Gurauan orang-orang terhadap kota kelahiran saya macam-macam. Mulai dari kasus skandal Vina Garut hingga mengatakan Adolf Hitler mati di Garut. Saya tidak masalah jika bercandaan mereka hanya sebatas mengatakan bahwa tradisi adu domba Garut tidak berkpribinatangan. Sebab, dugaan saya, mereka barangkali tidak pernah menyaksikan langsung tradisi tersebut. Terkait tradisi adu domba, saya pernah membahasnya di sini. Namun, ketika lelucon mereka masuk ke pembahasan soal Adolf Hitler mati di Garut, tentu saja sebagai orang yang besar di Garut, saya tertarik untuk membahasnya.
Begini. Bagi saya, Garut adalah salah satu kota terunik di Jawa Barat. Jika dibandingkan dengan tetangga kami (Bandung), kota Intan lebih menarik untuk dikuak lebih dalam. Jujur, saya senang meromantisasi kota kelahiran saya ini. Hal ini saya lakukan agar Garut bisa diketahui banyak orang. Meskipun, ketertarikan orang-orang ketika berkunjung ke provinsi Jawa Barat, kebanyakan ingin ke Bandung. Sebab, ada ungkapan bahwa Bandung diciptakan ketika Tuhan sedang tersenyum. Padahal, Martinus Antonius Weselinus Brouwer, orang pertama yang menyatakan ungkapan tersebut lebih tepatnya mengungkapkan bahwa bumi Pasundan lahir saat Tuhan sedang tersenyum. Artinya, Garut, Sumedang dan kota-kota Pasundan lain, diciptakan juga saat Tuhan sedang tersenyum.
Akan tetapi, mau bagaimana pun saya pengin diakui Garut diciptakan saat Tuhan sedang tersenyum, tetaplah orang-orang lebih terpesona sama kota Bandung. Jadi, mari masuk ke inti pembahasan. Nah, apa benar Adolf Hitler mati di Garut? Saya pikir, pertanyaan ini cukup memikat pembaca untuk mengklik tulisan ini. Sekaligus juga, saya membahas ini untuk redaktur Terminal Mojok yang pernah mengedit judul tulisan saya yang awalnya “Kenali 10 makanan khas kota Garut” menjadi “Garut bukan cuma dodol dan makam Hitler”. ((Makam Hitler)).
Memang, tidak bisa dimungkiri, makam Hitler masih menjadi misteri. Dan banyak orang-orang beranggapan bahwa beliau mati sekaligus dimakamkan di Garut. Ada juga yang beranggapan bahwa beliau dimakamkan di Surabaya. Namun, Wali Kota Surabaya, Ibu Risma tidak berani membenarkan bahwa Hitler dimakamkan di kotanya. Oleh karena informasi-informasi yang belum pasti inilah, teman-teman jangan langsung percaya dulu kalau Adolf Hitler mati dan dimakamkan di Garut.
Saya melakukan survei kecil-kecilan di media sosial tentang apa yang menjadi alasan orang-orang mengatakan Adolf Hitler mati di Garut. Hasilnya, hal itu muncul disebabkan oleh buku Garut Kota Illuminati terbit 2013 lalu. Buku tersebut ditulis oleh Pak Ahmad Yanuana Samantho. Hingga kemudian, pemimpin Nazi itu ramai diperbincangkan dan dikaitkan dengan kota Garut. Bahkan, sampai sekarang, kalau Anda ketik “Adolf Hitler mati di Garut” di kolom pencarian Twitter, pasti ada yang ngetwit begitu.
Buku Garut Kota Illuminati, bagi saya, cukup menuai kontroversi. Di dalam buku ini disinyalir bahwa Garut pernah menjadi pusat gerakan illuminati. Salah satu buktinya bisa ditemukan di Masjid Agung Garut. Pada masjid ini terdapat menara kembar dan pintu serta jendela tampak muka yang terdiri atas 12 bentuk segitiga piramida di atas kolom-kolomnya. Diduga, Masjid Agung Garut dulunya merupakan loji freemason.
Nah, sedikit spoiler di buku ini, kaum illuminati freemason selalu menjadikan Indonesia sebagai tanah tinggal mereka. Terlebih, Garut dipandang sebagai kota yang menyimpan sejarah rahasia illuminati yang sangat penting. Mereka sampai menjuluki Garut sebagai Swiss van Java. Mereka memandang bahwa Garut sebagai kembaran Swiss, negara di Eropa yang menjadi basis gerakan dan pusat keuangan kaum illuminati freemason. Maka dari itu, tokoh penting illuminati asal Jerman, Adolf Hitler pernah tinggal di Garut.
Masih dalam buku Garut Kota Illuminati, Adolf Hitler diceritakan pernah tinggal di Garut sebab kota ini menjadi semacam tempat pencarian Atlantis yang hilang. Ia melarikan diri ke Indonesia setelah kekalahan Nazi pada Perang Dunia II. Temuan ini mematahkan versi yang paling populer tentang kematian Hitler, bahwa ia mati karena bunuh diri dengan menembak diri dan minum racun sianida.
Singkat cerita, Hitler katanya masuk Islam dan menikah dengan seorang Muslimah di hadapan seorang kiai di salah satu pesantren di Garut. Kemudian, ia pergi ke Lombok dan bekerja sebagai dokter dengan mengganti namanya menjadi dr. Poch. Uniknya, sampai sekarang, buku Garut Kota Illuminati bagi sebagian masyarakat Garut, ada yang peduli dan tidak. Bahkan, anggapan orang-orang mengenai Hitler mati di Garut menjadi sebuah aib bagi masyarakat Garut.
Jadi, apa benar Adolf Hitler mati di Garut? Sebagai orang Garut, saya menyatakan nggak lah, gila aja. Mana ada Hitler main ke Garut. Jajan kagak, bikin aib iya.
BACA JUGA Panduan buat yang Bingung Memilih Cilok, Cilor, atau Telur Gulung dan tulisan Muhammad Ridwansyah lainnya.