Dituduh sebagai oknum atas melonjaknya populasi kucing
Begitu malangnya nasib kucing betina. Ia dibuang pemiliknya karena dianggap sebagai beban. Mereka seolah-olah dijadikan oknum atas melonjaknya jumlah kucing yang ada.
Padahal tentu saja tak akan ada kehamilan oleh kucing betina tanpa ada partisipasi dari kucing jantan. Membuang kucing betina lalu memelihara yang jantan itu sungguh egois. Banyak orang hanya mau enaknya saja mengelus-elus anabul dan bermain dengannya tanpa mau memikirkan tanggung jawab lebih lanjut.
Ayolah, logikamu gimana sih kok jahat gitu? Hidup di alam liar itu sungguh keras bagi hewan-hewan ini. Mungkin mereka tak mendapat makanan selama berhari-hari. Mungkin mereka akan ditendang atau tertabrak. Bayangkan kalau semua itu akan dialami oleh kucing betina yang akan hamil, melahirkan, dan susah payah merawat anaknya. Sungguh kasihan.
Sementara itu yang jantan dipelihara di rumah yang hangat. Ia mendapat makanan yang cukup dan digendong tiap hari. Lalu, dibiarkan berkeliaran di luar rumah saat birahi. Kamu menutup mata saat ia berkelahi dan membuahi pasangannya. Kamu akan berbangga hati bilang, “Kucingku jantan, nggak bakal beranak.”
Beberapa orang kecewa saat kitten yang dipelihara ada yang betina
Saya sungguh merasa sebal dengan keluh kekecewaan pemilik kucing saat tahu kitten yang ia pelihara ada yang betina.
“Halah, wedok e telu! Gek dibuang wae sak mbok e.”
(Halah, betinanya tiga. Segera dibuang aja sekalian sama induknya)
Kalimat itu terasa sangat menyakitkan. Siapa pula yang bisa memilih jenis kelamin? Andai boleh memilih, kitten-kitten betina yang kamu buang itu pasti pengin ganti kelamin jadi jantan saja sehingga mereka tak perlu dibuang. Mereka akan disambut dengan bahagia dan senyum yang merekah. Mereka tak perlu kebingungan saat hujan turun dan perut kosong, sementara anaknya menangis kelaparan.
Jika merasa bertambahnya kucing akan merepotkanmu, cobalah untuk berbuat bijak. Mari pelihara kucing betina, lalu sterilkan ia. Biarkan ia tinggal di rumahmu yang bersih. Atau berikan ke tetanggamu yang mau merawatnya. Meskipun kadang kamu atau tetanggamu sesekali lupa memberi dia makan, dia akan tetap beruntung karena memilikimu.
Penulis: Rezha Rizqy Novitasary
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Hey, Jangan Suka Buang Anak Kucing Tanpa Induknya dong!