Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Menjaga Citra Bukan Tugas Utama Instansi Negara

Fernando Galang Rahmadana oleh Fernando Galang Rahmadana
19 Oktober 2021
A A
rakyat vs instansi negara

rakyat vs instansi negara

Share on FacebookShare on Twitter

Akhir-akhir ini, kita sedang melihat prahara masyarakat sipil vs anggota instansi negara. Kalian tau lah maksud saya yang mana. Sebenarnya, hal itu wajar-wajar saja. Toh, kritikan kepada instansi itu hal yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan. Tapi, kalau kritikan tersebut dibalas ancaman semata demi menjaga citra, rasanya ada yang perlu diluruskan.

Begini, menjaga citra itu bagus. Tapi, tidak serta merta segala hal dilakukan untuk menjaganya. Ketika kritik datang kepada sebuah instansi, yang harusnya dipikirkan pertama adalah mendengarkan kritik tersebut. Citra, pada titik ini, tak lagi jadi hal yang relevan.

Terlebih jika instansi negara yang dikritik adalah instansi yang vital untuk rakyat. Kritikan yang disematkan kepada instansi tersebut justru menjadi hal penting. Ya alasannya sederhana: tugas mereka emang untuk melayani rakyat, maka dari itu yang harus mereka bela dan dengar adalah rakyat dan hanya rakyat.

Jika mereka melawan rakyat untuk menjaga citra, malah aneh. Ha wong yang menggaji mereka ya rakyat. Kalau dalam bahasa Planet Knowhere sih, “Bite the hand that feeds you”.

Tapi, baiklah. Kita coba pakai kacamata kuda pembela instansi negara yang menggunakan alasan menjaga citra. Mereka berpikir bahwa citra instansi perlu dijaga agar tidak disepelekan atau dibecandain.

Pertanyaannya adalah, memangnya kalian dibayar untuk melindungi instansi?

Oknum-oknum (pakai kata oknum, biar tidak pedot oyot sama Orde Baru wqwqwq) anggota instansi yang meradang karena institusi tempatnya bernaung dikritik harusnya paham tentang hal ini. Mereka dibayar oleh rakyat, dan bekerja untuk rakyat. Jadi, suara mereka adalah suara yang harus didengarkan. Bahasa kerennya, vox populi, vox dei.

Tapi, berbeda jika oknum tersebut merasa bahwa kritikan pada instansi sama saja menyerang dirinya. Entah karena merasa bahwa dirinya (ketauan) tak becus bekerja, atau kesetiaan yang membabi buta. Atau malah dua-duanya. Kalau kek gitu sih, recipe for disaster namanya.

Baca Juga:

Mobil Dinas Pejabat Itu Memang Harus Mahal, kalau Bisa, Pilih yang Paling Mahal Sekalian

Semua (Memang) Salah Pemerintah

Padahal, pandangan mereka bisa diubah begini. Mereka bisa membela instansi negara dengan melindungi kritik serta mendengarkannya. Tak ada cara lain yang benar-benar tepat kecuali mendengarkan rakyat dan melaksanakan titah mereka.

Dengan cara itu, gesekan antara rakyat dan anggota instansi bisa diminimalisir. Kritik mungkin tak lagi disampaikan dengan sepedas sekarang. Mungkin malah dialog antarpihak jadi hal yang lumrah ketika ada hal yang tak seharusnya terjadi. Bukankah demokrasi menjunjung tinggi nilai-nilai musyawarah?

Kalau kritik ditanggapi dengan serangan, ya akhirnya membuat negara tak ubahnya ring tinju berukuran raksasa. Gesekan antara pemangku kepentingan dengan rakyat jadi hal yang umum terjadi. Friksi-friksi tak penting, yang bikin otak makin tumpul, jadi pandangan sehari-hari.

Memang, sudah saatnya orang-orang yang di atas sana, orang-orang dengan pemikiran zaman batu segera sadar bahwa mereka bukanlah dewa. Orang-orang yang sadar akan bagaimana seharusnya pelayan rakyat bekerja makin banyak dan berlipat ganda. Meminta mereka untuk tetap memuja dan tak menyentuh mereka justru akan bikin mereka kena serangan balik.

Tak perlu mengemis apresiasi, tak perlu meminta pemakluman, tak perlu meminta penghormatan. Hal tersebut akan muncul sendiri ketika kalian bekerja secara benar. Tak ada lagi atraksi-atraksi nggak penting macam administrasi bejibun dan tindakan feodal yang selama ini dipertontonkan.

Untuk penutup saya akan mengulangi apa-apa yang sudah saya tulis. Kalian, pembela instansi negara, harus paham bahwa tugas kalian itu bukan membela kantor, tapi melayani. Kalian juga bukan dewa yang harus disembah dan diberi sesaji. Kalian dibayar dari kantong-kantong rakyat yang membayar pajak. Vox populi, vox dei, pegang itu erat-erat.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 19 Oktober 2021 oleh

Tags: Citrainstansi negararakyatvox populi
Fernando Galang Rahmadana

Fernando Galang Rahmadana

Mahasiswa S1 Sosiologi FISIPOL UGM.

ArtikelTerkait

Taman Kota Bukan Cuma untuk Kota, Kan?

12 Desember 2022
mahasiswa

Hey Orang-orang Tua, Sudahlah, Jangan Menggembosi Gerakan Mahasiswa

25 September 2019
Anggaran TV 1,5 Miliar untuk DPR: Kurang Gede tuh, Nggak Bisa Minta yang Lebih Mahal?

Anggaran TV 1,5 Miliar untuk DPR: Kurang Gede tuh, Nggak Bisa Minta yang Lebih Mahal?

5 Oktober 2022
Gorr Adalah Kita, Orang-orang Tertindas yang Ingin Melawan

Gorr Adalah Kita, Orang-orang Tertindas yang Ingin Melawan

30 Juni 2022
Gambar Menyeramkan pada Bungkus Rokok Adalah Kesia-siaan yang Merusak Karya Seni terminal mojok.co

Rokok Bikin Rakyat Miskin Makin Miskin Itu Omong Kosong

16 September 2020
Semua (Memang) Salah Pemerintah

Semua (Memang) Salah Pemerintah

26 Agustus 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.