Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Mendapatkan 2 Lampu Hijau Sekaligus di Stopan Kiaracondong dan Buah Batu Adalah Sebuah Keajaiban

Raihan Rizkuloh Gantiar Putra oleh Raihan Rizkuloh Gantiar Putra
3 Juli 2021
A A
Mendapatkan 2 Lampu Hijau Sekaligus di Stopan Kiaracondong dan Buah Batu Adalah Sebuah Keajaiban terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Orang-orang boleh saja punya definisi berbeda soal keajaiban. Dari mulai hal-hal besar seperti membelah Laut Merah, hingga hal-hal kecil yang amat remeh namun bisa membuat kita bahagia (sekaligus terkejut dan akhirnya bahagia) di hari-hari yang berat. Contohnya adalah mendapatkan dua lampu hijau sekaligus di stopan Kiaracondong dan Buah Batu sehingga kita nggak perlu nunggu berlama-lama kepanasan di perempatan yang agaknya paling membagongkan ini.

Dalam tulisan Mas Raden Muhammad Wisnu soal stopan Kiaracondong, Anda dapat menebak bagaimana rasanya dan betapa menyebalkannya jika harus terjebak di perempatan ini. Ketika hendak berangkat dan pulang dari pekerjaan di sore hari, Anda hanya bisa memandangi langit dan menonton dari belakang betapa lampu sudah menunjukkan warna hijau namun kendaraan di depan tak kunjung melesat saking macetnya. Stres karena kepingin cepat sampai tujuan, cuaca yang amat panas, dan kelelahan sehabis bekerja adalah pemandangan yang biasa saya temui di stopan Kiaracondong dan stopan Buah Batu.

Suatu hari sekitar 3 hari kemarin, sehabis pulang dari latihan sepak bola, ketika badan saya lagi capek dan pegel-pegelnya, keajaiban itu menghampiri saya. Ya, ketika saya dalam perjalanan pulang menuju Cicalengka, stopan Buah Batu dan Kiaracondong benar-benar membuat saya senang bukan main kala itu. Dua buah lampu hijau untuk stopan Buah Batu dan Kiaracondong secara sekaligus yang membuat saya bisa melewati dua stopan ini dengan mudah dan sangat parlentenya barangkali tak bisa dibandingkan dengan keajaiban Nabi Musa yang bisa membelah Laut Merah untuk menghindari Firaun.

Tetapi, bagi seseorang yang hari-harinya adalah kepenatan dan kemacetan yang membosankan, hal yang terlihat sepele semacam ini bisa membuat orang, setidaknya, punya pengalaman yang bisa dibanggakan. Saya teringat salah satu kutipan Seno Gumira Ajidarma, “Alangkah mengerikannya menjadi tua dengan kenangan masa muda yang hanya berisi kemacetan jalan, ketakutan datang terlambat ke kantor, tugas-tugas rutin yang nggak menggugah semangat, dan kehidupan seperti mesin, yang hanya akan berakhir dengan pensiun nggak seberapa.”

Masa muda saya boleh jadi hanya berisi kemacetan jalan, walaupun seperti itu, ada kebahagian-kebahagian kecil yang— bagi saya—nggak bernilai “hanya”. Ketika stopan Kiaracondong dan Buah Batu berlampu hijau secara sekaligus, saya langsung membayangkan ada seorang kekasih yang ingin cepat-cepat bertemu pasangannya, ada kurir yang ingin menyelesaikan target hariannya dengan cepat supaya bisa datang ke istri dan anaknya lebih awal, atau barangkali ada juga orang yang merayakan secara sukacita keajaiban yang mungkin hanya terjadi beberapa kali saja ini dengan raut muka tersenyum di balik masker, terlebih waktu itu adalah waktunya orang-orang pulang kerja.

Saya nggak menyangka bahwa stopan Kiaracondong dan Buah Batu yang berlampu hijau sekaligus bisa menjadi sesentimentil ini. Anjing. Kapitalisme ini memang bangsat. Untung saya selalu menghibur diri dengan jokes bapak-bapak ala Teuku Wisnu sambil menunggu lampu yang masih merah. Atau mendengarkan lagu-lagu city pop Jepang macam Mariya Takeuchi atau Anri.

Saya nggak tahu, sih, keajaiban yang saya rasakan ini disebabkan, misalnya, karena Covid-19 sudah semakin ganas lagi akhir-akhir ini sehingga jalanan Bandung agak lebih kosong dari biasanya. Atau mungkin orang-orang sedang malas bepergian saja. Apa pun itu, stopan sekaliber stopan Kiaracondong dan Buah Batu yang jadi amat sangat lancar di jam-jam yang biasanya macet—meminjam puisinya Jokpin—perlu dirayakan dengan secangkir kopi.

BACA JUGA 6 Kebiasaan Buruk Pengendara di Lampu Merah dan tulisan Raihan Rizkuloh Gantiar Putra lainnya.

Baca Juga:

4 Kasta Tertinggi Varian Rasa Brownies Amanda yang Nggak Bikin Kecewa

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 19 Oktober 2021 oleh

Tags: BandungGaya Hidup TerminalLampu Merahperempatan lampu merah
Raihan Rizkuloh Gantiar Putra

Raihan Rizkuloh Gantiar Putra

Duh, lieur kieu euy.

ArtikelTerkait

dunia kerja lowongan kerja perusahaan info lowongan pekerjaan IPK Plus Minus Posting CV di Media Sosial bagi Pelamar Kerja terminal mojok.co bikin cv lamaran kerja desain kreatif

Kenapa Skill Requirement di Lowongan Kerja Perusahaan Kadang Nggak Ngotak?

12 Agustus 2021
Sudah Saatnya Kita Meromantisasi Kemacetan di Bundaran Cibiru Bandung

Sudah Saatnya Kita Meromantisasi Kemacetan di Bundaran Cibiru Bandung

9 Juni 2023
baader-meinhof marketplace ecommerce mojok.co

Fenomena Baader-Meinhof: Metode Memasarkan Produk dengan ‘Teror’ Terus-menerus Terhadap Pelanggan

22 Juni 2021
15 Nama Tempat di Bandung yang Diambil dari Nama Tumbuhan

15 Nama Tempat di Bandung yang Diambil dari Nama Tumbuhan

24 Desember 2023
Ciumbuleuit Adalah Salah Satu Alasan Mengapa Bandung Harus Berhenti Diromantisasi Terminal Mojok

Ciumbuleuit Adalah Salah Satu Alasan Mengapa Bandung Harus Berhenti Diromantisasi

2 Juli 2022
Gedebage

Sejarah Gedebage, Daerah Pengangkutan Barang sejak Zaman Kolonial

2 Desember 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru Mojok.co

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru

27 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

27 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Biro Jasa Nikah Siri Maikin Marak: “Jalan Ninja” untuk Pemuas Syahwat, Dalih Selingkuh, dan Hindari Tanggung Jawab Rumah Tangga
  • Didikan Bapak Penjual Es Teh untuk Anak yang Kuliah di UNY, Jadi Lulusan dengan IPK Tertinggi
  • Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan
  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.