Slank adalah salah satu band besar dalam sejarah musik Indonesia. Slank sudah resmi berdiri dari tahun 1983 di Jakarta. Dalam bermusik Slank biasa memainkan musik bergenre Blues dan Rock. Kualitas Slank dalam bermusik tidak perlu diragukan lagi. Slank sudah beberapa kali mendapatkan penghargaan Indonesia Music Awards dari berbagai macam kategori.
Slank juga terbilang produktif dalam memproduksi sebuah album. Setahu saya, Slank sudah pernah mengeluarkan album studio sebanyak 20 kali, atau bahkan lebih. Slank juga memiliki banyak penggemar, para penggemar setianya bernama Slankers. Sering kali di setiap konser di Indonesia Slankers mengibarkan bendera Slank. Walau Slank tidak mengisi acara tersebut, tetap saja sesekali ada benderanya yang berkibar.
Sebagai band besar dan berkualitas, saat membuat lagu Slank juga serius memikirkan isi lirik. Lantaran lirik pada lagu memiliki manfaat untuk menyampaikan pesan dari sang pencipta lagu tersebut kepada khalayak. Pendengar dari lagu tersebut bisa mendapatkan suatu manfaat dari liriknya, seperti munculnya rasa senang karena ada yang relate. Kalau sudah ada yang relate dengan pendengar, maka lagu tersebut kemungkinan akan didengarkan berulang-ulang. Lantas bagaimana kepribadiaan seseorang, dari lirik lagu Slank favoritnya?
Seperti Para Koruptor
Seperti Para Koruptor adalah salah satu lagu terbaik Slank. Lagu ini dirilis pada 2008. Dikutip dari Bangkapos, Ridho Slank bahkan pernah berkata bahwa lagu ini adalah lagu religi. Alasannya sederhana, karena melarang siapa pun untuk melakukan korupsi. Tidak korupsi, sama saja tidak mendapatkan dosa, tidak mendapatkan dosa maka kans untuk masuk surganya lebih tinggi, begitu mungkin pikirnya. Initinya lagu ini memiliki pesan rohani.
Pada initinya Seperti Para Koruptor adalah lagu yang menyindir para koruptor. Paling enak untuk menyindir para koruptor dan membicarakan kasus korupsi bangsa adalah saat sedang bersantai dengan kawan-kawan di warung kopi. Terkadang di warung kopi topik pembahasan bangsa yang berat, bisa dilakukan dengan cara ringan dan asyik.
Kepribadiaan orang yang suka dengan lagu Seperti Para Koruptor kemungkinan adalah update dengan berita bangsa dan peduli akan bangsa. Namun, mereka tetap santai saat diajak berdiskusi, mereka juga biasa nongkrong di warung kopi. Bahkan di video klip Seperti Para Koruptor, diperlihatkan para personil Slank lagi nongkrong di warung kopi.
Terlalu Manis dan Terlalu Pahit
Awal 90-an Bimbim menulis lagu Terlalu Manis, lagu tersebut laris didengarkan oleh banyak orang. Hingga saat ini lagu Terlalu Manis sering dimainkan oleh anak-anak nongkrong di warung kopi. Lagu Terlalu Manis, memiliki lirik yang dalem terkait kenangan-kenangan yang sulit dilupakan dengan sang mantan. Bisa dibilang Terlalu Manis adalah lagu slow rock terbaik Slank.
Sukses dengan Terlalu Manis, Bimbim menulis lagi lagu lain dengan judul Terlalu Pahit. Lagu ini dirilis pada tahun 2017. Lagu Terlalu Pahit memiliki kemiripan dalam hal isi lirik dengan Terlalu Manis. Jika di lagu Terlalu Manis, tidak bisa melupakan kenangan indah, maka di lagu Terlalu Pahit, tidak bisa melupakan kenangan pahit yang membekas.
Kepribadiaan orang yang suka dengan lagu Terlalu Manis atau Terlalu Pahit kemungkinan adalah orang yang susah move on. Mereka selalu dikengkang dengan masa lalu yang mereka miliki. Entah itu masa lalu yang manis atau yang pahit.
Kuil Cinta
Lagu Kuil Cinta masuk ke dalam rangkaian soundtrack dari film Get Married. Lagu ini dirilis sekitar tahun 2007. Lagu Kuil Cinta memiliki lirik yang filosofis terkait dengan cinta. Lirik lagu ini memiliki metafora, yang harus dengan hati-hati untuk diartikan.
Kepribadiaan orang yang suka mendengarkan Kuil Cinta kemungkinan adalah orang yang biasa jadi tempat curhat, terutama curhat yang berkaitan dengan cinta. Orang ini bisa dibilang paling jago jika berbicara masalah mengenai cinta. Orang yang suka lagu Kuil Cinta sesekali memposting kutipan tentang cinta ciptaannya. Orang ini bisa menjadi teman yang terbaik.
Tonk Kosong
Lagu Tonk Kosong memiliki reff, “Tong kosong nyaring bunyinya, klentang-klentong kosong banyak bicara, oceh sana-sini nggak ada isi, otak udang ngomongnya sembarang”. Lagu ini dirilis pada 1997. Sepertinya lagu ini dibuat untuk menyindir orang-orang yang banyak ngomong, tapi tidak ada isinya. Atau biasa dikenal dengan sebutan sok tahu.
Orang yang suka dengan lagu ini biasanya memiliki kepribadiaan seperti padi. Makin berisi, makin menunduk. Orang dengan kepribadiaan ini adalah orang yang tidak akan berbicara, sesuatu yang tidak dikuasainya. Mereka lebih memilih untuk diam daripada sok tahu. Tapi jika mereka melihat ada orang yang sok tahu, maka ia hanya akan bersenandung dalam hati, “Otak udang ngomongnya sembarang”.
Slank masih punya banyak lagu lainnya, tapi baru keempat lagu tersebutlah yang sudah saya riset, dan saya pikirkan matang-matang. Apakah kamu setuju dengan hasil riset saya? Kalau tidak setuju boleh kok komentar.
BACA JUGA Apa pun Konsernya, Semangat Slankers Tidak Akan Pernah Padam dan tulisan Muhammad Ikhsan Firdaus lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.