Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Mencetak Gol Lewat Penalti Itu Tidak Mudah dan Sangat Layak untuk Dirayakan

Agung Setoaji oleh Agung Setoaji
4 Agustus 2020
A A
Mencetak Gol Lewat Penalti Itu Tidak Mudah dan Sangat Layak untuk Dirayakan MOJOK.CO

Mencetak Gol Lewat Penalti Itu Tidak Mudah dan Sangat Layak untuk Dirayakan MOJOK.CO

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa hari lalu, saya dan beberapa kawan menonton pertandingan antara Parma versus Napoli yang berakhir dengan skor 2-1. Sebenarnya bentrokan kedua tim Serie-A itu berlangsung seru. Sayangnya beberapa kawan tidak berpendapat demikian lantaran ketiga gol yang tercipta berasal dari penalti.

“Payah, nggak bisa ngegolin dari open play,” kata mereka.

Pendapat seperti itu sah-sah saja. Ada kalanya kita menganggap sebuah pertandingan tidak menarik karena gol yang dihasilkan berasal dari tendangan penalti. Itu karena kita cenderung menganggap bahwa mencetak gol penalti itu mudah. Nendang bola ke gawang yang cuma dijaga kiper dan tanpa pressing dari pemain belakang, sih, nenek-nenek rabun pakai jarik juga bisa.

Tapi kenyataannya, apakah benar semudah itu?

Bisa jadi. Tanpa gangguan dari bek dan menendang dari jarak yang tidak terlalu jauh dari gawang, peluang seorang pemain untuk mencetak gol menjadi lebih besar. Tapi faktanya, di antara dua orang yang digadang-gadang sebagai pemain berlabel GOAT, yang memiliki skill dewa dan selalu diidentikkan dengan penalti, Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi, tidak yang memiliki rasio keberhasilan menendang penalti di atas 90%.

Menurut data, Cristiano Ronaldo sudah mengeksekusi 143 tendangan penalti. Dari jumlah itu, hanya 121 yang menjadi gol. Artinya, pengoleksi empat Ballon d’Or itu hanya memiliki rasio keberhasilan 85%. Rivalnya, Messi hanya mampu mencetak 89 gol dari 115 penalti. Artinya, pemain terbaik dunia sebanyak lima kali itu cuma memiliki rasio keberhasilan 77% saja.

Logikanya, kita yang cuma penonton bola bisa bilang menendang penalti itu mudah. Seharusnya para pemain sehebat mereka bisa mencetak gol penalti sambil merem. Tapi nyatanya tidak.

Nah, itu kan cuma dua pemain, spesialis algojo penalti lainnya bagaimana?

Baca Juga:

Cara Mudah Bikin Orang Portugal Marah

Pindah ke Liga Arab Bukan Pilihan Bodoh, Liga Eropa Bukanlah Pusat Tata Surya

Nggak beda jauh. Rasio keberhasilan Sergio Aguero kala menjadi eksekutor cuma 78% (gol 46, gagal 13). Neymar cuma 80% (gol 51, gagal 13). Mohamed Salah 81% (gol 13, gagal 3). Dan Harry Kane 84% (gol 37, gagal 7).

Fakta lainnya, tahun ini Liga Italia menjadi liga dengan jumlah gelaran tendangan penalti terbanyak: 187 kali. Namun dari 187 tendangan titik putih, hanya 152 yang berhasil disarangkan. Artinya persentase keberhasilan 81,2% saja. Padahal di sana bercokol eksekutor sekelas CR7, Cirro Immobile, Alejandro Gomez, Edin Dzeko, dan Romelu Lukaku. Tuh, ternyata nggak gampang-gampang amat, kan.

Kegagalan mengeksekusi disebabkan beberapa faktor. Salah satu faktor yang sering kita dengar adalah mental. Ketika seorang pemain menjadi eksekutor, perhatian dari seluruh penonton akan terpusat padanya.

Apalagi jika tendangan penalti itu sangat menentukan prestasi timnya, misalnya menentukan juara atau membantu lolos dari zona degradasi. Beban besar yang tercipta dari harapan seluruh suporter dan kawan satu tim akan tertumpu di pundak sang eksekutor.

Kalau itu belum cukup membebani, teror dari suporter lawan di belakang gawang siap membuat jantung si penendang kebat-kebit. Apalagi jika yang dihadapi adalah kiper-kiper dengan reputasi mentereng sebagai penghalau tendangan penalti, semisal Alisson, Samir Handanovic, atau Jan Oblak. Jika tidak memiliki mental kuat, jiwa dan raganya pasti tertekan sehingga fokus, pergerakan, dan akurasinya terganggu. Seperti yang terjadi pada John Terry di final Liga Champions kontra MU.

Faktor lainnya adalah terbacanya seorang eksekutor. Pada umumnya, sebuah tim akan menunjuk seorang pemain menjadi eksekutor. Itu pilihan yang kurang bijak. Di samping akan menciptakan kesenjangan, terlalu sering menendang penalti juga akan membuat pola seorang eksekutor menjadi mudah diprediksi.

Di era modern, hal itu sangat mungkin terjadi. Dengan bantuan video rekaman, seorang penjaga gawang bisa dengan mudah mempelajari kebiasaan seorang eksekutor. Tinggal setel video, duduk santai sambil makan gorengan, lalu minta pendapat tim pelatih kiper, atau ahli membaca gestur tubuh, kemudian tes dengan latihan.

Ketika pola tendangan sudah terbaca, peluang keberhasilan seorang penjaga gawang menghalau tendangan si eksekutor akan semakin besar. Meskipun metode ini tidak selalu menjamin.

Nah, sudah jelas, kan. Terlepas dari segala kontroversi yang membumbuinya, menendang penalti tidak mudah. Dia punya tingkat kesulitannya tersendiri. Dengan kata lain, gol penalti sederajat dengan gol-gol lainnya dan layak untuk dirayakan.

BACA JUGA Belajar Menerima Penolakan Cinta dari Naruto atau tulisan Agung Setoaji lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 4 Agustus 2020 oleh

Tags: aguerocristiano ronaldogolpenaltiserie A
Agung Setoaji

Agung Setoaji

Ayah beranak dua. Hobi makan dan tidur.

ArtikelTerkait

cristiano ronaldo juventus mojok

Kalau Cristiano Ronaldo (Jadi) ke Manchester City, Fans MU Bisa Ikhlas, kan?

27 Agustus 2021
Surat Kecil untuk Cristiano Ronaldo: Pergilah Kasih, Kejarlah Keinginanmu messi

Bagaimanapun Juga, Cristiano Ronaldo Hanyalah Manusia Biasa

14 November 2022
serie A mojok

4 Alasan Kenapa Serie A Tidak Menarik untuk Ditonton

12 Juli 2020
Leonardo PSG FIFA PES gim sepak bola Lionel Messi Mojok

Belum Bikin Gol dan Assist, Ada Apa dengan Lionel Messi?

17 September 2021
Wawancara dengan Presiden Lazio Indonesia_ Tentang Loyalitas Laziale dan Optimis Dominasi Juventus Bakal Runtuh MOJOK.CO

Kedalaman Skuat Masih Menjadi Momok Lazio

17 Desember 2020
zidane

Menanggapi Tulisan ‘Real Madrid itu Butuh Ronaldo, Bukan Zinedine Zidane’: Real Madrid Bukan Hanya Sekadar Kehilangan Cristiano

25 Juli 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.