Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Media Sosial

Menelusuri Aktivitas Muda-Mudi Pelaku Chat Anon lewat Chatbot Telegram

Muhammad Fahrur Rozi oleh Muhammad Fahrur Rozi
15 Januari 2021
A A
Menelusuri Aktivitas Muda-Mudi Pelaku Chat Anon lewat Chatbot Telegram terminal mojok.co

Menelusuri Aktivitas Muda-Mudi Pelaku Chat Anon lewat Chatbot Telegram terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Waktu itu, saya sedang memergoki teman yang sedang ngobrol mesra dengan seorang wanita lewat telepon. “Dapet kenalan dari mana tuh?” saya bertanya kepadanya karena penasaran. “Dapet dari chatbot Telegram” jawabnya simpel. Sejak saat itu, saya coba-coba jadi aktivis chatbot Telegram dan aplikasi lainnya. Jujur menurut saya chat anon adalah hal yang sama sekali tidak berguna untuk menambah relasi, tapi entah mengapa juga menyenangkan.

Jadi, beberapa waktu lalu Telegram telah merilis fitur bertukar pesan secara anonim (anonymous chat). Cara pakainya cukup mudah, pertama pengguna harus meng-install aplikasi Telegram (yaiya dong), kemudian jika sudah masuk Telegram cari akun bot “Anonymous Chat” di kolom pencarian. Setelah itu buka ruang obrolan dengan bot anonim tersebut. Jika sudah, akan muncul instruksi dari fitur tersebut seperti /start dan /next untuk memulai chat dan /stop untuk menghentikan chat. Sungguh tutorial yang tidak berguna.

Rata-rata umur pengguna chatbot Telegram ini ada di kisaran umur 15-25, jadi bisa dipastikan tidak ada kaum paruh baya atau bahkan lansia yang menggunakan fitur tersebut. Bisa dimaklumi memang jika remaja menggunakannya karena memang fitur ini ditujukan bagi pengguna gadget nganggur yang memiliki banyak waktu luang. Bukan untuk para pemangku kebijakan atau wakil rakyat apalagi Pak Jokowi.

Demi menulis esai ini, saya mewawancarai tiga orang pengguna chatbot Telegram yang biasa melakukan chat anon. Mereka adalah Utami, Nabila, dan Fadila. Ketiganya perempuan. Pertanyaan pertama yang saya ajukan adalah alasan mereka bermain chatbot Telegram dan. Ketiganya tentu menjawab untuk menambah teman. Tapi, selain itu ada juga yang menjawab untuk mengisi kebosanan akibat sekolah daring. Saya tidak bertanya hal ini kepada laki-laki karena tahu betul apa alasan mereka menggunakan chat anon, kebanyakan cari mangsa sih.

Umumnya, yang ditanyakan sebagai intro atau pembuka obrolan tentunya adalah menanyakan nama, umur, asal daerah, juga kelamin. Memang kurang beradab jika di awal chat anon kita menanyakan panjang, tinggi maksudnya, itu kan body shaming banget bagi para lelaki. Namun, mirisnya sering saya temukan di awal obrolan para pengguna menyapa dengan “Hai! Gue cowok.” atau “Cewek atau cowol nih?” bahkan “Gue cewek kalau lo mau skip silakan.” Cukup amoral.

Setelah saya tanya kepada narasumber mengenai hal tersebut mereka menjawab, “Ya harus gitu, biar tahu lawan chat kita siapa, jadi bisa menyesuaikan bahasanya gitu, terus juga kalo sesama jenis sering garing chat-nya”. Oh, jadi begitu….

“Kalau tujuan nanya umur sih biar jaga-jaga aja, jangan sampe udah lama ternyata chat-an sama om-om.” jelas Utami. Loh, memang kenapa kalau om-om main chatbot, ini diskriminasi, om-om juga berhak lho cari gebetan lewat chat anon.

Walaupun chat anon ini sering digunakan hanya untuk mengisi gabut, namun ternyata ada juga hubungan cinta yang lahir dari sini. Luar biasa dramatis. Ceritanya mereka bertemu dari chat anon Telegram, kemudian lama-kelamaan saling bertukar nomor telepon. Dari situlah mulai muncul benih cinta, hingga akhirnya jadilah mereka sepasang kekasih yang lahir dari chatbot. Ketemu lewat chat, kencan lewat video call, ntar nikah online, anaknya di-download. Terciptalah keluarga digital, inovasi era society 5.0.

Baca Juga:

Syarat Pendaftaran Magang Mahasiswa: Disuruh Repost Ini Itu Bikin Repot. Mending Mundur!

Telegram Stories: Lebih Kompleks dari WhatsApp Story, Nggak Kalah Keren dari Instastory

Chat anon ini masih aman-aman saja jika digunakan oleh orang baik dan normal. Namun, yang menjadi masalah adalah jika ada orang yang selalu menanyakan hal tabu 18+ kepada lawan obrolannya. “Banyak sih orang kayak gitu, kalau menurutku ya nggak usah ditanggepin, tinggal di skip” ujar salah satu narasumber. Narasumber lain juga berkata, “Aku malah pernah chat-an sama banci, ya dia ngaku, bilangnya gitu”. Banci juga butuh asupan sosial.

Begitulah testimoni dari pengguna chatbot anonim Telegram, tentunya masih banyak aplikasi lain untuk chat anon seperti ini. Namun, chat anon Telegram menurut saya adalah yang paling terbuka daripada aplikasi lain. Intinya, fungsi chatbot tersebut di kalangan generasi muda bangsa kita adalah sebagai sarana mereka mencari relasi baru, juga sebagai pelepas penat setelah menjalani kehidupan yang melelahkan. Betul, sekolah daring. Bagi Anda yang belum pernah mencoba melakukan hal tidak berguna tersebut, silakan saja untuk mencobanya. Tapi, risiko ketagihan ditanggung masing-masing.

BACA JUGA Auto Base dan Kecenderungan Bersembunyi di Balik Akun Anonim

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 20 Januari 2022 oleh

Tags: akun anonimtelegram
Muhammad Fahrur Rozi

Muhammad Fahrur Rozi

Pegiat literasi yang sok idealis. Mahasiswa komunikasi.

ArtikelTerkait

Syarat Pendaftaran Magang Mahasiswa: Disuruh Repost Ini Itu Bikin Repot. Mending Mundur!

Syarat Pendaftaran Magang Mahasiswa: Disuruh Repost Ini Itu Bikin Repot. Mending Mundur!

13 Januari 2024
Grup WhatsApp Keluarga Besar Adalah Kawah Candradimuka Sebelum Berdebat di Sosial  Media

Urusan Fitur, Saya Lebih Memilih Telegram daripada WhatsApp

4 Agustus 2020
10 Keunggulan Telegram yang Nggak Bisa Kita Temukan di WhatsApp Terminal Mojok

10 Keunggulan Telegram Dibandingkan WhatsApp

11 Januari 2023
Auto Base

Auto Base dan Kecenderungan Bersembunyi di Balik Akun Anonim

24 Oktober 2019
Telegram Stories: Lebih Kompleks dari WhatsApp Story, Nggak Kalah dari Instastory

Telegram Stories: Lebih Kompleks dari WhatsApp Story, Nggak Kalah Keren dari Instastory

7 September 2023
Alasan Paling Masuk Akal Telegram Disukai Banyak Teroris

Alasan Paling Masuk Akal Telegram Disukai Banyak Teroris

1 April 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.