Menerka Alasan CPNS Mundur setelah Lulus Seleksi

Menerka Alasan CPNS Mundur setelah Lulus Seleksi cpns 2023

Menerka Alasan CPNS Mundur setelah Lulus Seleksi (Pak Dudung via Shutterstock.com)

Saya tertegun ketika membaca salah satu media online yang memberitakan ada ratusan CPNS yang mengundurkan diri setelah lolos serangkaian tes. Bukan karena saya tau bahwa sanksi yang sedang menanti mereka cukup berat. Akan tetapi saya sekelabat teringat wajah-wajah sedih dan kecewa orang-orang yang mendapatkan nilai tes kurang memuaskan. Mungkin nilainya tidak memenuhi ambang batas minimal sehingga dapat dipastikan dia tidak bisa lanjut ke tes selanjutnya.

Meskipun begitu, saya tetap mencoba respect terhadap keputusan mereka untuk mengundurkan diri. Di sini saya akan mencoba membedah alasan mereka.

#1 Stalking curhatan PNS di media sosial

Setelah seseorang dinyatakan lulus menjadi CPNS pasti mereka memiliki tingkat kekepoan yang tinggi akan pekerjaannya. Salah satu cara mereka untuk kepo tentang pekerjaan sebagai PNS adalah dengan mencari curhatan PNS di media sosial.

Ternyata mereka mendapati curhatan kondisi PNS yang cukup mengenaskan di media sosial, tidak sesuai dengan ekspektasinya. Mulai dari kondisi kantor, beban pekerjaan dan lain sebagainya yang tak sesuai gambaran yang ada di otaknya. Makanya, mereka lebih memilih untuk mundur.

Tapi, kalau beneran begitu, sumpah, ra mashok. Lha sebelum daftar itu kalian nggak cari tahu po? Hash.

Twitter (Pixabay.com)

#2 Kurang riset

Tekanan dan ekspektasi sering bikin pelamar tidak meriset terlebih dahulu jabatan dan instansi yang mereka lamar. Asal persyaratan pendidikannya telah sesuai dengan ijazah yang mereka pegang. Langsung sat-set daftar.

Setelah keterima, barulah mereka kaget. Mau nggak mau, mereka mundur. Kalau beneran, wagu sih. Sumpah wagu.

#3 Gajinya kalah besar

Tidak sedikit orang yang mendaftarkan diri untuk ikut tes CPNS sebenarnya sudah memiliki pekerjaan. Ditambah mereka nggak meriset gaji di jabatan dan instansi yang mereka lamar. Setelah tau gajinya lebih kecil ketimbang gaji pekerjaan yang sedang ia geluti sekarang, mereka memilih bertahan.

Hamparan seratus ribuan (Shutterstock.com)

#4 Pembuktian diri

Di antara teman kalian, pasti ada yang disuruh daftar PNS meski pekerjaannya sekarang sudah mapan. Mau tak mau, mereka menuruti keinginan orang tua mereka. Penting daftar, biar orang tua lega. Paling nanti nggak keterima, begitu pikiran mereka.

Ha ndilalah, mereka keterima sampe tahap akhir. Mereka yang nggak ada passion sama sekali, akhirnya memilih mundur. Kalau kasusnya kayak gini, agak susah untuk menghakimi. Ya mau gimana, tekanan orang tua itu mengerikan je.

#5 Penempatan tidak sesuai keinginan

Salah satu konsekuensi menjadi PNS adalah siap untuk ditempatkan di mana saja. Mungkin para pelamar yang diterima ini berekspektasi mendapatkan penempatan yang tidak jauh dari domisili atau minimal masih satu pulau. Akan tetapi kenyataannya sangat jauh dari harapan, mereka malah ditempatkan di pulau seberang. Dan sayangnya penempatannya tidak direstui oleh keluarga sehingga dia terpaksa mengundurkan diri.

Lha tapi sebelum daftar, mereka nggak tau konsekuensinya gitu? Hidup ini gacha, Bro, seringnya ampas. Makanya, pahami konsekuensi.

#6 Nggak siap mental

Jangan kira dengan menjadi PNS bakal bisa santai dan nggak kena mental. Jadi PNS itu harus siap mental, mulai dari harapan keluarga besar sampai tuntutan dari lingkungan sekitar. Itu baru dari lingkungan terdekat saja, belum dari media sosial dan bos klean.

Kalian pikir jadi abdi negara itu pasti enak? Kubur pikiranmu itu, Alfonso.

Kena mental (Pixabay.com)

Ya sudahlah, kita hargai saja keputusan para CPNS yang mengundurkan diri tersebut. Daripada nanti saat mereka bekerja bukannya melayani, tapi minta dilayani oleh masyarakat, kan aneh?

Tapi, serius, kalau poin-poin di atas beneran jadi pertimbangan mereka untuk mengundurkan diri, klean blas ra mashok wqwqwq.

Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Saya Ikut CPNS 2021 sampai Tahap Akhir agar Tahu Sesulit Apa Jadi PNS

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version