Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Kesehatan

Menyimpan Obat di Rumah Jangan Sembarang agar Tetap Mujarab dan Tidak Menjadi Limbah Obat

Nabial Chiekal Gibran oleh Nabial Chiekal Gibran
5 November 2023
A A
Menyimpan Obat di Rumah Jangan Sembarang agar Tetap Mujarab dan Tidak Mubazir Mojok.co

Menyimpan Obat di Rumah Jangan Sembarang agar Tetap Mujarab dan Tidak Mubazir (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Menyimpan obat di rumah menjadi kebiasaan banyak keluarga di Indonesia. Entah obat meredakan rasa sakit maupun suplemen, saya yakin setidaknya ada satu yang disimpan di rumah untuk berjaga-jaga. Tidak salah sih, tapi jangan sembarangan agar obat tetap mujarab dan tidak terbuang sia-sia.

Saya yang bekerja sebagai apoteker kerap mendapat berbagai macam pertanyaan terkait obat-obatan, mulai dari jenis obat hingga harga. Namun, ada satu pertanyaan yang mencuri perhatian. Banyak teman saya yang menanyakan, obat sirup botolan yang sudah dikonsumsi dan belum habis, apakah masih bisa digunakan? 

Mendengar pernyataan ini, saya beranggapan bahwa banyak keluarga menyimpan obat di rumah tanpa mempertimbangkan penggunaan di kemudian hari. Ada dua kondisi yang saya khawatirkan timbul dari kebiasaan ini. Pertama, kesehatan teman-teman karena obat yang sudah dibuka kurang efektif kalau disimpan terlalu lama. Kedua, limbah obat yang meningkat. 

Limbah obat itu berbahaya

Limbah obat belum banyak disadari oleh masyarakat Indonesia. Selama ini, edukasi mengenai cara membuang sisa obat yang baik dan benar memang kurang. Padahal limbah obat ini bisa jadi sangat berbahaya untuk lingkungan. Ada yang masih ingat pencemaran obat paracetamol di teluk Jakarta?  Nah, itu salah satu akibat nyatanya. 

Kalian bisa mengurangi dampak buruk dari limbah obat dengan membuang obat yang baik dan benar. Caranya, bongkar semua label pada kemasan obat, hancurkan kemasannya. Sementara untuk obat tablet dan pil, kalian bisa hancurkan terlebih dahulu dengan ampas kopi agar tidak termakan untuk hewan-hewan.

Obat golongan antibiotik perlu penanganan yang lebih cermat. Sejatinya obat antibiotik diberikan sesuai dengan resep dokter, dan harus dihabiskan tanpa sisa. Namun, jika memang ada hal-hal tertentu yang memang obat antibiotik tersisa kita bisa menyerahkan obat antibiotik ke apotek dengan cara yang sama seperti diatas bongkar kemasan obat, label, dan usahakan sediaan obat tidak utuh. Nantinya, obat tersebut akan ikut pemusnahan obat oleh apotek secara berkala.

Membeli dan menyimpan obat dengan jumlah yang tepat

Hal lain yang perlu diperhatikan, jangan berlebihan membeli dan menyimpan obat di rumah. Kebanyakan yang saya jumpai, pasien datang ke apotek untuk membeli obat sesuai dengan keluhan. Misal, paracetamol untuk demamnya dan Ibuprofen untuk mengatasi pusing kepalanya. Padahal kedua obat itu memiliki indikasi yang hampir sama yakni antipiretik, dan analgetik. Mungkin biar sembuh paripurna ya, tapi kebiasaan seperti ini akan memperbanyak limbah obat. 

Salah satu tips yang saya berikan, konsultasilah dahulu dengan apoteker sebelum membeli obat. Sebaiknya beli obat dengan jenis dan jumlah yang tepat agar tidak sia-sia. Ini cara yang paling mudah agar tidak memperbanyak limbah obat. 

Baca Juga:

Konten tidak tersedia

Perhatikan Beyond Use Date (BUD)

Beyond Use Date (BUD) masih asing di Indonesia. BUD adalah batas waktu  produk obat setelah diracik atau setelah produk obat yang kemasan utamanya sudah dibuka/dirusak. Artinya, obat memiliki jangka waktu tertentu untuk digunakan setelah obat tersebut kemasannya sudah terbuka. BUD berbeda dengan waktu kadaluarsa yang keterangannya sudah terpampang jelas dalam kemasan obat. BUD lebih tentatif, disesuaikan dengan sediaan obatnya, dan kapan obat tersebut dibuka.

Mari kita ambil contoh obat yang berbentuk cair seperti obat sirup. Setelah tutupnya dibuka, obat sirup memiliki jangka waktu tertentu hingga kandungan obat dalam sirup menurun efektivitasnya.  Lalu bagaimana cara kita tahu BUD suatu obat? Tenang, saya akan jelaskan di bawah ini. 

Mari kita mulai dengan obat tablet dan salep. Jika Expired Date atau ED kurang dari satu tahun, maka BUD maksimal sama dengan tanggal ED. Jika ED lebih dari satu tahun, maka BUD maksimalnya adalah satu tahun. Sementara untuk obat dengan bentuk cair seperti sirup, cara mengenali masa pakai obat yang baik dan benar biasanya sudah ada di kemasan. Kalian hanya perlu mencermati dan mengikuti petunjuk tersebut. 

Di atas beberapa saran dari saya untuk keluarga Indonesia yang ingin menyimpan obat di rumah. Berjaga-jaga untuk hal terburuk memang baik. Namun, niat baik itu perlu diiringi dengan pengetahuan yang cukup supaya tidak membahayakan lingkungan dan diri sendiri. 

Penulis: Nabial Chiekal Gibran
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA 4 Obat Cina Ampuh yang Wajib Ada di Rumah Orang Cina

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 5 November 2023 oleh

Tags: BUDcara menyimpan obatlimbah obatmenyimpan obat di rumah
Nabial Chiekal Gibran

Nabial Chiekal Gibran

Penjual obat yang legal| Penikmat film semua genre kecuali horor| Hanya menyediakan jasa tanya-tanya obat-obatan sisanya tanyakan saja pada rumput yang bergoyang

ArtikelTerkait

Konten tidak tersedia
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.