Kegiatan lomba tujuh belasan ini menjadi tradisi yang menarik dilakukan masyarakat Indonesia. Tapi, jangan lupakan orang di balik layar lomba tujuh belasan mereka adalah pemuda dan pemudi yang tergabung di karang taruna.
Bulan Agustus merupakan bulan bersejarah bagi bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan Indonesia yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945 membuat bulan ini menjadi bulan yang selalu ditunggu-tunggu. Perayaan kemerdekaan Indonesia selalu menjadi ajang bagi masyarakat Indonesia untuk memperlihatkan sikap bela negara dan kepeduliannya terhadap bangsa.
Kontribusi yang dihadirkan selalu bermacam-macam, yang paling umum dilakukan masyarakat adalah dengan mengibarkan bendera merah putih di halaman rumah, biasanya awal Agustus juga sudah terpasang bendera merah putih.
Kegiatan ketika hari ulang tahun Republik Indonesia yang berlangsung selama satu hari penuh di tanggal 17 Agustus, biasanya terdiri dari upacara bendera dan juga beberapa lomba sebagai ajang hiburan. Ini biasanya yang paling ditunggu-tunggu semua kalangan, karena menjadi ajang hiburan. Apa saja hiburan yang dijumpai? Biasanya ada lomba balap karung, lomba memasukan paku ke dalam botol, lomba kerupuk, dan masih banyak lagi.
Kegiatan lomba tujuh belasan ini menjadi tradisi yang menarik dilakukan masyarakat Indonesia. Tapi, jangan lupakan orang di balik layar lomba tujuh belasan mereka adalah pemuda dan pemudi yang tergabung di karang taruna.
Menyinggung tentang organisasi ini, saya penasaran bagaimana awal mula organisasi ini hadir hingga tetap eksis sampai saat ini, terutama ketika bulan Agustus saya yakin mereka semakin aktif. Mulai dari persiapan upacara, persiapan lomba, bahkan untuk malam pentasnya mereka juga yang merancang.
Menurut KBBI, karang taruna itu berarti tempat kegiatan (berhimpun dan sebagainya) para pemuda (remaja). Berdasarkan pengertian yang hadir dari KBBI, organisasi ini jelas menjadi organisasi yang terdiri dari para generasi muda.
Pada tanggal 26 september 1960, atau sekitar 61 tahun yang lalu, organisasi ini mulai terbentuk, selisih 15 tahun berarti dengan kemerdekaan Indonesia. Tempat berdirinya itu di Jakarta lebih tepatnya lagi di Kampung Melayu. Berdasarkan sejarah yang saya baca, organisasi ini berdiri dilatarbelakangi oleh keresahan karena timbulnya masalah tentang banyaknya anak yang putus sekolah, anak yatim piatu, hingga anak yang terpaksa membantu orang tua untuk mencari uang karena dipaksa keadaan. Kerjasama yang dilakukan Kampung Melayu dengan Departemen Sosial menjadi salah satu faktor pendorong terbentuknya organisasi ini.
Seiring waktu berlalu, berangkat dari latar belakang tadi. akhirnya pada 1969 berhasil terbentuklah 12 karang taruna. Tapi, karena Indonesia pada saat itu dihadapkan pada peristiwa G30 S/PKI, maka perkembangan organisasi ini jadi terhambat dan lambat. Namun, satu perkembangan pesat ditunjukan ketika Gubernur Jakarta, yaitu Ali Sadikin mulai melirik organisasi ini dengan memberikan subsidi, juga memerintahkan supaya organisasi ini difungsikan. Kerja keras memang tidak akan menghianati hasil.
Sejarah belum berhenti sampai di sana. Pada 1970, karang taruna DKI membentuk MPKT atau Mimbar Pengembangan Karang Taruna kecamatan, dengan tujuan menjadi sarana komunikasi bagi karang taruna kelurahan. Lalu, pada 1975 dilakukan musyawarah kerja, dan pada saat terukir lagi momen bersejarah ketika “Mars Karang Taruna” yang diciptakan oleh Gunaidi dinyanyikan untuk pertama kalinya.
Beberapa tahun setelahnya, Karang Taruna menyelenggarakan Musyawarah kerja nasional (Mukernas). Tahun 1980 berlangsung di Malang, Jawa Timur; tahun 1981 di Garut dengan hasil keputusan tentang susunan organisasi dan tata kerja; tahun 1982 pengesahan lambang karang taruna dan pada 1983 Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) memutuskan bahwa Karang Taruna ditetapkan sebagai wadah pengembangan bagi generasi muda.
Perjuangan organisasi ini harus semakin giat untuk bertahan, karena pada 1997 mengalami kemunduran. Hal ini disebabkan Indonesia sedang mengalami masa krisis. Puncaknya terjadi pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid yang memutuskan membubarkan Departemen Sosial. Namun hal itu, tidak serta merta membuat organisasi ini padam, masih ada yang tetap eksis dan bertahan. Hingga akhirnya pada 2001 diadakan temu karya karang taruna di kota medan, dan menghasilkan keputusan bahwa organisasi ini diubah menjadi Karang Taruna Indonesia. Namun, nama ini hanya bertahan sampai 2005, pada saat temu karya 2005 di Banten dilakukan perubahan nama menjadi Karang Taruna.
Sejarah yang panjang hingga membuat organisasi ini semakin memperlihatkan kontribusi lainnya bagi masyarakat, terutama di masa kini. Kreativitas yang muncul dari pikiran para generasi muda mampu menghadirkan ide-ide baru dalam dunia organisasi ini sehingga acara tujuh belasan semakin menarik, seperti lomba yang semakin berinovasi. Contohnya dapat dilihat dari lomba balap karung yang menggunakan helm sebagai atributnya.
BACA JUGA 5 Rekomendasi Lomba Agustusan Virtual biar Ultah Indonesia Tetap Meriah! dan tulisan Wanda Widian lainnya.