Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Menyelami Pikiran Kawan Hedon yang Hobi Minta Utang

Intan Kirana oleh Intan Kirana
17 Mei 2019
A A
uang utang

uang utang

Share on FacebookShare on Twitter

Di titik saat saya menuliskan hal ini, sungguh sedalam-dalamnya saya mencoba untuk merelakan uang saya tak kunjung dikembalikan oleh rekan-rekan penganut hedonisme yang begitu eksis di media sosial.

Apakah setelah tulisan ini selesai maka usai pula rasa penasaran saya? Entahlah. Yang jelas, saya hanya bermaksud untuk berempati terhadap mereka yang berutang pada saya, mengulur waktu kalau ditagih tetapi gaya hidupnya bak sosialita yang biasa saya lihat di majalah seharga iuran BPJS.

Tulisan ini bermaksud untuk menyelami, apa yang sebenarnya ada di dalam benak para tukang utang yang berani-beraninya menunjukkan kehedonan di media sosial. Yah, seperti kata orang bijak, kalau kamu mau memahami pikiran seseorang, maka masukilah tubuhnya, gunakan kulitnya sebagai kulitmu. Kira-kira begitu.

Sekarang, mulai dari paragraf ini, saya di sini artinya tukang utang yang hedon yang mewakili tokoh teman saya.

Ketika bangun tidur, saya melihat dua hal yang bertolak belakang: rekening dan juga media sosial. Media sosial menunjukkan kepada saya tentang makna YOLO alias You Only Live Once. Maka, saya pun mendadak ingin memeluk seluruh dunia, menyambangi sudutnya satu per satu dan menghamburkan uang di sana.

Sayangnya, rekening menunjukkan bahwa bagi dunia ini, keberadaan saya tak berarti apa-apa. Namun, saat melihat media sosial, otak saya pun mengingatkan: kamu punya beberapa kenalan yang menganggap keberadaanmu cukup penting. Namanya adalah ‘teman dekat’.

Singkat cerita, saya pun kemudian menghubungi mereka dan berkata kalau saya sangat membutuhkan bantuan. Bantuan ini tentunya berupa uang tunai, penambahan digit angka di rekening saya. Ah, mereka pasti punya belas kasihan yang besar! Tentu saja, bagi mereka, saya adalah salah satu sudut dunia yang cukup penting: mereka punya kenangan tentang saya.

Kemudian, uang itu saya gunakan untuk menyambung hidup: makan, nonton film, minum kopi. Soalnya, uang gaji atau uang dari orangtua sudah habis. Dan buat kalian yang hobi mengkritik, ingat-ingat ya, bahwa menonton film adalah kebutuhan primer untuk jiwa, begitu juga mengonsumsi kopi kekinian dengan campuran red velvet dan gula jawa.

Baca Juga:

Nasib Dianggap Jadi Warga Kelas Menengah: Dianggap Banyak Uang, Tak Pernah Dapat Bantuan, tapi Hidupnya Justru Paling Sering Nelangsa

Jangan Kasih Utang ke Orang, Traktir Makan Aja: Udah Dapet Pahala, Silaturahmi Tetap Terjaga!

Nanti, pada tanggal tertentu, saya akan mendapatkan uang. Tentu sebetulnya, jauh di lubuk hati yang paling dalam, saya bermaksud untuk mengembalikan uang teman saya. Namun, saya rasa kalau uang itu dihabiskan untuk membayar utang, lantas dengan apa saya akan makan di restoran? Membayar dompet digital? Belum lagi, setelah Avengers: Endgame, datang Detective Pikachu, kemudian apa lagi? Para sineas  kapitalis yang tak henti-hentinya mengeruk uang saya!

Lagipula, kawan saya ini sungguh beruntung. Hidupnya teratur. Suaminya cukup mapan. Uang tiga ratus empat ratus ribu tak berarti bukan baginya? Plus, dia belum menagih saya dan tak bilang bahwa saya harus membayar, kok!

Maka, saya pun merasa kalau utang itu tak perlu dibayar secepatnya. Bukannya hubungan persahabatan hampir sekental darah?

Suatu hari, entah mengapa teman saya itu menagih utang. Sungguh waktu yang tak tepat! Saya sedang tak punya uang. Teman saya ini baru pulang dari Singapura, jadi saya pikir uang segitu tidak berarti baginya, kan? Maksud saya, bayangkan, biaya hidup di Singapura itu kan tinggi.

Jadi, saya bilang kepadanya bahwa saya sedang tak punya uang dan baru akan mendapatkan uang bulan depan. Untungnya atas nama pertemanan, dia berkata tak masalah. Dan semenjak saat itu, dia tak pernah menagih saya lagi.

Lalu, apakah salah saya bila di kemudian hari, saya mendapatkan omongan buruk yang berasal dari teman saya tersebut? Bukankah dia yang kemudian tak menagih lagi?

Saya pikir, kalau dia tegas kepada saya terkait utang tersebut, saya bisa mengusahakannya. Masalahnya, cara teman saya begitu amical, alias hangat. Kalau sudah begini, siapa yang munafik?

Dan tolonglah, para bapak dan ibu pembuat kebijakan. Gaji anak muda zaman sekarang begitu kecil. Katanya teknologi itu penting, tetapi, giliran kami menggunakan uang untuk meng-upgrade gawai serta menonton film, mengapa kami dihardik?

 

Nah, begitulah. Saya sudah selesai menyelami pikiran teman-yang-berutang-tapi-hedon-dan-tak-kunjung-bayar-utang. Sungguh, saya ingin berpikir bahwa teman saya baik dan tak layak dicoret dari daftar pertemanan. Namun, kadang saya merasa sakit hati bila tetes keringat saya saat bekerja dikonversi jadi caramel latte dengan harga berlipat-lipat ganda.

Terakhir diperbarui pada 8 Oktober 2021 oleh

Tags: HedonHedonismeKeuanganUtang
Intan Kirana

Intan Kirana

Seorang manusia yang ingin berpikir secara biasa-biasa saja agar lebih bahagia.

ArtikelTerkait

menagih utang tips agar tak kena denda karena telat bayar utang kuhperdata mojok.co membyara utang nagih utang tukang tagih

Pengalaman Saya Menjadi Tukang Tagih di Koperasi Swasta

4 Oktober 2020
debitur BI Checking fintech pinjol gagal bayar utang mojok

Daripada Ngutang ke Pinjol, Mending Pakai Pesugihan, Sama-sama Ngerinya kan?

13 Oktober 2021
Kantin Kejujuran, Tempat Paling Nikmat bagi Orang Brengsek Beraksi dan Bikin Rugi

Kantin Kejujuran, Tempat Paling Nikmat bagi Orang Brengsek Beraksi dan Bikin Rugi

14 September 2023
Balada Aktivis Hedon: Konferensi (dan Party) Sana-Sini Hanya demi Konten dan Aktualisasi Diri

Balada Aktivis Hedon: Konferensi (dan Party) Sana-Sini Hanya demi Konten dan Aktualisasi Diri

8 November 2023
Mengapa Kebanyakan Penerima Beasiswa Kurang Mampu Bergaya Hidup Hedonis?

Mengapa Kebanyakan Penerima Beasiswa Kurang Mampu Bergaya Hidup Hedonis?

1 Februari 2020
Menghasilkan Uang Kekinian ala Kreator_ Content Creator Juga Bisa Sejahtera terminal mojok.co

Menghasilkan Uang Kekinian ala Kreator: Content Creator Juga Bisa Sejahtera

29 Juni 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.