Audea Septiana

Mahasiswa Sosiologi.

ArtikelTerkait

Kabupaten Lamongan Bikin Warganya Cuma Bisa Gibah (Unsplash)

Susahnya Menjadi Anak Kabupaten Lamongan: Bikin Iri sama Anak Surabaya, Malang, dan Jogja

9 September 2023
Senjakala Kapal Penyeberangan Surabaya-Madura: Ditinggalkan para Penumpang Sejak Ada Jembatan Suramadu

Senjakala Kapal Penyeberangan Surabaya-Madura: Ditinggalkan para Penumpang Sejak Ada Jembatan Suramadu

1 Maret 2024
Dosa Pedagang Bubur Ayam Khas Jakarta yang Berjualan di Jogja Mojok.co

Dosa Pedagang Bubur Ayam Khas Jakarta yang Berjualan di Jogja

26 Februari 2025
Nasi Goreng di Surabaya Salah Konsep Sejak Awal karena Pakai Topping Irisan Telur Rebus

Nasi Goreng di Surabaya Salah Konsep Sejak Awal karena Pakai Topping Irisan Telur Rebus

11 September 2025
Surabaya Barat Katanya Basecamp para Crazy Rich, tapi Sering Kebanjiran dan Lebih Banyak Perkampungannya

Surabaya Barat Katanya Basecamp para Crazy Rich, tapi Sering Kebanjiran dan Lebih Banyak Perkampungannya

20 November 2023
Purwokerto, Kota Pelajar tapi Nggak Punya Trotoar yang Memadai, kok kayak Jogja?

Purwokerto, Kota Pelajar tapi Nggak Punya Trotoar yang Memadai

1 Desember 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.