Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Jujur, jadi orang kurus itu tidak selalu menyenangkan. Salah satunya adalah, selalu mendapat kata-kata yang sama tuanya dengan peradaban itu sendiri, yaitu, “Makanya, makan yang banyak.” padahal kita tahu sendiri, menambah berat badan itu kadang tidak ada urusannya dengan berapa banyak makanan yang kita lahap.

Sama seperti menurunkan berat badan yang tak melulu dicapai dengan mengurangi porsi makan, menambah berat badan itu ada caranya. Butuh olahraga, plus makannya pun harus tepat. Dan tidak, Indomie dobel bukan makanan tepat yang saya maksud.

Saya sendiri termasuk ke underweight, berat dan tinggi badan saya tidak ideal, termasuk terlalu kurus. Sebetulnya bukan faktor dari kecil sudah kurus, malah dulu sampai SMP berat badan saya cenderung normal. Sampai akhirnya, saat SMA sempat terkena tipes dan bikin berat badan turun hampir 10 kg. Badan jadi kurus kering, dan pipi tirus luar biasa. Memang dari sakit tersebut, berat badan sempat naik lagi, tapi itu tidak pernah menyentuh berat badan ideal lagi. Berat badan saya ternyata cuma mentok di 40 kg, itu pun cuma sebentar dan sering turun ke angka 35-37 kg.

Dulu, awalnya saya cuek saja. Pikirnya, ya memang berat badan saya cuma segini, susah gemuk, mau makan juga tetap segini-segini saja. Tapi, dewasa ini saya menyadari betapa bentuk tubuh kurus itu kurang elok di mata. Jatuhnya seperti orang sakit. Tulang-belulang menonjol dari badan, mau pakai baju kecil kok malah memperlihatkan tubuh yang tipis, mau pakai baju longgar juga kelihatan kedodoran nggak bagus. Jadi, serba salah dalam urusan pakaian dan kurang terlihat fashionable.

Dari selama proses menambah berat badan ini, saya telah mencari banyak referensi. Banyak makan, memang termasuk ke salah satu hal yang mendukung untuk menaikkan berat badan. Tapi, harus didukung banyak hal lain, bahkan makannya pun tetap harus pilih-pilih kalau mau berisi secara sehat.

Menambah berat badan memang harus kalori surplus, tapi tidak sembarang asal makan banyak

Dengan menemukan banyaknya referensi menambah berat badan, saya jadi paham banyak pola yang selama ini keliru untuk membuat badan gemuk. Salah satunya, minum susu campur energen, ternyata ini salah kaprah dan sudah pernah ada pembahasannya di salah satu artikel Terminal Mojok. Asal makan mie instan dua bungkus sama nasi dan telur juga bukan rekomendasi yang baik mentang-mentang harus menambah kalori. Salah-salah, bukan cuma berat badan yang naik, tapi juga kolesterol, asam urat, darah tinggi ikut menyerang tubuh. Sama sekali bukan tips yang sehat untuk menaikkan berat badan.

Kalori yang paling penting di sini adalah pemenuhan protein dan karbohidrat. Contoh protein yang mudah didapat adalah, daging ayam, telur, tempe, tahu, bisa juga susu. Untuk susu usahakan minum susu segar ya, bukan susu dengan kadar gula tinggi.

Pernah saya makan dalam sehari, dengan target kalori yang cukup besar. Tapi, yang saya makan adalah cemilan semacam pentol, dimsum, dan sosis-sosis, makan pun sudah ditemani dengan mie instan. Ternyata naiknya tidak begitu signifikan biar pemenuhan sudah dibilang cukup besar. Justru, yang paling efektif adalah, makan dengan imbang, dari karbohidrat, lemak dan proteinnya. Juga, jangan lupa untuk banyak minum air putih.

Sampai di sini, cukup paham kan menambah berat badan nggak asal makan banyak, tapi dipikir jenis makanan dan polanya juga. Sudah konsisten begini pun, naiknya juga masih susah, tetap semangat dan konsisten saja pokoknya.

Prioritas olahraga di angkat beban dan leg day

Sebelumnya, saya melakukan olahraga yang ternyata termasuk gerakan kardio. Alhasil kalori yang terbakar cukup banyak. Sedangkan, untuk bulking ternyata fokus utamanya adalah perbanyak angkat beban dan olahraga kaki atau biasanya disebut leg day. Mulailah, saya beli barbel dengan berat masing-masing 1 kg. Untuk barbel, bisa beli di marketplace ya, harganya variatif, saya sendiri beli yang murah dulu, satu setnya cuma Rp20.000 kok. Atau kalau nggak mau beli, bisa gunakan botol berisi air atau pasir.

Gerakan-gerakan workout juga tinggal saya cari di YouTube, reels Instagram, atau TikTok. Sekarang banyak kok panduan-panduan dari akun-akun coach gym untuk membantu kita workout di rumah. Sekalian juga dengan penjelasan gerakan-gerakan tersebut akan berfokus untuk membentuk otot mana saja.

Dari sini akhirnya saya tau, penambahan massa otot itu penting untuk penderita underweight. Sejauh ini, setelah saya cukup rutin melakukan angkat beban berat saya mulai stabil naik. Kalaupun turun, itu tidak akan turun drastis lagi seperti sebelumnya. Naik turunnya jauh lebih imbang dan stabil.

Dalam seminggu biasanya saya workout 3-4 kali seminggu, hanya di rumah tanpa pergi ke gym. Untuk waktunya bisa 30-45 menit saja di pagi hari. Bangun tidur, cuci muka, sebelum beraktivitas bisa melakukan workout dulu. Jangan langsung menyerah, saat merasakan nyeri otot begitu selesai workout, karena saya juga begitu awalnya. Badan terasa remuk dan nggak sanggup lagi buat lanjut. Tapi, akhir-akhir ini jadi terbiasa.

Konsisten dan tetap happy

Banyak yang luput tentang ini, padahal poin satu ini adalah yang paling penting. Kebahagiaan, itu adalah salah satu cara menambah berat badan. Eh, ini serius.

Jangan pernah remehkan hormon kebahagiaan, ini yg bisa bikin badan jauh lebih segar dan sehat pastinya. Melakukan sesuatu tanpa beban dan sesuai mood normal. Kurangi stres dan mulai tidur dengan jam yang teratur untuk hasil maksimal. Jangan lupa untuk terus konsisten biar pun hasilnya cukup lama. Khususnya di bagian workout ya, kadang sudah rutin di awal masuk pertengahan mulai melempem lagi.

Ini sudah hampir 90 hari saya melakukan program bulking dengan cara yang lebih tepat, hasilnya lumayan kok. Dari berat 37 kg sekarang sudah 39 kg lebih. Memang, saya nggak begitu ambisius untuk kejar bulking cepat, jadi progresnya terkesan lama. Tapi, karena nggak ada yang saya kejar selain kesehatan tubuh, ya saya lakukan dengan santai saja asal konsisten.

Tidak ada suplemen khusus juga yang saya konsumsi, cuma vitamin B complex supaya badan bugar, dan curcuma force untuk penambah nafsu makan. Semua suplemen bisa dicari di apotek dengan harga affordable. Sangat disarankan untuk siapa pun yang berjuang menambah berat badan, jangan coba-coba minum pil penggemuk badan instan. Untuk hasil yang baik, nikmati saja prosesnya. Semangat!

Penulis: Arsyanisa Zelina
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Dilema Orang yang Makan Banyak Tapi Tetap Kurus

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version