Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Mencoba Pahami Konsep Jalan Perbatasan di Bantul

Cindy Gunawan oleh Cindy Gunawan
31 Desember 2021
A A
Mencoba Pahami Konsep Jalan Perbatasan di Bantul terminal mojok.co

Mencoba Pahami Konsep Jalan Perbatasan di Bantul (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai warga Bantul yang mepet Ring Road Selatan, saya kerap merasakan adanya hawa-hawa perbedaan setiap kali melewati jalan-jalan di seputaran kawasan ini. Apalagi saya sering pulang-pergi dari Bantul ke pusat kota menggunakan motor. Jok, roda, dan stang motor yang saya gunakan pun merasakan perbedaannya, terutama saat memasuki wilayah perbatasan.

Perbatasan bagi saya nggak cuma bisa dititeni dengan adanya rambu, plang arah jalan, atau gapura bertuliskan “Selamat Datang” dan “Selamat Jalan”. Melainkan, pola jalannya yang seketika berubah 180 derajat. Kita kayak sudah bisa mbatin, kalau jalannya berhasil mengocok isi perut, berarti kita sudah memasuki wilayah perbatasan. Saya sampai yakin bahwa melewati jalanan perbatasan seperti ini selama lima menit bisa membakar 100 kalori.

Jalan-jalan perbatasan yang harus kamu waspadai ketika berkendara dari pusat kota ke Bantul ialah Ring Road Selatan, Madukismo, Kasongan, PGRI, dan Kasihan. Setidaknya lima kawasan tersebut kerap saya lewati untuk pulang-pergi. Dan semuanya berhasil meningkatkan keahlian saya dalam berkendara.

Untuk Madukismo, misalnya. Jalan ini masih terdapat jalur rel bekas perlintasan kereta pengangkut tebu. Oleh karena itu, pengendara harus berhati-hati jika hujan karena area ini menjadi licin. Selain itu, ada lubang beragam bentuk dan jenis yang bisa bikin kita melatih kekuatan otot lengan untuk menahan stang motor agar tidak goyah.

Atau mungkin para pengendara yang budiman dan mengaku punya skill berkendara tingkat dewa, ingin menjajal jalur sepanjang jalan PGRI hingga Kasihan? Jalan ini setiap tahunnya semakin menunjukkan wajah baru sebagai pusat kota dan jalan umum yang kian ramai. Sayangnya, hal ini tidak didukung dengan kondisi jalannya yang penuh lubang di sisi kanan-kiri. Apalagi, jalan ini masih menjadi rute yang aktif dilintasi Trans Jogja dan truk-truk pengangkut hasil pabrik. Inilah yang bikin kita ketika lewat daerah sini terasa menegangkan sekaligus menantang, terlebih lagi saat malam.

Pernah satu hari saya lupa bahwa ada lubang sebesar dua bola basket di jalan ini. Lantaran saya tidak berhasil menghindar, saya jadi oleng ke kanan saat jalanan ramai. Untungnya, saya tidak terjatuh. Namun, saya yakin betul ini bukan karena anggaran daerah tidak cukup untuk membenahi kondisi jalan. Ini karena obstacle berkendara yang disediakan pemerintah secara cuma-cuma. Udah, polisi sekalian aja bikin area pelatihan SIM pakai obstacle nyata di jalan ini.

Jadi, pesan saya untuk para pengendara yang hendak berkunjung ke Bantul, setidaknya harus mewaspadai dua hal. Pertama, jalannya yang sangat “manusiawi” seperti penjelasan saya di atas. Kedua, penerangannya yang saya rasa sengaja dibuat untuk melatih kemampuan pengelihatan jarak jauh kita.

Iya, penerangan di daerah sini memang tidak perlu diragukan lagi kegelapannya. Cahaya lampu motor pun rasanya belum bisa mengalahkan kegelapan ini. Mau pakai lampu jarak dekat, tetap beberapa meter di depan nggak kelihatan. Kalau pakai lampu jarak jauh, takut makjegagik jika ada sesuatu di jarak dekat. Sungguh serba salahlah pokoknya. Saya jadi semakin yakin bahwa konsep yang diusung pemerintah memang untuk melatih kemampuan pengelihatan para pengendaranya.

Baca Juga:

Orang Bantul Kalau ke Sleman Rasanya Dekat, tapi Orang Sleman ke Bantul Rasanya Jauh Banget: Penderitaan Mahasiswa Nglaju PP

Sewon Bantul Tidak Hanya Kampus ISI, Ada 3 Tempat Ini yang Membuatnya Semakin Menarik

Tiang-tiang lampu memang bertebaran tiap beberapa meter. Sayangnya, cuma sedikit lampu yang menyala. Sisanya jadi tiang biasa yang penuh spanduk wajah calon wakil rakyat dan promo makanan. Padahal, spanduk-spanduk itu kalau kabur terkena angin, akhirnya juga cuma tergilas roda-roda kendaraan. Eh, masih untung kalau cuma digilas. Kalau spanduk itu malah membahayakan pengedara yang melintas, apa nggak makin berabe, tuh?

Kondisi jalan Bantul yang semacam itu, tampaknya memang cocok untuk kamu yang sedang belajar berkendara. Fyi, saya berlatih berkendara pertama kali adalah di area Goa Selarong yang jalannya seperti naik turun gunung. Jadi, jelas kemampuan saya dalam berkendara tidak perlu diragukan lagi, kan?

Penulis: Cindy Gunawan
Editor: Audian Laili

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 31 Desember 2021 oleh

Tags: BantulJalan Perbatasan
Cindy Gunawan

Cindy Gunawan

Manusia kepala batu yang menjelma peramu mantra doa.

ArtikelTerkait

Ketidakadilan Bagi Warga Bantul Perihal Jarak Tempuh di Jogja (Unsplash)

Ketidakadilan Bagi Warga Bantul Perihal Jarak Tempuh di Jogja

21 Mei 2023
Bangunjiwo Bantul Problematik: Daerahnya Makin Modern, tapi Infrastruktur Nggak Memadai bantul jogja

Bantul, Sentra Industri UMKM sekaligus Penghasil Utama Gondes di Jogja

20 Januari 2024
Jalan Dingkikan Bantul Menguji Nyali Pengendara. Jangan Lewat Sini Sendirian di Malam Hari!

Jalan Dingkikan Bantul Menguji Nyali Pengendara. Jangan Lewat Sini Sendirian di Malam Hari!

19 September 2024
Circle K Sedayu Bantul Enak untuk Nongkrong dan Nugas, Nggak Kalah dari Kafe Mojok.co

Circle K Sedayu Bantul Enak untuk Nongkrong dan Nugas, Nggak Kalah dari Kafe

4 Oktober 2024
Jika Saya Mewakili Bantul Ikut Kompetisi MasterChef Indonesia Season 7 terminal mojok.co

Jika Saya Mewakili Bantul Ikut Kompetisi MasterChef

14 Desember 2020
Depok, Kecamatan di Sleman yang Paling Red Flag di Mata Orang Bantul Mojok.co

Depok, Kecamatan di Sleman yang Paling Red Flag di Mata Orang Bantul

11 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gear Ultima, Wujud Kebohongan Motor Yamaha

Gear Ultima Wujud Kebohongan Yamaha, Katanya Bikin Motor Matik Ternyata Bikin Tank

28 November 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih
  • Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.