Seperti pada tulisan saya sebelumnya berjudul Review Bus Bumel Jogja-Solo Sebagai Solusi Jika Kehabisan Tiket Prameks, saya mendeklarasikan bahwa saya merupakan seorang yang kerap ngelaju bolak-balik Jogja-Solo. Sudah banyak moda angkutan yang pernah saya naiki untuk ngelaju antara Jogja-Solo ini. Mulai dari KA Prameks, Bus, hingga motoran, tetapi paling sering sih motoran. Jadi bisa dibilang separuh kehidupan saya berada di Jalan Jogja-Solo.
Banyak kejadian-kejadian aneh yang menimpa saya ketika ngelaju melewati jalan Jogja-Solo. Mulai dari peristiwa mistis, menyaksikan kecelakaan, dan hal-hal aneh lainnya. Pada tulisan kali ini saya berkesempatan mengulas beberapa tempat yang sering terjadi kecelakaan dan tempat angker di jalan Jogja-Solo versi saya sendiri.
1. Kandang Menjangan
Jalan Jogja-Solo di depan Kandang Menjangan atau Markas Kopassus Kartasura merupakan salah satu kawasan yang sering terjadi kecelakaan, yang tak jarang menelan korban jiwa. Hal ini dikarenakan jalan yang mulus dan tanpa hambatan, sehingga banyak pengendara yang memacu kecepatan seperti alap-alap.
Kawasan Kandang Menjangan juga merupakan daerah yang angker, banyak yang mengatakan bahwa sungai di timur Kandang Menjangan terdapat penunggu berwujud nenek tua. Tetapi sampai saat ini saya belum pernah mendapati nenek penunggu tersebut, tetapi ketika saya melewati sungai itu pasti bulu kuduk saya berdiri alhasil saya selalu ngebut ketika melewati sungai tersebut. Mungkin hal ini juga menjadi faktor kedua yang menyebabkan banyak pengendara ngebut saat melewati Kandang Menjangan.
2. Besole-Karangwuni
Yang satu ini tempat favoritnya kecelakaan bus Sugeng Rahayu. Memang Jalan Jogja-Solo petak Besole-Karangwuni merupakan jalan yang cukup lengang, tapi saking lengang dan sepinya petak ini menjadi alasan mengapa petak ini juga sering terjadi kecelakaan.
Saya sendiri ketika melewati petak ini suasananya mesti kebawa ngantuk entah apa penyebabnya. Saya belum mendengar hal mistis mengenai jalan yang satu ini, tetapi yang pasti Besole-Karangwuni kerap terjadi kecelakaan. Mungkin faktor lain yang menyebabkan kenapa di sini sering terjadi kecelakaan adalah banyaknya warung soto yang yang membuat gagal fokus pengendara.
3. Tegalmas
Daerah Tegalmas, Klaten yang sering terjadi kecelakaan adalah di pertigaan Jl Alternatif Jogja-Wonogiri. Ketika melewati pertigaan ini saya sering mendapati pengendara yang ngawur ketika menyebrang mak kluwer. Bentuk pertigaan yang menyerong ini menurut saya menjadi alasan pengendara kurang memperhatikan ketika menyebrang. Juga pengendara yang memacu kecepatan tinggi seperti alap-alap dari arah timur sering telat untuk mengerem ketika mendapati kendaraan yang menyebrang secara ngawur, sehingga kecelakaan pun tak terelakan.
4. Bogem, Prambanan
Kecelakaan yang kerap terjadi di Bogem, Prambanan sering dikaitkan dengan jin pesugihan salah satu warung di daerah ini. Saya juga belum membuktikan apakah warung yang dimaksud benar-benar memiliki pesugihan yang sering mencari tumbal apakah juga hanya mitos belaka, tetapi yang pasti daerah ini sering sekali terjadi kecelakaan.
Analisis saya setiap pengendara ketika melewati daerah ini sikap mengendarainya menjadi beda, yang tadinya santuy menjadi ngosek, mungkin ini efek dari kelamaan menunggu lampu merah pasar Prambanan, apalagi yang dari arah Jogja apabila ke-setop lampu merah yang cukup lama di perempatan Bogem saat lampu hijau pasti pada ngebut ngosek, hal ini menurut menjadi alasan yang rasional mengapa daerah Bogem sering terjadi kecelakaan.
5. Daerah Kalasan
Bapak saya sering mengingatkan saya apabila lewat Jalan Jogja-Solo petak Kalasan pada waktu wayah surup (petang hari) agar berhenti terlebih dahulu untuk istirahat solat maghrib dan menunggu habis maghrib untuk melanjutkan perjalanan. Saya tidak tahu mengapa bapak saya mengingatkan khusus saat melewati Kalasan, apakah ini hanya motif bapak agar saya mengutamakan solat maghrib terlebih dahulu kemudian melanjutkan perjalanan. Atau mungkin bapak saya percaya pada mitos yang menyebutkan bahwa daerah Kalasan merupakan daerah yang angker, dan apabila memasuki wayah surup intensitas keangkeran menjadi besar. Hal ini mengacu pada kejadian-kejadian kecelakaan daerah Kalasan yang sering terjadi saat memasuki wayah surup. Yang pasti saya hanya bisa bilang wallahualam.
Para pembaca bisa percaya maupun tidak mengenai hal ini, semua yang saya sebutkan di atas merupakan pengalaman pribadi saya. Yang pasti saya hanya berpesan kepada saya sendiri dan kepada para sedulur pembaca untuk tetap hati-hati ketika berkendara di mana pun kapan pun. Dan usahakan untuk selalu berdoa sebelum melakukan perjalanan, karena kita tidak tahu marabahaya apa yang akan kita hadapi di jalan.
BACA JUGA Review Bus Bumel Jogja-Solo Sebagai Solusi Jika Kehabisan Tiket Prameks dan tulisan Adien Tsaqif Wardhana lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.