Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Hewani

Membuang Kucing di Pasar, Cara Pecundang Lari dari Tanggung Jawab

Reni Soengkunie oleh Reni Soengkunie
11 November 2021
A A
membuang kucing di pasar
Share on FacebookShare on Twitter

Banyak orang yang beranggapan bahwa membuang kucing di pasar merupakan pilihan paling bijak ketimbang membuang kucing di tempat lain. Bukan tanpa alasan, selama ini orang punya pandangan bahwa pasar merupakan tempat kumpulan para pedagang ikan dan daging. Dengan modal pengetahuan sebatas itu banyak manusia yang kemudian menyimpulkan bahwa pasar merupakan tempat tinggal ideal bagi para kucing buangan.

Saya paham bahwa pasar merupakan pusat jual beli, di mana banyak pedagang ikan pindang, daging ayam, ataupun daging sapi yang merupakan makanan kesukaan para kucing. Tapi mungkin orang-orang yang membuang kucingnya di pasar ini lupa satu hal. Para kucing ini nggak punya pekerjaan sama sekali, yang mana hal itu merupakan masalah utama dalam kehidupan bangsa kucing. Tanpa bekerja, otomatis mereka tak memiliki penghasilan. Tak memiliki penghasilan maka mereka tak punya uang, dan karena tak punya uang mereka pun tak beli ikan tongkol, daging sapi, ataupun sayap ayam.

Para kucing ini pun sadar diri kok, mereka tahu para pedagang ikan ini bekerja juga mencari nafkah untuk keluarganya. Ikan yang mereka jual pun juga merupakan dagangan, sehingga nggak bisa diberikan secara cuma-cuma setiap hari. Kalau ada pedagang yang baik, mereka bisa mendapatkan makanan gratis. Tapi, hal gratis kayak gini ikan nggak bisa diandalkan setiap kali perut lapar kan ya. Kalau pas apes jangankan bisa makan kotoran ikan di kolong meja, baru mendekat di lapak penjual ikan saja, kadang sudah kena tendang atau siraman air. Perlu diingat, nggak semua orang di pasar itu suka sama kucing!

“Tapi kan, di pasar banyak sisa-sisa makanan. Kucing bisa mengais sisa makanan tersebut!” Ucap manusia bijak yang nggak pernah menginjak pasar tradisional.

Bagi orang yang sering pergi ke pasar tradisional, tentu sudah pada tahu kalau di pasar itu memang banyak sekali pedagang makanan. Tapi, yang membuang sisa-sisa dagangannya itu kebanyakan hanya pedagang sayuran yang sering menyisakan sayuran layu dan busuk. Memangnya sejak kapan para kucing berubah menjadi makhluk herbivora?

Mendapatkan makanan di pasar bagi kucing liar itu bukan perkara yang mudah seperti omongan orang-orang. Mereka biasanya cuma makan sisa-sisa tulang dari warung soto atau berburu tikus. Saya pernah sengaja keliling pasar tradisional di beberapa kota untuk mencari kucing-kucing liar. Pernah saya membawa ke dokter hewan seekor kucing kecil berusia tiga bulanan yang ususnya keluar. Kucing itu nampak trauma dengan manusia, sehingga pas saya tangkap dia berlarian keliling pasar karena takut. Beruntung orang-orang di pasar itu sangat baik dan mau membantu saya menangkap kucing tersebut.

Setelah dijahit, kata dokternya hal ini karena si kucing dari kecil sering makan makanan keras, sehingga ususnya sampai keluar. Seperti itulah realitasnya, mencari makan di pasar bagi kucing itu tak semudah yang dibayangkan. Selain itu, hampir 80 persen kucing pasar yang saya temui itu pada sakit. Entah jamuran hingga scabies parah, sakit mata, bahkan ada yang sampai kena tumor, kutuan, cacingan, flu, dan lain-lain. Bisa dibilang pasar itu kurang higienis sehingga menjadi sarangnya penyakit buat para kucing liar.

“Ketimbang dibuang di sawah atau disemak-semak yang jauh dari pemukiman, kan lebih mending membuangnya di pasar!” Ucap manusia yang belum pernah dicampakan oleh kehidupan.

Baca Juga:

Pasar Sendangmulyo Semarang, Pasar Underrated Penyelamat Warga Komplek seperti Saya

Pasar Kentu Purworejo, Pasar yang Pasti Bikin Orang Salah Paham ketika Pertama Mendengar Namanya

Manusia sekte mending-mending kayak gini memang paling sulit diberi pemahaman. Walaupun keadaannya sudah menyedihkan dan sangat buruk sekali, mereka selalu mencari pembenaran dengan kata pamungkas “mending”. Sebenarnya dalam kasus pembuangan kucing seperti ini nggak ada yang mending. Seperti perjanjian di awal, sekali kita memutuskan untuk memelihara kucing, sudah seharusnya kita menyelesaikan pekerjaan ini sampai paripurna. Nggak ada kata bosan ataupun jenuh.

Jadi, bagi saya, membuang kucing di pasar adalah cara-cara pecundang lari dari tanggung jawab. Nggak terima? Yer bisnis~

Sesekali kalau sedang berkunjung ke pasar tradisional, mohon sempatkan sebentar saja buat melirik kucing liar di pasar. Apakah benar mereka tumbuh dengan sehat, makmur, dan sejahtera kehidupannya dengan bergelimangan makanan gratis? Tentu saja tidak.

Sumber gambar: Pixabay

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 11 November 2021 oleh

Tags: KucingpasarPenyakit
Reni Soengkunie

Reni Soengkunie

Manusia yang suka mainan sama kucing, suka nonton video kucing, dan hobi ngobrol sama kucing. IG/Twitter: @renisoengkunie.

ArtikelTerkait

4 Cara Membedakan Preman Asli dengan yang Mengaku Preman

4 Cara Membedakan Preman Asli dengan yang Mengaku Preman

24 Juni 2022
varises otot penyakit mojok

Mengenal Varises dan 6 Macam Penyebabnya

13 September 2020
Malas Tes Kesehatan dengan Alasan Takut Ketahuan Penyakitnya Adalah Logika Sesat

Malas Tes Kesehatan dengan Alasan Takut Ketahuan Penyakitnya Adalah Logika Sesat

21 Mei 2024
Hewan Peliharaan, Korban Pandemi yang Terlewatkan terminal mojok

Hewan Peliharaan, Korban Pandemi yang Terlewatkan

20 Agustus 2021
Persahabatan Tom dan Jerry yang Sering Disalahartikan sebagai Pertikaian Abadi Menghitung Pendapatan Kucing Kampung di Tengah Pandemi Corona

Persahabatan Tom dan Jerry yang Sering Disalahartikan sebagai Pertikaian Abadi

27 Mei 2020
Alasan Kenapa Kucing Sangat Suka Duduk dan Tiduran di Atas Laptop Beragam Cara Klaim Wilayah: Dari Kasus Natuna Utara Sampai Kucing Rumahan

Alasan Kucing Sangat Suka Tiduran di Atas Laptop

29 Mei 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.