Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Media Sosial

Menyimpan Kenangan di Facebook, Buat Apa, Sih?

Siti Halwah oleh Siti Halwah
23 Agustus 2019
A A
menyimpan kenangan

menyimpan kenangan

Share on FacebookShare on Twitter

Setiap kali membuka Facebook, di timeline, saya kerap menjumpai orang-orang yang mengunggah banyak foto dengan caption: “nitip ya” atau “save moment” kadang juga “simpan di sini dulu”.

Awalnya sih biasa saja, tapi lama-kelamaan kok, saya mulai jengah. Akhirnya malah muncul pikiran, “ngapain orang-orang ini menyimpan kenangan fotonya di Facebook? Kenapa nggak menyimpannya di memory card, flashdisk, harddisk, Google Drive, atau di tempat lainnya yang sekiranya memang berfungsi sebagai tempat penyimpanan file, bukan media sosial tempat orang-orang berinteraksi satu sama lain.

Saya mencoba untuk berpikir positif, mungkin saja dia nggak punya flashdisk atau memang kartu memori di ponselnya sudah penuh, makanya memilih mengunggah fotonya di Facebook. Tapi, salah seorang teman malah pernah curhat, “kartu memori ponsel saya penuh nih sama foto-foto liburan kemarin. Mau nambah kartu memori baru aja.”

Padahal yang bersangkutan sebelumnya sudah mengunggah semua foto liburannya di Facebook. Lalu kenapa masih disimpan di ponsel? Apa tujuanmu sebenarnya berkelakuan aneh seperti ini, wahai manusia?

Setelah saya selidiki, ternyata fungsi sebenarnya dari save moment dengan mengunggah foto di Facebook hanya sebagai ajang pamer semata. Bukan benar-benar bertujuan menyimpan kenangan di Facebook. Kesannya, kalau sewaktu-waktu si Facebook memunculkan kenangan tersebut dalam bentuk kolase, dia bisa kembali berbangga dan pamer bahwa ia pernah berlibur ke tempat itu. Hih, kesel deh!

Lagi pula, kalau dipikir ulang, menyimpan foto di Facebook sama sekali nggak praktis. Jika kita mengunggah foto, biasanya kapasitas ukuran foto akan berkurang, kualitasnya bisa jadi lebih buruk dari pada foto aslinya.

Belum lagi jika tiba-tiba ingin melihat foto-foto yang sudah diunggah di Facebook, harus menghidupkan data seluler, mencari satu per satu foto di fitur kumpulan foto, ribet, sama sekali nggak efisien. Lebih baik disimpan di flashdisk atau harddisk saja. Kalau mau lihat, tinggal colokin ke laptop, buka folder fotonya, selesai.

Jika alasannya takut file foto hilang karena flashdisk atau harddisk dikhawatirkan rusak, maka bisa kita simpan foto-foto tersebut di Google Drive. Kualitas asli foto sama persis seperti yang ada di Google Drive. Juga terlindungi karena cuma kita yang tahu email dan passwordnya.

Baca Juga:

Drama Cina: Ending Gitu-gitu Aja, tapi Saya Nggak Pernah Skip Menontonnya

Konten “5 Ribu di Tangan Istri yang Tepat” Adalah Bentuk Pembodohan

Saya sih yakin, mereka-mereka yang mengunggah foto liburannya di Facebook dengan caption “nitip ya” atau “save moment” sebenarnya hanya akal-akalan untuk pamer bahwa ia sedang berlibur dan semua orang harus tahu. Sama sekali tidak bersimpati pada orang-orang sejenis saya yang sebagian besar waktunya hanya dihabiskan dengan rebahan di kasur. hiks~

Sebenarnya sih, nggak ada salahnya mengunggah foto liburan di Facebook. Sama sekali bukan bagian tindakan kejahatan apalagi sampai berurusan dengan dosa. Tapi, ya tidak semuanya juga harus diunggah. Mungkin bisa dipilih yang paling bagus atau yang paling merepresentasikan “kamu banget” untuk disebarkan ke seluruh dunia melalui Facebook.

Jadi, ketika nanti kamu semakin mendewasa, berpikiran matang dan terbuka, menghapus kenangan-kenangan alay di Facebook jauh lebih gampang. Soalnya jejak digital itu menyakitkan. Kamu tentu nggak mau kalau sudah punya suami, punya anak, eh tiba-tiba saja si Facebook memunculkan sebuah notifikasi: “Ana, berikut kenangan anda 9 tahun yang lalu dengan Xavier” dan saat dilihat, isinya adalah foto-foto saat sedang liburan bersama mantan. Ambyar!

Belum lagi jika kamu sedang PDKT sama gebetan. Jejak digital di Facebook adalah hal pertama yang digunakan sebagai tempat stalking. Si doi akan melihat semua foto-foto yang pernah kamu unggah lengkap dengan siapa saja yang kamu tag dalam foto-foto itu. Tentu saja kamu pasti nggak mau, kan, gagal pe-de-ka-te hanya karena pernah berfoto sambil berangkulan dengan mantan pacar. Pasti sakit. Nusuk-nusuk di jantung!

Makanya, buat yang sering mengunggah banyak foto di Facebook, cobalah dipahami. Facebook dibuat dengan tujuan agar kita saling terhubung satu sama lain. Bukan sebagai tempat folder penyimpanan foto.

Saya jadi penasaran, bagaimana tanggapan Mark Zuckerberg jika ia tahu bahwa startup yang dibuatnya, yang seharusnya digunakan sebagai sarana bersosialisasi antar manusia seluruh dunia justru malah hanya digunakan sebagai tempat penyimpanan file foto oleh penggunanya. Pasti sakiiiiiiitt sekaliiii!

Ia mungkin berpikir bahwa mereka yang melakukan hal tersebut sebenarnya gagal paham dengan visi dan misinya dalam menghubungkan umat manusia seluruh dunia. hehe (*)

 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) yang dibikin untuk mewadahi sobat julid dan (((insan kreatif))) untuk menulis tentang apa pun. Jadi, kalau kamu punya ide yang mengendap di kepala, cerita unik yang ingin disampaikan kepada publik, nyinyiran yang menuntut untuk dighibahkan bersama khalayak, segera kirim naskah tulisanmu pakai cara ini.

Terakhir diperbarui pada 24 Januari 2022 oleh

Tags: FacebookMedia Sosialmenyimpan kenangan
Siti Halwah

Siti Halwah

menulis untuk eksis

ArtikelTerkait

Jangan Biarkan Pengguna Quora Makin Banyak dan Ramai, Nanti Toksik terminal mojok.co

Seberapa Nyinyir Kamu di Media Sosial?

11 Desember 2019
pelecehan seksual wanita berkumis motivasi kerja dengan perundungan bullying anak artis dihujat netizen ibu-ibu mojok.co

Ibu-ibu yang Suka Nge-bully Anak Artis di Media Sosial, Otaknya di Mana ya?

1 September 2020
polemik sains debat sains facebook goenawan mohamad as laksana sulak alay di facebook

Menjadi Alay dan Bahagia di Facebook Tahun 2010an

26 April 2020
menegur

Antara Merekam dan Menegur: Kamu Tim yang Mana?

10 September 2019
Cowok Fobia Transgender yang Bikin Face App, Standar Ganda Nggak, sih? terminal mojok.co

Cowok Fobia Transgender yang Bikin Face App, Standar Ganda Nggak, sih?

28 Januari 2021
Netizen Twitter Adalah Antagonis Paling Kejam dan Fakta-fakta Lainnya Kenapa Becandaan di Twitter Nggak Laku Dibawa ke Facebook?

Netizen Twitter: Antagonis Paling Kejam dan Fakta Lainnya

15 Mei 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.