Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Menerka Alasan Warung Kopi di Flores Sering Sepi Pengunjung

Alexandros Ngala Solo Wea oleh Alexandros Ngala Solo Wea
2 Maret 2021
A A
Menguak Alasan Warung Kopi di Flores Sering Sepi Pengunjung Terminal Mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Pulau Flores di Nusa Tenggara Timur selain istimewa dengan Komodo (menurut salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat), ada hal lain yang menurut saya tak kalah istimewanya, yaitu hasil bumi seperti kopi. Flores merupakan salah satu wilayah penghasil kopi di Indonesia yang cukup terkenal. Paling tidak terdapat dua daerah di Flores yang terkenal sebagai penghasil kopi, yaitu Manggarai dan Ngada.

Hal ini mungkin saja dipengaruh oleh letak geografis Flores, cuaca, struktur tanah, atau apa pun itu sehingga Flores mampu menghasilkan biji kopi yang baik. Sebagian kalangan penikmat senja atau pencumbu kopi mungkin sudah tidak asing lagi kopi Flores.

Meskipun dikenal sebagai daerah penghasil kopi di Indonesia, faktanya tidak banyak warung kopi yang ada di Flores, khususnya di ibu kota kabupaten yang ada di Pulau Flores. Berbeda dengan kondisi di Pulau Jawa seperti Surabaya yang hampir setiap gang pasti terselip beberapa warung kopi, atau mungkin di Jogja dengan angkringannya yang menyajikan kopi jos atau kopi klotok, warung kopi di Flores berbeda dari segi pengunjung.

Warung kopi yang ada di Flores boleh dibilang sangat sepi pengunjung. Bahkan, dalam satu hari bisa tidak ada pengunjung sama sekali. Saat saya berdiskusi dengan salah seorang teman yang hendak membuka warung kopi di Bajawa, kami mencoba mencari alasan kira-kira apa yang menyebabkan warung kopi di sana sepi pengunjung. Berikut beberapa hal yang bisa disimpulkan dari diskusi gabut kami.

#1 Setiap rumah di Flores punya stok kopi

Karena Flores terkenal sebagai daerah penghasil kopi, maka kopi menjadi sangat mudah diperoleh di pasar. Kalian bisa menemukan bubuk kopi di pasar tradisional atau kios (seperti warung klotok) di dekat rumah. Setiap orang di rumah pasti menyediakan kopi untuk diminum sendiri atau disuguhkan kepada tamu yang datang. Jadi, kalau di rumah punya stok kopi, kenapa harus pergi ke warkop? Mau nebeng WiFi?

#2 Kopi adalah minuman pertama yang ditawarkan ke tamu yang datang

Orang Flores dikenal sangat ramah pada para pendatang atau sesama kerabat. Kalau stok kopi di rumah sudah habis, kita bisa menggunakan jurus bertamu ke rumah tetangga atau teman. Jadi kalau kamu mau ngopi, mending bertamu saja ke rumah tetangga atau kerabat. Nggak perlu jauh-jauh ke warkop. Kalau ada yang gratis kenapa mesti bayar? Wqwqwq.

#3 Fasilitas menentukan pengunjung

Fasilitas warkop di Flores bisa dikatakan sangat sederhana. Menu yang tersedia biasanya menu dasar seperti kopi, pisang goreng, dan sambal cocol sebagai pelengkap. Jangan harap kalian akan menemukan menu lain seperti Pop Ice, Marimas, Nutrisari dan lain-lain. Kalau kalian mencari WiFi di warkop yang ada di Flores, sepertinya kalian salah alamat. Lagian warung kopi yaaa jualan kopi, kenapa harus ada Pop Ice dan teman-temannya? Harusnya diberi nama warung aneka minuman, bukannya warung kopi!

#4 Cuaca menentukan waktu ngopi

Cuaca mungkin saja membawa berkah untuk kopi Flores sehingga memengaruhi cita rasa kopi yang dihasilkan, tetapi cuaca juga bisa membawa pengaruh lain untuk warung kopi yang ada di Flores. Manggarai dan Bajawa sebagai daerah penghasil kopi memiliki cuaca yang sangat dingin, sehingga orang-orang lebih memilih ngopi di rumah sambil bakar kayu di dapur untuk menghangatkan badan daripada ngopi di warkop sambil dingin-dinginan. Apa faedahnya coba? Yang ada malah kopinya keburu dingin sebelum diminum.

Baca Juga:

Menebak Alasan Starbucks di Tegal Sepi Pengunjung

Mempertanyakan Coffee Shop yang Mematok Harga Tanggung, Bikin Repot Pembeli Saja

#5 Warkop bukan tongkrongan anak muda di Flores

Selama masa perkuliahan di Surabaya sampai sudah bekerja, dalam beberapa kesempatan saya sering memperhatikan para pengunjung yang datang ke warkop di Surabaya bervariasi. Mulai dari para bocil yang sekadar memesan es teh manis dan heboh bermain FF atau game online lainnya, para pelajar sekolah, anak kuliahan, bahkan bapak-bapak yang ke warkop dengan sarungan.

Berbeda dengan anak muda di Flores yang lebih memilih nongkrong di jalanan atau deker sambil menenggak minuman tradisional daripada ngopi di warkop. Kalau mau ngopi yaaa mending di rumah atau bertamu ke rumah teman daripada ke warkop dan bayar pula. Mana uang jajan juga pas-pasan.

Sebagai seorang Flores tulen, sudah sepatutnya saya membanggakan kopi Flores pada teman-teman kantor yang punya kebiasaan ngopi sehabis jam makan siang. Beberapa teman saya pun memberikan tanggapan yang baik setelah saya menyuguhkan kopi Flores pada mereka.

Setelah berdiskusi absurd sambil menikmati kopi Flores, teman saya jadi berpikir ulang untuk merealisasikan niatnya membuka warung kopi atau tidak. Tetapi sebagai teman, saya mendukung niat berbisnisnya. Seperti kata Bang Benn dalam Filosofi Kopi bahwa setiap kopi yang enak akan menemukan penikmatnya masing-masing. Lagi pula dalam memulai suatu bisnis usaha, selain modal uang juga butuh modal nekat. Selagi dia bisa menyajikan kopi yang enak, saya yakin pasti banyak yang mampir ke warung kopinya nanti.

BACA JUGA Dear Penjual di Warung Kopi, Tolong Volume Musiknya Jangan Terlalu Keras atau tulisan Alexandros Ngala Solo Wea lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 2 Maret 2021 oleh

Tags: FloresWarung Kopi
Alexandros Ngala Solo Wea

Alexandros Ngala Solo Wea

Tidak suka basa-basi tetapi suka sambat.

ArtikelTerkait

warung kopi

Ke Warung Kopi: Pamitnya Ngopi, Tapi Pesannya Teh Jumbo

28 Mei 2019
wala pulau flores labuan bajo nusa tenggara timur mojok

Wala, Kata yang Begitu Lekat dengan Orang-orang Ngada, Flores

17 September 2021
4 Cara Penyajian Kopi di Aceh, Cermati agar Kalian Tidak Kaget ketika Ngopi di Sana Mojok.co

4 Cara Penyajian Kopi di Aceh, Cermati agar Kalian Tidak Kaget ketika Ngopi di Sana

10 November 2023
nyangkruk

Nyangkruk: Ngopi itu Ngobrol atau Ngopi Saja Sendiri

2 Agustus 2019
Kuliah Sekarang: Bayarnya ke Kampus, tapi Terpaksa Cari Ilmu di Warung Kopi

Kuliah Sekarang: Bayarnya ke Kampus, tapi Terpaksa Cari Ilmu di Warung Kopi

17 Februari 2022
tukang masak

Pesta, Peran Penting Tukang Masak dan Kebaikan yang Kalian Peroleh

13 Juli 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.