Kebayang nggak sih kalau Upin, Ipin, Ehsan, Mail, Jarjit, dan Fizi pas udah rada gedean dikit nyambi jadi tukang parkir? Kira-kira mereka bakal bantu keluarin motor nggak?
Belakangan ini kalau saya perhatikan pembahasan soal parkir cukup ramai di mana-mana, baik di portal berita online maupun media sosial. Di Terminal Mojok misalnya, ada saja yang menumpahkan uneg-uneg soal tukang parkir liar yang katanya cuma terima duit dan ogah untuk sekadar membantu mengeluarkan motor.
Perdebatan mengenai parkir ini memang lagi hangat. Tapi alangkah baiknya jika kita rehat sejenak dan mengambil hal-hal jenaka dari isu tersebut, seperti membayangkan anak-anak Kampung Durian Runtuh jadi tukang parkir liar misalnya. Sekali-sekali kita membayangkan Upin Ipin, dkk., jadi remaja desa nakal gitu, lho, kira-kira apa yang bakal terjadi?
Saya tahu ini agak nyeleneh sih karena Upin Ipin, dkk., kan dididik menjadi anak baik-baik. Tapi, nggak ada salahnya sesekali nyeleneh biar seru. Coba bayangkan kalau Upin, Ipin, Jarjit, Mail, Fizi, dan Ehsan sudah jadi remaja Kampung Durian Runtuh yang pengangguran mencoba mencari nafkah menjadi tukang parkir liar. Begini nih yang bakal terjadi~
Upin dan Ipin
Si kembar botak ini sih memang sudah sering melakukan hal-hal nyeleneh sejak kecil, jadi mestinya kita nggak perlu kaget kalau keduanya jadi nakal ketika remaja. Sifat mereka berdua memang mencerminkan Kembara Kembar Nakal, yakni buku komik yang ditulis oleh Kak Ros.
Ketika beranjak remaja, Upin Ipin yang tengah dilanda bosan sekaligus kekurangan uang jajan ini mulai berinisiatif mencari uang jajan sendiri. Mereka jelas sungkan minta ke Opah yang sudah semakin tua. Sementara Kak Ros yang sudah bekerja nggak bisa terus-terusan memberikan mereka uang jajan
Dari segala macam pekerjaan, jadi tukang parkir adalah pilihan tepat untuk keduanya karena mereka nggak perlu mikir terlalu berat. Kalau saya terka, daerah kekuasaan si kembar botak ini adalah surau atau masjid. Hal ini lantaran keduanya masih sering ikut Tok Dalang ke masjid. Selain itu, masjid juga sarangnya orang beramal, jadi ada pembayaran apa pun pasti orang yang datang ikhlas saja mengeluarkan uang.
Meski jadi tukang parkir liar, Upin Ipin masih tahu diri, kok. Saya yakin, keduanya masih mau membantu orang-orang mengeluarkan motor mereka dan merapikan motor-motor di parkiran.
Baca halaman selanjutnya: Jiwa pengusaha Mail kian berkembang…