Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Menggoreng Isu Pelakor Lewat Album Baru Taylor Swift, ‘Folklore’

Elsa Fitriyani oleh Elsa Fitriyani
12 September 2020
A A
Menggoreng Isu Pelakor Lewat Album Baru Taylor Swift, Folklore cardigan august james country music terminal mojok.co

Menggoreng Isu Pelakor Lewat Album Baru Taylor Swift, Folklore cardigan august james country music terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Tepat 23 Juli lalu, Taylor Swift yang mengawali karier musiknya dalam genre country secara mengejutkan mengumumkan rilisnya album ke-8. Saya pribadi menyenangi Taylor Swift dari sejak 2009. Setahu saya, selama ini Swift selalu memberi tanggal rilis album barunya dari jauh-jauh hari. Entah itu hanya berupa postingan di Facebook, pasang tanggal rilis di bio Twitter, hingga yang agak niat dengan pasang fitur countdown di Instagram Story. 

Taylor Swift mungkin kini sudah tidak terlalu membutuhkan promo jangka panjang seperti dulu. Empat belas tahun berkarya membuatnya memiliki jutaan fans yang tersebar di berbagai negara. Hasilnya, meski merilis album secara mendadak tanpa diawali promosi apa pun, atensi yang didapatkannya tetap sangat besar.

Album Folklore digambarkan sebagai album dadakan yang ia buat selama karantina diri di rumah. Album ini juga dianggap paling santuy dibanding album-albumnya yang lain.

Folklore dibuat seolah se-mager mungkin, dari nada-nada dalam setiap lagunya, dari jumlah instrumennya, bahkan huruf-huruf yang digunakan dalam album tersebut semuanya menggunakan huruf kecil seperti dibuat sepersonal mungkin, kayak isi chat WhatsApp kita ke tetangga sebelah.

Folklore memiliki 16 lagu yang semuanya ciamik dan bagi saya, ini album paling estetik yang pernah Taylor Swift telurkan. Tapi, entah mengapa ada beberapa lagu yang paling memantik atensi dari para pendengar.

Album Folklore digadang-gadang sebagai albumnya orang-orang yang pernah terjebak dalam cinta segitiga. Terbukti dengan adanya tiga buah lagu yang dibuat seolah bersahut-sahutan satu sama lain. Ketiganya adalah “Cardigan”, “August”, dan “Betty”.

Bila Evie Tamala pernah punya lagu “Tunggara” dan Maia Estianty punya “Sang Penggoda”, saya rasa “August” punya isi mirip-mirip tapi dengan warna dan perspektif lain.

Tidak hanya mendengar liriknya untuk diinterpretasikan sendiri, sebagai fans saya merasa berkewajiban untuk ikut merusuh di timeline atau cari tahu tanggapan-tanggapan Swifties lain mengenai album tersebut. Taylor Swift sendiri sudah menjelaskan tiga lagu dari tiga perspektif berbeda tersebut.

Baca Juga:

Aksi Liar Sok Rock n Roll dan Destruktif di Panggung Musik yang Kerap Merugikan Tidak Bisa Dibenarkan!

5 Starter Pack Remaja Jompo Saat Nonton Festival Musik

Orang awam mungkin akan berpikir, lagu “August” hanyalah lagu curahan hati biasa seorang perempuan yang tidak bisa memiliki seseorang secara utuh. Nyatanya, “Cardigan” menceritakan pandangan seorang perempuan yang diselingkuhi.

“Betty” digambarkan sebagai lagu permintaan maaf seorang anak laki-laki berusia 17 tahun yang menyesali perbuatannya, tapi bagaimanapun terlihat ketidakseriusannya melalui nada dalam lagu tersebut yang dibuat ceria.

Sedangkan “August” adalah lagu yang menceritakan sisi perempuan yang berselingkuh dengan si cowok as known as pelakor.

“August” merupakan lagu yang paling saya suka dari Folklore. Dari sisi musik dan instrumen, semua harmoninya perfecto. Di lagu ini kita seolah dipaksa untuk memahami pahitnya dampak cinta segitiga yang ternyata juga dirasakan si pelakor.

Dalam “August”, digambarkan bagaimana si cewek tadi sadar dengan kesalahannya tapi tidak bisa bersikukuh dengan hati nuraninya. Walau ia sadar si cowok bisa kembali kapan saja ke pacarnya, ia tidak bisa tidak menikmati setiap detik kebersamaan mereka.

Di sini saya merasa Taylor Swift tengah fokus menargetkan pasarnya ke Indonesia, soalnya isu pelakor adalah isu paling laku untuk digoreng di Indonesia. Hahaha.

Terbukti dengan kehadiran sinema Indosiar yang tayang seharian penuh dengan model cerita yang itu-itu saja dan mudah ditebak endingnya, tapi sangat laku di pasaran.

Secara keseluruhan, ketiga lagu tadi dibuat dengan sangat apik dan enak didengar. Kayak lagi dengar orang berantem, tapi pakai nada. Apa yang bisa saya simpulkan dari tiga lagu tersebut, isinya adalah cinta segitiga antara James, Betty, dan si August girl yang masing-masing mereka punya kegetiran masing-masing.

Meski pada ending lagunya masing-masing mereka seolah tidak bisa melepaskan satu sama lain, kita bisa belajar bahwa selingkuh dan perselingkuhan adalah hal yang membingungkan.

BACA JUGA Sebuah Pledoi dari Acne Fighter Soal Kesholehan Pengguna Skincare yang Sering Dipertanyakan atau tulisan Elsa Fitriyani lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 12 September 2020 oleh

Tags: folkloreMusikreview albumtaylor swift
Elsa Fitriyani

Elsa Fitriyani

Admin Keuangan yang dibayar untuk menjadi pelit dan perhitungan sekaligus guru les yang kebanyakan ngeles

ArtikelTerkait

Apakah Salah Jika Fans Manchester United Menyukai The Beatles dan Osis MOJOK.CO

Manchester United Mengidolakan Beatles dan Oasis: Ketika Musik Menembus Batas Rivalitas

28 Juli 2020
tarling

Tarling Cirebonan dan Konsep Marketing Mix yang Terkandung Di Dalamnya

19 Agustus 2019
Di YouTube, Saya Lebih Suka Suara Musisi Versi Konser daripada Rekaman Studio terminal mojok.co

Di YouTube, Saya Lebih Suka Suara Musisi Versi Konser daripada Rekaman Studio

23 Desember 2020
5 Lagu Sunda yang Maknanya Nggak Kalah sama 'Cidro' dan 'Sewu Kutho' terminal mojok.co didi kempot campursari sunda keroncong sunda

5 Lagu Sunda yang Maknanya Nggak Kalah sama ‘Cidro’ dan ‘Sewu Kutho’

26 November 2020
Soal Selera Musik, Kita Adalah Korban Dikotomi Media

Lagu “Polisi Skena”: Sentilan Gemas Sir Dandy untuk para Polisi Skena

11 Mei 2020
TikTok Music, Aplikasi Streaming Musik Terbaru Lebih Unggul daripada Spotify

TikTok Music, Aplikasi Streaming Musik Terbaru Lebih Unggul daripada Spotify

27 Maret 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.