Malaysia tampaknya terlalu baik kepada Indonesia dalam konteks serial kartun Upin Ipin. Susanti, tokoh yang seakan menjadi representasi Indonesia, digambarkan terlalu sempurna. Susanti adalah anak yang baik, santun, serta punya kedewasaan yang lebih dari teman-temannya. Bahkan, meski Susanti bergabung dengan geng Upin Ipin lebih akhir, dia diterima dengan baik dan bisa langsung berbaur dengan mereka.
Karakter Susanti ini menarik. Dia masuk di tengah cerita, melengkapi keberagaman dalam semesta Upin Ipin. Kemunculan Susanti memang tidak sesering tokoh-tokoh pendukung lain. Namun, di tiap kemunculan Susanti, dia selalu mampu menjadi warna yang segar serta menjadi bumbu yang enak di dalam sebuah cerita.
Itu mengapa, tokoh Susanti dalam Upin Ipin jadi menarik untuk dikulik. Karakternya yang terlalu baik dan sempurna membuat penonton penasaran bagaimana latar belakangnya. Apa pekerjaan orang tuanya hingga dia terdampar di Malaysia? Itu mengapa, melalui tulisan ini saya akan coba mengupas salah satu “misteri” yang menyelimuti tokoh Susanti dalam serial Upin Ipin. Ya, saya akan coba mengupas soal apa sebenarnya pekerjaan orang tua Susanti di Malaysia. Laman fandom Upin Ipin mengatakan bahwa orang tua Susanti bekerja di bidang perniagaan (perdagangan), tapi perdagangan apa lebih spesifiknya?
Manajer perusahaan/perkebunan sawit
Melihat kenyataan Susanti berakhir bersekolah di Kampung Durian Runtuh, tebakan saya orang tua Susanti kemungkinan besar adalah manajer perkebunan sawit. Asal tahu saja, kampung tempat tinggal Upin dan Ipin lebih dekat ke hutan daripada ke kota. Jadi, masuk akal jika ada perkebunan sawit yang tidak jauh dari Kampung Durian Runtuh, terutama jika berlandaskan teori bahwa kampung ini berada di wilayah Segamat, Johor.
Sepertinya, orang tua Susanti ini sudah kerja di perusahaan sawit di Indonesia, sudah punya posisi yang cukup tinggi. Lalu mereka dipindahtugaskan ke Malaysia yang membuat Susanti mau tidak mau ikut pindah. Mengapa jabatannya manajer? Ya kalau melihat Susanti yang punya kamera, suka foto-foto, bisa pulang ke Indonesia dengan cukup mudah, rasanya wajar jika orang tua Susanti ini punya jabatan manajer. Lagian, Susanti ini nggak kelihatan kayak orang susah, beda kayak Fizi, hehe.
Orang tua Susanti kerja di bidang ekspor-impor
Kemungkinan lain, orang tua susanti bekerja di bidang ekspor-impor di Malaysia. Seperti kita tahu, orang yang kerjanya di bidang ekspor-impor ini kerap berpindah tugas dari satu negara ke negara yang lain. Nah, boleh jadi orang tua Susanti seorang eksportir atau importir yang kebetulan tengah bertugas di Malaysia.
Pekerjaan orang tua Susanti di bidang ekspor-impor ini masuk akal. Kampung Durian Runtuh, tempat tinggal Susanti dan kedua orang tuanya saat ini, punya kekayaan alam yang luar biasa. Mulai dari buah-buahan (terutama durian), getah karet, sawit, hingga kayu. Boleh jadi, orang tua Susanti bekerja di salah satu perusahaan ekspor-impor, lalu ditugaskan di Kampung Durian Runtuh, untuk mengawasi, menjadi supervisor produk-produk alam atau bahan-bahan mentah yang dihasilkan dari sana untuk nantinya diekspor ke luar negeri.
Baca halaman selanjutnya: Kepala cabang …
Kepala cabang bank dari Indonesia di Malaysia
Jika bukan di bidang sawit atau ekspor-impor, boleh jadi pekerjaan orang tua Susanti di Malaysia ini adalah seorang kepala cabang sebuah bank. Lebih spesifiknya, kepala cabang sebuah bank dari Indonesia yang ada di Malaysia. Seperti kita tahu, beberapa bank dari Indonesia ini punya kantor cabang di Malaysia.
Nah, boleh jadi orang tua Susanti yang sudah menjadi kepala cabang di Indonesia, dikirim ke Malaysia untuk jadi kepala cabang di sana selama beberapa tahun.
Orang tua Susanti manajer pemasaran di perusahaan mobil listrik
Mungkin bukan di sawit, bukan di ekspor-impor atau di bidang perbankan, melainkan di dunia otomotif. Ya, boleh jadi orang tua Susanti di Malaysia bergerak di bidang otomotif, khususnya di bidang pemasaran mobil listrik di Malaysia, di mana orang tua Susanti merupakan manajer pemasarannya. Orang tua Susanti akan sekantor dengan ayah Ehsan, yang merupakan desainer mobil listrik.
Alasan mengapa orang tua Susanti ini jadi manajer pemasaran perusahaan mobil listrik ini menarik. Awalnya, ketika masih di Indonesia, orang tua Susanti merupakan manajer pemasaran di salah satu perusahaan mobil Jepang. Lalu suatu hari, orang tua Susanti diajak untuk membuat perusahaan mobil listrik oleh negara. Eh, singkat cerita, negaranya ruwet, proyek mobil listriknya juga ruwet, semuanya ruwet. Maka jadilah orang tua Susanti ditarik oleh salah satu perusahaan mobil listrik di Malaysia. Kira-kira begitu ceritanya.
Itulah setidaknya beberapa tebakan mengenai apa sebenarnya pekerjaan orang tua Susanti di Malaysia. Mungkin ada yang benar, mungkin juga salah semua. Tapi inilah indahnya serial Upin Ipin, di mana tidak semua harus dijelaskan. Akhirnya kita yang dibebaskan berimajinasi, termasuk soal pekerjaan orang tua Susanti dan bagaimana keluarga kecil asal Indonesia itu bisa berakhir di Kampung Durian Runtuh, Malaysia.
Penulis: Iqbal AR
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA 4 Episode Upin dan Ipin yang Mengecewakan
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
