Salah satu ikhtiar pemerintah untuk memutus rantai kemiskinan adalah menunaikan program-program bantuan sosial atau bansos. Yang namanya “bantuan” sudah tentu untuk mereka yang tidak mampu. Namun, banyak orang naik Yamaha NMAX, simbol kemapanan, ikut menikmati bansos.
Begitulah adanya, memang sayang seribu sayang. Melansir Kompas, pada awal 2023 sampai September 2023, negara berpotensi rugi hingga Rp140 miliar per bulan akibat dari penyaluran bansos yang tidak tepat sasaran. Sebenarnya angka ini jauh lebih sedikit dibanding awal 2021 sampai awal 2023. Saat itu, kerugian negara mencapai Rp523 miliar per bulan. Wah, kok bisa?
Menurut Pahala Nainggolan, Koordinator Pelaksana Strategi Nasional Pencegahan Korupsi, yang menyebabkan fenomena ini adalah data penerima bansos tidak update dan tidak ada verifikasi rutin. Padahal, update dan verifikasi data secara berkala itu penting mengingat fakta di lapangan pasti berubah-ubah. Salah satunya ada orang kaya, naik Yamaha NMAX, ikut makan bansos. Aneh banget.
Pergolakan batin mereka yang mengajukan kandidat penerima bansos
Sesibuk apa, sih, Kementerian Sosial sampai nggak bisa update dan verifikasi data penerima bansos? Kasihan banget sampai nggak mampu menentukan dan memperbaiki data penerima bantuan. Padahal mah itu kan tugas mereka.
Nah, soal Kementerian Sosial kita tinggalkan dulu. Yang kadang nggak banyak dibahas adalah soal pergolakan batin pejabat RT dan kelurahan setempat. Nah, ini yang sulit. Saya berusaha kuat untuk memahami perasaan Pak RT dan lurah saat hendak mengajukan kandidat penerima bansos.
Kadang muncul rasa nggak enak karena banyak “titipan” dari warganya sendiri. Padahal orang-orang ini sebenarnya tidak masuk kriteria penerima bansos. Meski tahu itu salah, sebagai pamong warga, mereka nggak bisa menolak. Nggak bisa menolak untuk berbuat salah padahal udah tahu si orang kaya ini baru beli Yamaha NMAX.
Baca halaman selanjutnya: Yamaha NMAX mewakili pertarungan simbol…