Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

Mengerjakan Skripsi di Coffee Shop Itu 100 Persen Gaya-gayaan, Nol Persen Ngerjain Beneran

M. Farid Hermawan oleh M. Farid Hermawan
30 Mei 2021
A A
mengerjakan skripsi kuliah sidang skripsi Kiat Merampungkan Skripsi dari Kisah Pewayangan Bambang Ekalaya MOJOK.CO

Kiat Merampungkan Skripsi dari Kisah Pewayangan Bambang Ekalaya MOJOK.CO

Share on FacebookShare on Twitter

Entah sejak kapan tren mengerjakan skripsi di coffee shop muncul. Namun, semakin ke sini, tren tersebut tampaknya semakin menjadi budaya yang harus dilakukan oleh para mahasiswa yang sedang garap skripsi. Tanpa coffee shop, nampaknya semangat para mahasiswa untuk mengerjakan skripsi kayaknya bakal hilang.

Tren mengerjakan skripsi di coffee shop sudah saya saksikan sejak saya sendiri sedang proses garap skripsi. Kawan-kawan saya dengan begitu hebohnya upload Instastory sedang kumpul-kumpul sambil minum kopi 25 ribuan ditemani dengan laptop dan keseruan-keseruan lainnya. Saya pun nggak munafik bahwa saya juga pernah ikut gabung untuk mengerjakan skripsi di coffee shop. Namun, di balik tren mengerjakan skripsi di coffee shop, saya menemukan kebenaran yang sebaiknya saya informasikan kepada kalian semua.

Mengerjakan skripsi di coffee shop itu seratus persen cuma buat gaya-gayaan doang, nulis skripsinya cuma omong kosong. Jangan pernah berpikir bahwa ketika kamu buka Instagram terus melihat kawan-kawanmu sedang nongkrong di coffee shop terus menuliskan status sedang garap skripsi atau sedang berpose seolah-olah sedang menulis skripsi. Ingatlah, itu cuma omong kosong saja. Ingat sekali lagi, OMONG KOSONG.

Momen garap skripsi di coffee shop cuma ajang untuk eksis dan pamer latar belakang estetik. Selain itu untuk bahan konten aja, kan keren tu kalau difoto sedang menatap laptop terus di sampingnya ada botol kopi 25 ribuan yang rasanya itu-itu aja dengan ditambah bukunya Haruki Murakami yang teronggok di samping laptop. Soal skripsi mah ya bodo amat. Yang penting bisa foto-foto gimmick sedang mengerjakan skripsi aja dulu, urusan nulis skripsinya ya nanti-nanti aja.

Tren mahasiswa menulis skripsi di coffee shop hanyalah ajang untuk bercengkrama, bergosip, dan ketawa-ketiwi. Nulis skripsinya tetap aja di rumah dan kamar kos masing-masing. 

Saya merasakan sendiri bahwa garap skripsi di coffee shop itu nggak ada enak-enaknya. Justru malah bikin pikiran kacau dan nggak fokus. Sedangkan ketika garap skripsi, yang dibutuhkan itu adalah ketenangan dan lingkungan yang bisa bikin fokus. Sedangkan di coffee shop, hal itu sulit didapat ketika betapa berisiknya orang di sebelah kita suara ketawanya kenceng banget kayak Godzilla lagi ngorok. Apalagi kalau di coffee shop itu nyetel musiknya luar biasa berisik. Sudahlah, sudahi niat nongkrong di coffee shop dengan tujuan menyelesaikan skripsi. 

Bayangkan, berapa banyak hal yang hilang dari proses kamu mengikuti tren gaya-gayaan mengerjakan skripsi di coffee shop? 

Pertama, tentu saja adalah waktumu. Ya, waktumu jadi terbuang percuma hanya untuk ngakak-ngakak doang dan ngegibah orang lain. Fokusmu untuk garap skripsi di coffee shop bareng temen cuma bertahan lima menit. Sisanya cuma buat ngobrol dan yang pasti foto-foto gimmick mengerjakan skripsi buat ditaruh di Instagram. Padahal jika kamu tidak ke coffee shop, waktumu pasti bakal lebih luang untuk lebih fokus menggarap skripsi di kamar kosmu dengan seribu ketenangan dan yang pastinya nggak keluar duit banyak cuma untuk beli kopi yang rasanya gitu-gitu aja. Lain cerita kalau kamu sudah mentok banget sama skripsimu, boleh lah kamu keluar kamar untuk bergerilya meminta bantuan dan penjelasan terkait skripsimu.

Baca Juga:

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

Unek-unek Barista yang Tidak Tersampaikan ke Pelanggan Kafe yang Kurang Peka

Berikutnya kamu bakal rugi uang buat muasin ego dan tren sirkelmu aja. Demi bisa eksis terlihat sedang mengerjakan skripsi, kamu akhirnya ikut juga ke coffee shop dengan tujuan garap skripsi yang sebenarnya ketika sudah di lokasi, tujuan awal pasti akan pudar. Bayangkan, sudahnya duit kamu habis beli kopi, waktumu terbuang nggak guna, dan skripsimu nggak selesai-selesai hanya demi konten yang dianggap keren. Sungguh itu hal yang terlalu konyol untuk dilakukan.

Ketimbang kamu sibuk ngikutin tren mengerjakan skripsi di coffee shop yang keren itu. Alangkah lebih baiknya kamu fokus garap skripsi di kamarmu sendiri. Entah itu kamar kos atau rumahmu, justru tempat itulah yang benar-benar harus kamu manfaatkan karena nggak ada skripsi yang seratus persen bisa dibuat di coffee shop. Tapi percayalah, banyak skripsi yang seratus persen berhasil dibuat di kamar kos atau rumah.

Mengerjakan skripsi di coffee shop ada baiknya kamu lakukan sekali-sekali saja. Jangan terlalu sering. Untuk refreshing bolehlah. Cuma jika dijadikan tempat yang tetap, rasa-rasanya itu bukanlah pilihan yang bijak. Karena bukannya skripsi selesai, malah skripsi jadi telat digarap karena keasyikan ngobrol bareng teman.

Berdasarkan apa yang saya alami, mereka yang terlihat asyik garap skripsi di coffee shop justru mereka yang skripsinya cenderung telat selesai. Lain hal ketika mereka yang jarang terlihat eksis baik di media sosial maupun di coffee shop, eh tau-tau sudah mau sidang hasil aja saking nggak terendus dan fokusnya mereka.. Hipotesa saya mengapa hal itu terjadi bisa jadi karena proses garap skripsi di coffee shop itu terlalu banyak distraksi yang membuat mahasiswa jadi terlena ngobrol dengan orang lain ketimbang fokus garap skripsi. Sedangkan mereka yang sangat jarang ke coffee shop buat garap skripsi, cenderung lebih fokus karena ke coffee shopnya paling pas lagi suntuk dan itu cuma sekali-sekali aja. Sisanya dikerjakan di tempat seperti perpustakaan dan kamar. 

Teruntuk kalian semua yang saat ini masih pusing gawe skripsi. Ingat bahwa coffee shop bukan tempat yang baik untuk mengerjakan skripsi. Tempat itu hanya akan membuatmu melupakan skripsimu dan meningkatan level gaya-gayaanmu ke level yang cringe. Coffee shop hanya akan memberikanmu kesia-siaan yang membuat progres skripsimu mentok. Jadi, sudahi gaya-gayaanmu mengerjakan skripsi di coffee shop. Sana fokus nulis skripsi di kamar kos atau rumahmu.

BACA JUGA 4 Tips Jitu agar Tambah Molor Mengerjakan Skripsi dan artikel M. Farid Hermawan lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 16 November 2021 oleh

Tags: Coffee ShopInstastorymengerjakan skripsipendidikan terminal
M. Farid Hermawan

M. Farid Hermawan

Manusia

ArtikelTerkait

kasta

Apa Benar Kopi Dapat Menentukan Kasta Seseorang?

25 September 2019
Duolingo vs Memrise: Aplikasi Mana yang Cocok buat Belajar Bahasa Asing? terminal mojok.co

Duolingo vs Memrise: Aplikasi Mana yang Cocok buat Belajar Bahasa Asing?

1 Agustus 2021
Barista Coffee Shop kalau Dimintain Rekomendasi Menu Terus Jawab Tergantung Selera Itu Baiknya Resign Aja, Sumpah upselling

Panduan Berhadapan dengan Rayuan Sakti Barista yang Berusaha Upselling  

26 November 2023
guru slb pendidikan khusus pendidikan luar biasa sarjana spesialisasi pengalaman disabilitas mojok.co

Lulusan Jurusan Pendidikan Luar Biasa Itu Nggak Selalu Bisa Bahasa Isyarat

25 Juni 2021
Jalan Udayana Mataram, Pernah Jadi Tempat Nongkrong Favorit Sebelum Tergeser Coffee Shop Mojok.co

Jalan Udayana Mataram, Pernah Jadi Tempat Nongkrong Favorit Sebelum Tergeser Coffee Shop

10 November 2023
Belajar Nilai Kepemimpinan dari Zorbes, Tokoh dalam 'Kisah Seekor Camar dan Kucing yang Mengajarinya Terbang' oleh Luis Sepúlveda terminal mojok

Belajar Nilai Kepemimpinan dari Zorbes, Tokoh dalam ‘Kisah Seekor Camar dan Kucing yang Mengajarinya Terbang’ oleh Luis Sepúlveda

26 Mei 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

15 Desember 2025
Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025
Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia Mojok.co

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

13 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.